SPECIAL PART!

1K 117 3
                                    

Cuitan dari burung-burung kecil yang bertengger di atas pohon cemara. Suara tetesan air yang jatuh di atas rumah dan tanah karena guyuran hujan semalam terdengar begitu berirama. Juga cahaya matahari yang berpijar terang hingga menembus celah gorden kamarnya.


Pagi ini, setelah melalui malam yang panjang dengan penuh gairah, kedua pasang insan manusia masih bergerumul di bawah selimut tebal mereka. Sang pria memeluk erat tubuh polos si wanita, sedangkan si wanita itu tertidur menghadap dada bidang lelaki itu.

Napasnya begitu teratur, terdengar pula dengkuran halus dari gadis itu. Chanyeol mulai terbangun saat cahaya matahari menerobos masuk ke matanya. Ini sudah sangat pagi, tapi ia masih enggan bangun. Ia sudah terlalu nyaman dengan posisi ini.

Haesoo begitu mungil dan pas di dalam pelukannya, seakan-akan ia pantas untuk di lindungi. Kulitnya yang bak seputih susu dan sehalus sutera, membuatnya begitu takut untuk menyakitinya. Rambutnya yang wangi seperti bayi memberikan kesan menenangkan dihatinya.

Dia berbeda dari semua wanita yang pernah tidur bersamanya. Semuanya berlomba-loma untuk mendapatkannya, menjadikan diri mereka secantik dan seharum mungkin untuk menarik hatinya. Tapi semua wewangian itu malah akan membuatnya pusing dan mual. Wajah mereka juga sangat berbeda saat mereka tidak memakai riasan di wajahnya.

Berbeda jauh dengan Haesoo yang tidak berias ataupun memakai wewangian, ia sudah sangat jatuh cinta. Keapaadaannya membuatnya seakan begitu jatuh hati kepada kepolosan dan kemurnian wanitanya.

Dibelainya surai kecoklatan gadis itu dan mengecupnya sesekali. Wanginya seperti seorang bayi, sesuatu yang harus ia jaga dan cintai. Kulitnya begitu lembut dan halus. Benar-benar seperti seorang bayi cantik yang hanya dikhususkan untuknya.

Karena kejahilan Chanyeol, Haesoo mulai terganggu dalam tidurnya dan menggeliat dengan gemasnya. Haesoo semakin memendamkan dirinya dalam rengkuhan penuh kehangatan. Bergerak dan berusaha mencari kenyamanan dalam tidurnya.

Chanyeol terkekeh geli saat gadis itu berguman-guman tidak jelas dan marah-marah. Ia tidak pernah tahu jika gadis itu saat tidur akan seribut ini.

Perlahan, kelopak mata kemerah-merahan tersebut terbuka sedikit demi sedikit--mencoba nyesuaikan cahaya dimatanya. Bayangan sosok tampan dihadapannya adalah pemandangan pertama yang dilihatnya saat bangun. Senyuman lebar yang sosok itu lontarkan padanya hanya dihiraukan, nyawanya masih belum masuk ke dalam raganya.

"Eum?"

Kemudian tatapan itu turun ke dada bidang penuh peluh yang berada tepat di wajahnya. Tubuh yang berbentuk sangat seksi membuat pipinya memerah. Beberapa detik kemudian ia pun tersadar total.

Di bukanya sedikit selimut tebal yang menutupi tubuhnya sepenuhnya. Ia benar-benar bugil saat ini, begitu juga Chanyeol yang ada disisinya.

Astaga!

Ini bukan yang pertama kali mereka melakukannya, tapi tetap saja ia malu.

Haesoo menarik selimut tebal itu lalu menenggelamkan dirinya hingga seluruh tubuhnya lenyap dibalik selimut. Chanyeol yang melihat Haesoo yang salah tingkah malah merasa gemas. Apalagi wajahnya yang berubah menjadi semerah tomat, rasanya ingin ia cubit pipi tembamnya.

Chanyeol memiringkan posisinya dengan kepala yang bertumpu pada siku. "Soo? Kenapa malu?"

Selimut yang digunakannya untuk bersembunyi bergerak-gerak seperti menggeleng. Chanyeol tertawa kecil, "Ohya? Kenapa kau bersembunyi?"

POSSESSIVE I : Mine [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang