✔ Thirteen

2.9K 275 57
                                    

Selda terus terkekeh sedari tadi melihat sahabatnya yang terus saja digoda oleh cowok berambut hitam di sampingnya.

Wajah sahabatnya itu sudah memerah entah karena menahan marah atau sedang tersipu malu.

Ini semua gara-gara Alfa yang tiba-tiba mendatangi meja Selda dan Rara di kantin, tak lama kemudian Elzan datang menyusul Alfa dan berakhir dengan Elzan yang terus menggoda gadis di sebelahnya.

"Lo suka sama gue, kan?" Elzan menyerongkan badannya ke arah Rara, "kenapa nggak ngomong dari dulu?"

Rara yang sedang memakan bakso pesanannya sontak tersedak, memukul-mukul dadanya berusaha meredakan batuknya.

"Jangan buru-buru nggak ada yang mau minta bakso lo." Elzan menggeser jus jeruk milik gadis itu.

Rara meneguk hingga setengahnya, "Lo jadi, cowok pede banget, sih." Ketus Rara kembali mengaduk-aduk isi mangkuknya.

Elzan kembali memposisikan badannya, hingga sekarang cowok itu melipat kedua tangan ke atas meja.

"Gue cuman tanya."

Rara berdecak, melirikkan matanya pada cowok yang ada di sampingnya. "Itu namanya sama aja ke-pe-de-an."

"Gue kan cuman membenarkan fakta," cowok itu menaikkan alisnya sambil menatap Alfa yang duduk di hadapannya, "Iya nggak, Al?"

Alfa tersenyum ikut menggoda, "Yes, you're,"

"Ih, ngeselin!" ketus Rara mendaratkan pukulannya pada lengan kiri Elzan.

Elzan meringgis sesaat merasakan rasa panas di lengannya, ia menaikkan sedikit lengan seragamnya melihat bekas pukulan gadis itu.

"Sakit tau."

"Rasain, makanya jangan rese!" ketus Rara lagi.

"Jangan galak-galak sama gue, ntar lo makin suka lagi." Elzan terkekeh dengan ucapannya sendiri.

"Gini, nih kalo kelamaan bergaul sama Alfa yang nggak bener. Jadi, ikutan halu." Rara menggeleng-gelengkan kepalanya.

Alfa menaikkan alisnya sesaat ketika namanya disebut.

"Lo aja yang munafik, di mulut ngomong nggak suka padahal hatinya ngarep banget," ucap Alfa tanpa menatap lawan bicaranya.

"Itu mulut kalo ngomong nggak bisa difilter dulu apa?" kesal Rara.

Selda yang sedari tadi memperhatikan perdebatan tiga orang itu hanya terkekeh geli.

Sesekali ia menyeruput jus melon yang tadi ia pesan sampai ucapan Alfa membuatnya tersedak.

"Kalo lo kira-kira suka sama gue nggak, ya?" Alfa memperhatikan Selda dari ekor matanya sambil memainkan sedotan hitam di gelasnya.

Selda berusaha meredam batuknya hingga sesuatu yang terasa menyangkut di tenggorokannya menghilang, sedangkan Rara sudah memutar bola matanya malas.

"Ini lagi cowok nggak tau malu," gumam Rara yang langsung mendapat lirikan tajam dari Alfa.

Di meja lain tiga cowok sejak tadi menaruh perhatian mereka pada meja dimana Alfa dan Elzan duduk.

Tidak jarang terdengar siulan-siulan yang disusul dengan gelak tawa ketiga cowok itu.

"Gas terus, bang!" teriak Dani membuat seisi kantin memerhatikan tingkah cowok itu.

Namun, bukan Dani namanya jika dia punya malu. Ia tidak memedulikan tatapan-tatapan yang tertuju padanya.

Toh, memang sudah biasa kelima cowok itu mendapat perhatian lebih khususnya dari siswi di sekolah ini.

[TBS 2] : Brother RivalryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang