PART 20

1.2K 115 8
                                    

Disuatu siang yang terik, saat matahari bersinar terang menyilaukan mata, udara di tempat ini masih terasa sejuk. Pemandangan di sekeliling pun nampak begitu elok dengan pepohonan serta rerumputan yang menyebar luas.

Rumah ini begitu besar, terletak di kaki gunung yang berada di belakang rumah. Rumah yang besar tersebut memiliki warna cat putih, pilar-pilar yang menjulang dan indah. Tak lupa koleksi patung-patung Dewa Yunani yang menghiasi sekeliling serta dalam rumah. Nampaknya Sohyun juga suka tanaman hias, terlihat dari ia merawat taman belakang rumahnya dengan baik.

"Ibuku sangat menyukai bunga, jadi aku juga suka bunga." Tuturnya sembari meminum teh di teras.

Haesoo mengangguk paham. "Lalu, bunga apa yang kau suka?"

Wanita cantik itu nampak berpikir, kemudian ia tersenyum. "Dandelion, aku sangat menyukainya." Ujarnya riang.

Sementara Haesoo berpikir keras dan kebingungan, "Tapi, bukan kah itu tanaman liar? Dan bunga itu juga tidak memiliki keindahan apapun, mengapa kau menyukainya?"

Sohyun terkekeh melihat wajah polos Haesoo yang kebingungan. "Aku menyukai bunga itu bukan karena dia indah. Tapi bunga itu memiliki arti penting bagiku, yang sampai saat ini aku kenang dengan baik." Wanita itupun tersenyum lebar.

Gadis cantik lainnya nampak masih kebingungan, "Arti penting? Sepenting apa?"

Sohyun menatap kedua bola mata hazel dari boneka porselen dihadapannya. "Sebuah kenangan, yang pernah aku dan dia alami dulu."

Haesoo mengangguk paham, Sohyun tidak ingin memberitahukannya lebih lagi, ia tak ingin mengusik lebih jauh. Sohyun pun nampak ingin memendamnya tanpa memberitahunya lebih lanjut.

"... Aku suka dandelion karena mereka sangat cantik. Mereka sangat indah walaupun mereka rapuh. Aku suka saat mereka berterbangan, seperti hujan dandelion dan aku suka itu. Ketika 1 dandelion mati, 1000 dandelion lain akan tumbuh..."

Sohyun tersenyum kala mengingat kata-kata itu, kata-kata dari seorang bocah kecil yang seakan-akan ia telah dewasa.

"Oh iya, setelah lama sendiri apa kau sudah memiliki kekasih atau pria pujaan lain?" Sohyun melirik ke arahnya dengan tatapan dingin. "A-ah, maksudku. Kau kan cantik dan anggun, pa-pasti banyak pria yang menyukaimu." Ucapnya terbata-bata dengan wajah memerah, ia takut wanita itu tersinggung dengan ucapannya.

Sohyun tertawa dengan anggunnya, "Kau ini sangat lucu." Kekehnya. "Ada. Bahkan sebelum aku menikah dengan suamiku." Ucapnya.

Lalu ia berjalan dengan santai mengunjungi bunga-bunga indah di taman itu. "Dia adalah cinta pertamaku dan pria yang begitu aku dambakan. Namun sayang..." Ia melirik ke arah Haesoo, "Dia jatuh cinta dengan wanita lain. Dan dia telah melakukan apapun demi wanita yang dia cintai itu." Seulas senyum ia torehkan di bibir meronanya.

Haesoo mengangguk-ngangguk paham, "Dia memiliki wanita yang dia sukai ya? Apa mereka sudah menikah?"

Seohyun menggeleng. "Belum. Bahkan mereka tidak memiliki hubungan apapun. Dan wanita itu telah meninggalkannya. Sayang sekali, lelaki itu pasti sedang patah hati." Tuturnya dengan suara yang lembut, namun bermakna di dalamnya.

"Ah, iya. Sayang sekali." Haesoo mengerucutkan bibirnya sembari memainkan bunga-bunga.

"Ah, Soo. Aku ingin bertanya sesuatu padamu." Tutur wanita cantik itu.

POSSESSIVE I : Mine [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang