30. Brengsek

336 21 3
                                    

Giliran Tya yang sudah menikmati masa-masa ujiannya dengan lancar, ia mengigat sudah setahun mengenal Joe. Berawal dari kejutekan dan berhasil membuat Tya luluh padanya, Tya tinggal melangkah sedikit lagi menuju masa depannya yang nyata.

Seluruh bunga dari Joe menjadi kering karena sudah layu, semuanya ia taruh di dalam box cukup besar bukannya ia mau membuangnya tapi ia akan terus menyimpannya sampai buket terakhir Joe. Begitu lama hubungannya dengan Arka dan berstatus tunangan, Tya tak bisa mencintainya sedikitpun ia bertekad untuk setia bersama Joe.

"Tya?"

Ia menoleh kebelakang melihat Resha berdiri di ambang pintu kamarnya. Tya berdiri dan menghampiri Resha.

"Kenapa Ma?"

Resha belum berkata tapi air matanya terjatuh, Tya bingung tak tau apa yang ia rasakan semakin bingung dibuatnya Resha memegang kokoh legannya.

"Mama sayang kamu Nak."

Resha memeluk Tya begitu erat, ia membalas pelukannya tapi ia masih bertanya-tanya apa yang membuat Resha menangis.

"Mama... Kenapa?"

Tya ragu tapi ia harus tau mengapa Resha bersedih, ia selalu melihat Resha tersenyum. Masih terdiam diantara mereka, sampai akhirnya Resha berkata.

"Mama pengen..... Kamu tetep jadi anak Mama.... Jangan tinggalin Mama...."

Resha memang berkata, tapi ia tak mengerti dengan ucapannya dibuat semakin bingung. Tya mengusap air mata Resha yang jatuh, dan menanyakan apa yang terjadi padanya.

"Tya anak Mama... Mama tetep jadi Mamanya Tya, Mama kenapa? Siapa yang buat Mama nangis?"

Resha terisak dalam tangisnya napasnya tak beraturan, sangat bingung Tya bahkan tak bisa menebak apa yang akan dikatakan selanjutnya.

"Kamu... Kamu...."

Tya geram, menggoyahkan tubuh Resha. Tak pernah ia dibuat penasaran seperti ini, kali ini ia harus tau apa yang menyebabkan Resha menangis.

"Mama... Kenapa? Tya selalu ada buat Mama, Mama jangan sedih... Cerita sama Tya, siapa yang buat Mama sedih? Papa yang buat Mama sedih? Kenapa Mama? Cerita dong Tya penasaran Ma..."

Tya terus merengek, ia khawatir dan penasaran apa yang membuat Resha menangis, Resha membuka mulutnya dan akan mengatakan sesuatu tapi ia terlambat lebih sedikit.

"Tya, berjanjilah dengan Papa."

Suara lantang terdengar dari belakang tubuh Resha, Yoshep melangkahkan kakinya dan Resha memegang lengan kanannya.

"Maksud Papa?"

Lagi ia dibuat semakin bingung, otaknya tak bisa bekerja dengan baik, kini detak jantung Tya seperti usai berlari.

"Kamu akan menikah dengan Arka."

Pyaaarrrr!!! Tubuhnya lemas terduduk dilantai, kini Tya tak menyangka apa yang dikatakan Yoshep, ia benar-benar kecewa dengannya.

"Gak! Gak! Papa! Kenapa Papa bohong! Papa bilang sudah merestui Joe! Kenapa kini Tya akan menikah dengan Arka?! Papa jahat! Papa jahat! Aku gak nyangka Papa sejahat ini! Papa jahat!"

Terus ia berbicara dengan nada tinggi, ia tak percaya dengan ucapan Yoshep, tubuh tegapnya mendekati Tya yang terduduk, sedangkan Resha terisak dalam tangisannya.

"Maafkan Papa Tya, maaf. Papa.... Papa..."

Tya menepis kasar tangan Yoshep berusaha membangkitkannya, Tya berteriak shock. Ia baru saja akan mnginjakkan kaki ke dunia nyata, rupanya dunia nyata begitu keras dan sangat pahit.

Biar Ku MerindukanmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang