Mentari pagi, udara segar masuk lewat jendela dan tirainya terus melambai. Udara masih sangat sejuk, namun gadis yang ada didalam kamar itu tak kunjung bangun dari mimpinya, mungkin mimpinya lebih indah dari kenyataan yang sesungguhnya..
"Tya, ayo bangun nanti kamu telat berangkat sekolah, mama lagi yang dipanggil sama gurumu." Ujar wanita yang sedang membangunkan gadisnya di dalam kamar.
"Iya Mama.. Tya bentar lagi bangun kok." Sahutnya yang masih dialam bawah sadar.
Gadis itu bernama Angelia Reyhan Tyariananda, kini sudah kelas XI IPS 2. Tya, gadis cantik dari 2 bersaudara kakaknya bernama Andrivan Reyhan Lucio yang masih kuliah di Jerman semester 7.
"Mama, dimana? Tya udah makan roti dan mau berangkat sekolah." Tya sibuk mencari mamanya dirumah megahnya.
"Mama lagi di dapur, nyiapin makanan buat nanti, inget makan dan makanannya sudah mama taruh di kulkas." Sahut Mamanya.
Resha Wirantya Reyhan, Mama Tya setiap hari terlihat manis dan cantik karena Resha sibuk dengan toko kuenya, Tya selalu merasa kesepian. Sudah 20 tahun yang lalu Resha membina rumah tangga dengan Yoshep Reyhan, Papa Tya yang sibuk dengan bisnisnya diluar negeri. Keluarga Reyhan adalah keluarga yang sangat berkecukupan karena orang tuanya sebagai pembisnis sukses.
Tya bersekolah di salah satu sekolah favorit di Jakarta, Tya bersifat layaknya seperti preman, tapi tak membuat temannya menjadi takut malahan ada yang sampai minta id line. Sebenarnya Tya itu cantik seperti Mamanya, tapi karena keluarganya tidak memiliki waktu luang untuk Tya jadinya seperti orang yang tak diurus. Tya disekolah menjadi ketua cheerleader dan punya 3 sahabat yang selalu menemaninya.
"Selamat Pagi preman cantikku.. Chat ku di line kemarin kok gak dibales sih? Makin hari makin cantik saja.." Goda salah satu temannya saat melewati koridor menuju kelasnya.
Tya acuh saja dengan sapaan temannya karena menganggap tak penting.
"Aduhh.... sialan banget sih lo! Kalo jalan itu liat kedepan! Pagi-pagi udah bikin emosi!" Geram Tya.
"Elo tu yang harusnya ngaca! Pagi-pagi harusnya ngasi senyuman bukan emosian!" Jawabnya laki-laki yang menabrak Tya.
Usut punya usut, laki-laki itu bernama Joe Satya Abditama kelas XII MIPA 2. Joe selalu menjadi incaran para gadis karena tampangnya yang ganteng dan cool selain itu Joe selalu memenangkan turnamen taekwondo, tapi Joe belum berani untuk membukakan hatinya kembali karena dulu cintanya yang dikhianati oleh gadis yang ia cintai, sejak itu Joe selalu menutup diri dan bermusuhan dengan gadis yang belum dikenalnya.
"Udah dong Joe, masa gara gara lo diomelin Tya lo jadi pendiam gini." Ucap Gino sahabat Joe dari kecil.
"Oh cewe ngeselin itu namanya Tya!" Kesal Joe.
Dibenak Joe sudah memendam rasa kesalnya pada Tya sejak kejadian pertama itu. Di lain sisi, Tya dan sahabatnya duduk dikantin sebelum ke kelas dan bercerita tentang kejadian saat dirinya berjalan di koridor kelas.
"Tau ga? Masa gue secantik ini masih aja yang modus pake nabrak gue segala, siapa coba yang ga kesel dan pagi-pagi udah dibuat naik darah sama cowo ga punya otak itu!" Curhat Tya.
"Kok gue jadi penasaran ya, sapa sih cowo yang lo bilang ga punya otak itu?" Jawab Ira.
"Gue ga tau namanya tapi sekilas gue liat kelas XII MIPA 2 badannya kaya atlet gitu." Sahut Tya.
Hening sejenak sambil memikirkan siapa cowo yang dimaksud oleh Tya.
"Omegat!! itu Joe!! Cowo idaman para gadis, ganteng cool atlet taekwondo lagi!" Seru Kina.
"Lo bilang dia ganteng? Apa perlu gue beliin lo kacamata minus buat benerin mata lo yang rusak itu?" Kesal Tya.
"Tapi emang faktanya gitu, dia idaman para gadis cuma lo aja yang ga punya perasaan karena kelamaan jomblo!" Sahut Anggun dengan tertawa.
"Apa?! lo nyindir atau gimana? gue emang jomblo tapi ga segitu parahnya kalii..." Gerutu Tya.
Pelajaran pertama sudah dimulai, tapi Tya malah tidur disaat guru killer yang sedang mengajar, dan belum dibangunkan ...
"Tya! Kamu sudah berani tidur dikelas! Kenapa kamu tidur dikelas?!" Marah Bu Jissy ke Tya.
Tya langsung terbangun dengan suara Bu Jissy yang tegas dan langsung mengelap air liurnya yang keluar.
"Eh, ma---af bu, saya tadi cuma kecapean aja bu." Gugup Tya.
Tanpa disangka Bu Jissy langsung memberikan 2 Pilihan ke Tya.
"Sekarang pilih lari keliling lapangan sampai jam pelajaran berakhir atau nama kamu saya masukkan di buku BK sebagai siswa tidak dislipin!" Ucap Bu Jissy.
Tya langsung memikirkan dengan cepat, jika di buku BK pasti Mamanya akan marah besar, dan jika lari sudah pasti ngos-ngosan, mau tidak mau Tya harus memilih.
"Saya pilih lari bu." Jawab Tya sambil menunduk.
Tya langsung keluar dari kelas dan mulai berlari di lapangan.
"Ngapain coba gue tidur, isi ileran lagi bikin malu aja ish.." Celoteh Tya pada dirinya sendiri.
Disaat Tya lari, Tya melihat cowo ga punya otak itu dimarahi oleh guru BK di depan pintu masuk ruang BK.
"Bapak sudah bilang, kalau kamu tidak niat bersekolah tidak usah sekolah lagi! Terlalu usil sampai-sampai gurumu sendiri dijadikan korban keusilanmu!" Kata Pak Yanto guru BK XII MIPA 2.
"Pak, saya ingin membuat tertawa teman sekelas saya, karena tertawa itu bisa memperpanjang usia, sekarang bapak marah terus sama saya kalo bapak nanti keriputan gimana, kan gak baik pak." Sahut Joe yang sudah menjadi langganan Pak Yanto karena keusilannya.
"Sudah, sekarang kamu hormat bendera sampai jam istirahat!" Geram Pak Yanto.
"Kalo saya pingsan gimana pak?" Alasan Joe.
"Kamu masih saja bisa bicara! Lakukan cepat!" Ucap Pak Yanto. Joe pun mendekat ke tiang bendera dan mulai hormat bendera sampai jam istirahat sesuai kata Pak Yanto.
"Ngapain lo disini? Merhatiin gue? Dasar cewe genit." Greget Joe.
Tya mendengar ucapan Joe dan sejenak berhenti berlari.
"Kebangetan banget ya lo ngomong! Lo aja yang ngefans sama gue!" Sahut Tya.
Semua hening dan melanjutkan hukumannya masing-masing.
"Kenapa cewe gitu ada dimuka gue sih! Selera gue untuk tinggal di bumi jadi menurun gara gara cewe ngeselin itu!" Celoteh didalam hati Joe.
-
-
-
-
-
Hi guys! Salam kenal ya.. Maaf masih percobaan jangan lupa komen biar bisa memperbaiki kesalahanku.. Terimakasih ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
Biar Ku Merindukanmu
RomanceMelalui cara Joe. Tya mulai sadar, jutek itu boleh namun jika berlebihan tidak baik. Tya menyesali perjuangan Joe selama ini, yang dipikirannya Joe hanya laki-laki modus yang ingin mencari perhatiannya. Tya merasa selama ini sudah sangat jutek pada...