Haesoo berjalan menuju tempat check in dan disambut dingin oleh petugas bandara. Beberapa petugas bandara yang laki-laki melihatnya dari atas sampai bawah dan membicarakannya dengan sesama temannya.
Apa penampilannya ada yang aneh?
Ia rasa, tak ada yang aneh dari penampilannya, tapi kenapa mereka terus memperhatikannya sampai seintens itu.
Haesoo memberikan surat-suratnya kepada wanita yang bertugas memeriksanya. Wajahnya nampak masam dan bicaranya sangat dingin. Kemudian, si wanita yang memeriksa pasportnya itu memincingkan matanya saat melihat nama Haesoo.
"Nona Haesoo Kim?" Tanyanya tak percaya.
Melihat wajah tidak terkejut wanita itu Haesoo ikut bingung, "I-iya, saya Haesoo Kim."
Wajah masam dan dingin wanita itu berubah menghangat seketika, "Tidak apa, nyonya." Wanita itu tersenyum memaksa. Pemeriksaan pun selesai dengan cepat.
"Terima kasih." Haesoo mengangguk kaku dan segera pergi ke ruang tunggu khusus penumpang kelas satu.
Wanita yang tadinya memeriksa Haesoo berjalan mendekati teman-temannya, "Astaga! Itu tadi nona Haesoo?! Aduh, bagaimana ini!? Aku tadi sangat dingin dengannya."
Teman wanita itu membulatkan matanya, "Oh, itu dia? Aku bahkan sempat berpikir dia seorang idol tadi, karena beberapa pria memotretnya saat melihatnya. Ya, kau berdoa saja semoga dia tersinggung dengan sikapmu." Tuturnya.
Wanita itu membuang napas panjang, "Ya, semoga saja kau masih bisa bertemu denganku besok."
Haesoo duduk di salah satu sofa mewah dengan tenang. Seorang pramugari cantik menawarinya minum, namun ia menolak. Gadis itu mengecek jam tangan mewahnya dan mendengus pelan.
Penerbangan masih sekitar setengah jam lagi, tapi ia sudah sangat bosan dan gusar. Ia ingin segera pergi ke negeri matahari terbit untuk memulai kehidupan barunya disana.
Ia benar-benar menantikan hari itu.
Tapi, bagaimana dengan di sini? Apakah semua akan terlupakan begitu saja?
Bagaimana dengan Baekhyun? Bagaimana dengan Kayona? Bagaimana dengan kawan-kawannya disini?
Atau, bagaimana ingatan dengan Chanyeol?
Apakah lelaki itu akan menemukan gadis yang lebih baik darinya dan menikah dengan wanita itu? Apakah benar dia bukan jodohnya? Apakah ia akan bahagia tanpanya?
Namun nyatanya, semua tidak seperti bayangannya. Bahkan sampai saat ini, Chanyeol masih saja belum mampu mengikhlaskan kepergian Haesoo begitu saja.
Saat asik melamun, tubuhnya terasa di goncang oleh sesuatu. "Eonnie, mau main denganku?" Tanya gadis kecil yang ia temui.
Haesoo tersentak pelan, "Main?" Sekilas ia melihat jam di tangannya. "Main, ya? Tapi begini, sayang. Eonnie sedang menunggu pesawat, eonnie tidak bisa main. Maaf, ya?" Tolaknya secara halus.
Gadis kecil itu memajukan bibirnya sedih, "Eonnie tidak mau main denganku karena aku jelek, ya, tidak seperti eonnie? Kenapa eonnie sama seperti teman-temanku? Hiks!" Gadis itu mulai menangis.
Haesoo mulai panik, "A... i-itu, bu-bukan." Orang-orang mulai memperhatikan mereka, apalagi saat bocah itu berteriak.
"Huaaaa...." Gadis kecil itu mulai histeris.
Haesoo mengaruk tengkuknya yang tak gatal. "Eum, i-iya. Ayo, ayo kita main. Tapi sudah ya, jangan menangis lagi, ya sayang." Ditangkupnya wajah mungil gadis cantik itu. "Sudah, sudah." Ia menghapus jejak airmata di wajahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSIVE I : Mine [COMPLETED]
Fanfiction[Series Phix-Lõv : I] ___________________ "Karena keposesifanmu itu membunuhku" Cast: -Park Chanyeol -Haesoo Kim (OC) -Byun Baekhyun -Oh Sehun -Kris Wu -Kim Jong In -others cast . . . Di cerita yang satu ini kalian akan merasakan perjuangan Chanyeo...