Tap.
"Silahkan diminum, nyonya. Saya permisi."
Sohyun tersenyum pada pelayan baik tersebut, "Terima kasih, bibi Kim." Ucapnya. "Ini milikmu," Lanjutnya sembari meletakan secangkir teh kepada Haesoo.
Sohyun menerima teh itu dengan sangat baik dan ramah, senyum cantiknya membuat siapapun terpesona padanya. Bahkan Haesoo sedikit terpaku pada senyuman manisnya itu. Begitu anggun dan lembut.
"Kau mau kue?" Wanita itu menawarkan sebuah kue kecil kepada gadis muda di depannya.
Haesoo menggeleng kaku, "Tidak, terima kasih. Eum, oh iya, apa kau tinggal sendiri disini?" Tanyanya basa-basi.
"Tidak juga, aku punya banyak pelayan dan penjaga." Jawabnya dengan santai.
Haesoo terkekeh gugup, "Bukan itu maksudku, ah tapi... Maksudku itu..."
Sohyun tertawa kecil, "Iya, Soo, aku paham maksudmu. Keluarga, kan?" Haesoo mengangguk stagnan, "Tidak, aku hanya sendiri."
"Kekasih?"
Wanita berambut coklat panjang tergerai tersebut tersenyum lalu kemudian menggeleng. "Aku hanya punya suami."
Gadis bergaun biru tersebut mengangguk, "Ah, dia sedang bekerja, ya, makanya tidak kelihatan?"
Sohyun tersenyum penuh arti, ia meminum teh cangkirnya sesaat dan meletakkannya kembali. Bahkan meminum teh pun ia tetap terlihat mempesona dan cantik. Haesoo hanya bisa menundukkan wajahnya dan merasa begitu kecil, bagaimana ia terlihat jauh berbeda dengan gadis konglomerat dan cantik seperti dirinya. Mungkin jika bahkan dibandingkan satu Sohyun dengan seribu dirinya, dia tetap lah kalah dengan wanita seperti Sohyun.
"Dia sudah meninggal." Haesoo kembali menegakkan badannya, "2 tahun yang lalu." Sohyun melihat ke jendela--nampak seperti orang yang mengenang masa lalu.
Apa?
Seorang Sohyun...?
Tapi... Tidak... Tapi dia terlihat tidak begitu...
Memang dia terlihat kesepian, tapi usia semuda dia sudah menjadi seorang janda?
Kenapa?
Apa dia kecelakaan?
Sakit?
Begitu banyak pertanyaan dikepalanya hingga membuatnya pusing sendiri.
Seketika suasana menjadi canggung dan hening, "Oh... Ahaha... Eum... Maaf ya, aku jadi membuatmu sedih." Haesoo tertawa hambar karena merasa tidak enak.
Sohyun menggeleng lemah, "Tidak masalah. Lagi pula itu sudah lama terjadi, jadi santai saja."
Haesoo menggaruk tengkuknya, "I-iya." Diresapinya air teh hangat tersebut untuk membasahi tenggorokannya yang terasa begitu kering.
"Ah, bagaimana hubunganmu dengan Kris?" Tanya Sohyun tiba-tiba namun tenang.
"Hm? Akhg! Uhuk! Uhuk!" Pertanyaan itu nampak membuatnya tersedak.
Suasana berubah menjadi panik, "Nona? Kau baik-baik saja?" Pelayan yang berdiri dibelakang mereka mulai mendekati Haesoo.
Namun Sohyun menahannya, "Tidak usah, biar aku saja." Sergahnya.
Sohyun segera bangkit dari duduknya dan memberikan Haesoo segelas air mineral. "Kau baik-baik saja? Aku mengejutkanmu nampaknya." Sesalnya sembari menepuk pelan punggung sempit Haesoo.
Gadis dengan tiara biru tersebut menggeleng, "Tidak apa-apa, aku hanya sedikit tersedak tadi." Ucapnya setelah terlepas dari batuk. "Terima kasih ya minumnya,"

KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSIVE I : Mine [COMPLETED]
Fanfiction[Series Phix-Lõv : I] ___________________ "Karena keposesifanmu itu membunuhku" Cast: -Park Chanyeol -Haesoo Kim (OC) -Byun Baekhyun -Oh Sehun -Kris Wu -Kim Jong In -others cast . . . Di cerita yang satu ini kalian akan merasakan perjuangan Chanyeo...