PART 26

906 91 9
                                    

Di tengah rindangnya pepohonan dan rimbunnya semak belukar, segerombolan manusia berlarian mencari sebuah berlian yang di bawa seorang pencuri yang sayangnya tidak mereka ketahui dimana pencuri itu membawanya.

"Cari disebelah sana."

"Aku akan ke sana, kau cari kawasan disini bersamanya."

"Ketemu?"

"Belum."

Para pencari berlian itu masih belum menemukan dimana pencuri itu membawanya.

Tao membungkuk hormat, "Wu, apa kau yakin mereka kemari?" Tanya Tao yang mulai ragu.

Kris menajamkan matanya, "Kau meragukan instingku?"

Sontak Tao mangkret mundur, "Ti-tidak, Wu."

"Bagus." Kris memperhatikan puluhan pasukannya yang masih berpencar.

Dan tiba-tiba saja mereka melihat seseorang yang tak asing. "Bang Hyungsuk? Sedang apa dia disini?" Kris mengernyitkan matanya.

"Bang?" Luhan mengernyit dan mengikuti arah pandang Kris.

Hyungsuk berjalan mendekati kawanan Kris, "Hai, Wu." Sapanya dengan senyuman yang biasa ia tunjukkan.

"Hyungsuk? Kau disini?" Tampilan lelaki itu sangat lusuh dan kotor.

"Iya, ini kawasanku. Kenapa? Kalian cari apa?" Tanya lelaki itu heran.

"Kami mencari Vinth dan calon istriku. Apa kau melihatnya?" Tanya Kris tanpa curiga.

"Vinth? Aku rasa, aku melihatnya dua hari yang lalu di pendopo besar di dekat pohon tinggi itu," Ia menunjuk ke arah timur. "Tapi, saat aku datang mereka sudah tidak ada. Mungkin sudah pergi."

"Tidak, tidak. Mereka tidak mungkin keluar hutan." Ucapnya yakin.

"Oh ya? Mengapa kau begitu yakin?"

Kris menyeringai. "Tentu! Instingku mengatakan..."

Srak! Srak!

Tiba-tiba saja terdengar suara ribut dari semak di samping mereka. Sesaat suasana hening, mereka memperhatikan siapa yang datang dengan mempersiapkan senjata. "Siaga senjata!" Titahnya.

Beberapa saat menunggu...

Srak! Srak!

Dan ternyata itu adalah, "KUCING!!" Tiba-tiba saja seekor kucing hutan muncul dari semak-semak tersebut. Luhan berteriak sembari menunjuk-nunjuk kucing. Ah, dia benci kucing!

Dor!

"Diam!" Kris benci jika omongannya dipotong.

Kris mengacungkan senjata kepada Hyungsuk, tentunya lelaki yang di todong senjata itu membulatkan mata kaget. "Apa-apaan ini? Wu?"

Kris menyeringai tajam, "Kau tahu dimana keberadaan mereka bukan?!"

"Apa? Aku saja baru datang!"

Kris berdecih, "Aku tidak bodoh, Hyungsuk. Tunjukan jalannya, cepat!" Kris memberi isyrat untuk menunjukan jalan.

Hyungsuk mengernyit tidak suka, "Kenapa kau mencari gadis itu?"

Kris mendengus geli, "Kau tahu rupanya." Ia semakin meneratkan genggamannya pada senjata itu. "Katakan, dimana dia!? Aku masih berbaik hati kepadamu!"

Hyungsuk terkekeh sinis, "Apa hadiah yang akan aku terima jika aku memberitahukannya padamu?!"

Dor!

Pria itu melepaskan tembakan ke udara--hanya untuk menakuti. "Kau membuat kesabaranku habis, Bang!" Sentaknya. "Serahkan gadis itu!"

Lelaki bermarga Bang tersebut malah mempermainkannya, "Carilah sendiri, kau punya anak buah, kau mempunyai insting yang kuat, dan kau... sangat hebat, bukan?" Sindirnya.

POSSESSIVE I : Mine [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang