✔Thirty-seven

1.8K 145 85
                                    

Vote dulu sebelum baca biar berkah.  Hhaha....

Happy reading ❤

“Alfa, lepasin!” sentak Selda yang tak diindahkan oleh Alfa.

Cowok itu masih menggengam pergelangan tangan Selda kuat. Mungkin, tangan Selda sudah memerah sekarang.
Alfa juga tidak menghiraukan beberapa pasang mata yang menatap heran dirinya dan Selda.

“Alfa, mau kamu apaan, sih?” Selda menatap galak cowok yang hanya berbeda satu langkah di depannya.

“Kamu nggak malu apa diliatin yang lain kayak gitu?!”

Alfa memutar bola matanya malas, ia tidak ada niatan sama sekali untuk menjawab ocehan Selda.

Emosi Alfa belum mereda, wajah cowok itu terlihat dingin dan galak sekarang.

Matanya menatap tajam ke depan, ia bahkan tidak menjawab pertanyaan seorang guru yang tanpa sengaja berpapasan dengan mereka berdua dan menanyakan apa yang sedang terjadi. Sebaliknya, guru tersebut memilih bungkam saat melihat wajah Alfa yang sedang emosi seperti sekarang ini.

Alfa melepaskan cengkeraman pada pergelangan tangan Selda ketika,  mereka berdua sampai di rooftop. Dada Alfa masih naik-turun, Alfa sendiri juga tidak tahu kenapa, ia bisa marah ketika melihat Selda mencoba membantu Alkha.

Mata tajam Alfa mengawasi gadis yang sedang mengusap pergelangan tangannya yang memerah, seperti seekor singa yang hendak menerkam rusa kecil.

“Sakit,” lirih Selda sambil meniup-niup pergelangan tangannya.

“Mau, lo apa?” tanya Alfa dingin.

Selda mendongakkan kepala, dahinya mengkerut dalam.

“Lo ngapain bantuin dia tadi?” ucap Alfa ketika Selda hanya diam saja.

“Dia jatuh, wajar kalo aku nolongin dia. Alkha kan temen aku juga.” Jujur Selda.

“Gue nggak suka lo deket sama cowok lain,” ucap Alfa penuh penekanan.

Wajah Selda mulai memanas, mungkin sudah memerah sekarang.

“Lo nggak suka gue deket sama cowok lain?” gaya bicara gadis itu juga berubah membuat, Alfa menyipitkan matanya.

“Terus kenapa, lo deket sama cewek lain?” tambahnya.

“Itu bukan urusan lo.” Jawab Alfa enteng.

Selda tersenyum miring, “Gue pacar lo, Al. Akhir-akhir ini, lo ngejahuin gue. Lo nggak ada kabar, awalnya gue mikir lo lagi sibuk, tapi pagi itu gue liat lo gandengan tangan sama Rachel.”

“Gue nggak tau apa alasan lo lakuin itu semua, Al.” Lanjut Selda dengan napas yang mulai tidak teratur.

“Lo mau tau apa alasan gue?” Alfa mengawasi gadis di hadapannya. “Itu yang gue rasain dulu, Sa”

Kerutan kembali terlihat di dahi Selda, matanya masih terfokus pada Alfa menunggu kelanjutan cowok itu.

“Pertama kali gue liat lo di kantin, gue tau kalau itu lo. Bener-bener lo, Agata Alysa Griselda.”  Alfa sengaja menekankan nada bicaranya ketika menyebutkan nama lengkap Selda.

“Cewek yang berhasil merubah hidup gue. Lo inget, gue pernah bilang sama lo, kalo suatu hari nanti gue bakal berubah?” tambah Alfa, ia tak mengalihkan pandangannya sedikitpun.

Selda  mengerjapkan matanya tidak percaya, ternyata dugaannya selama ini benar. Cowok di hadapannya itu, cowok yang membiarkan Selda masuk ke dalam kehidupannya, juga cowok yang membuat Selda uring-uringan beberapa hari terakhir ini adalah Renzi.

[TBS 2] : Brother RivalryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang