17. Jutek

332 24 1
                                    

Melihat sunset bersama sahabatnya, tertawa bersama walau sempat dibuat kecewa karena Joe tapi sudah dilupakan, yang penting Joe sudah ada dihatinya.

"Eh Tya, tuh hp lo ada notif." Kata Kina.

Tya melihat hpnya

Arka : "Gue lupa, tadi gue langsung pulang karna ditelfon. To the point besok gue ngajak lo buat ngerjain tugas ips yang dikasi guru waktu itu."

Tya : "Harus besok?"

Arka : "Terus kapan? Lagi 2 hari kan ada pelajarannya."

Tya : "Yaudah besok kerjain."

Arka : "Pulang sekolah ya."

Tya : "Iya."

Tya menaruh hpnya kembali.

"Siapa?" Tanya Kina.

"Arka." Jawab Tya.

"Ngapain katanya?" Sahut Kina.

"Ada tugas, lagi 2 hari di setor, besok ngerjain." Kata Tya.

"Oh yang lo kasi tau itu?" Ucap Kina.

Tya menggangguk.

Ia ingin tidur diatas pasir putih dan melihat sunset, tapi yang ia tiduri rasanya berbeda, berarti yang ia tiduri bukan pasir putih.

"Lo cantik." Ucap Joe.

Terbangun Tya.

"Heh! Ngapain lo!" Kesal Tya.

"Ngeliatin elo." Datar Joe.

"Tapi harus ya bikin gue kaget?" Tanya Tya.

"Enggak sih." Jawab Joe.

Memajukan bibirnya, Tya membuang batu yang ada di pasir.

"Pulang udah sore." Kata Joe.

"Gak." Jutek Tya.

"Ayo pulang." Ajak Joe.

"Enggak!" Kesalnya Tya.

"Mau gue tinggalin?" Tanya Joe.

"Enggak!" Jawab Tya.

"Nah itu, kalo gak mau ayo pulang." Rayu Joe.

Tya tercengang, apa yang barusan ia jawab.

"Tya, pulang yuk gue mau buat tugas." Ajak Anggun.

"Pulang yuk, besok biar santai gak buat tugas." Sahut Kina.

"Em iyadeh." Kata Tya.

Semua berdiri kecuali Joe masih melihat sunset.

"Tadi lo yang minta pulang, sekarang lo malah diem." Kesal Tya.

"Bangunin." Manja Joe.

"Bangun sendiri!" Jutek Tya.

Tya meninggalkan Joe sendiri, tapi Joe mengejar Tya.

"Udah, jangan ngambek." Rayu Joe.

"Gak." Jutek Tya.

"Gak apa?" Tanya Joe.

"Gak suka sama lo!" Jawab Tya.

"Kalo bilang gak suka artinya itu suka." Sahut Joe.

"Gue suka lo!" Kesal Tya.

"Akhirnya lo ngaku juga kalo suka sama gue." Canda Joe.

Tya memukul Joe, karena ia sudah dibohongi oleh Joe.

"We! Cepet sini! Pacaran aja!" Teriak Ira.

Melirik sinis Joe, kesal Tya. Joe membalasnya dengan senyuman tapi dihati Tya ia suka gaya Joe.

•••

Tinggal Tya dan Joe di dalam mobil, sahabatnya sudah pulang diantar Joe.

"Tya, kalo gue ga sama lo, emangnya lo sama siapa?" Tanya Joe.

"Sama temenlah." Jutek Tya.

"Terus Arka itu temen lo?" Sahut Joe.

"Temen." Jawab Tya.

"Lo demen sama Arka?" Tanya Joe budeg.

"TEMEN!" Kesal Tya.

"Tadi ngomongnya gitu amat kan gue kira demen." Kata Joe.

"Terus lo sama Nia?" Tanya Tya.

"Nia?" Bingung Joe.

"Iya Nia. Yang lo ajak pulang bareng itu." Sinis Tya.

"Oh, lo cemburu?" Jawab Joe.

"Gue nanya, bukan cemburu." Kata Tya.

"Nanya kok sinis gitu, berarti lo cemburu." Ucap Joe.

"Kalo gue cemburu kenapa?" Kesal Tya.

"Artinya lo sayang sana gue." Senyum Joe.

"Nia itu siapa?" Tanya Tya lagi.

"Temen gue, seangkatan sama gue, waktu itu dia nebeng sama gue, lo gak usah cemburu, karna lo milik gue." Sahut Joe.

"Oh gitu." Jutek Tya.

"Gak capek jutek gitu?" Tanya Joe.

"Enggak." Jawab Tya.

Pembicaraan selesai, Tya diantar Joe masuk ke dalam rumahnya.

"Ngapain lo ikut?" Kesal Tya.

"Mau pamit sama ortu lo." Jawab Joe.

"Kenapa harus gitu?" Tanya Tya.

"Untuk memastikan bahwa calon suami lo itu baik nganterin calon istrinya sampe rumah." Sahut Joe.

"Gue bukan calon istri lo! Dan lo bukan calon suami lo!" Kesal Tya.

"Berarti lo istri gue, gak isi calon, ya kan?" Canda Joe.

"Enggak!!!!" Teriak Tya.

Yoseph keluar bersama Resha.

"Loh, ada Joe rupanya." Ucap Resha.

"Eh Tante sama Om. Joe mau pamit pulang, udah mau malem." Kata Joe.

"Kan baru disini, gak mau duduk dulu nih?" Tawar Yoseph.

"Enggak Om, besok-besok aja." Jawab Joe.

Joe berpamitan dengan Yoseph dan Resha. Dan hanya tersenyum dengan Tya.

"Tya, Joe pulang gak dianterin sampe rumah?" Kata Resha.

"Gak, Tya males." Jawab Tya.

"Joe udah baik nganterin kamu kok digituin." Ucap Yoseph.

"Gapapa, Joe pulang dulu Om Tante." Kata Joe.

Wajah Tya jutek, Yoseph dan Resha melambaikan tangan ke Joe. Joe membalasnya dengan senyuman.

Tya masuk ke kamar dan tiduran.
Hpnya berbunyi seperti ada telfon.

Joe is calling...

"Tya. Selamat malam."
"Apa?"
"Selamat malam."
"Gue tau ini malam."
"Gue ngasi tau lo jangan begadang ya."
"Iya."
"Yaudah, selamat malam."

Di dalam hatinya ia senang tapi gengsi mengungkapkannya, dimana lagi mencari seperti Joe.

Ia sayang, tapi malu, susah untuk jujur, meski itu yang terbaik. Tya masih bertahan di dalam hatinya memilih Joe, tapi kenapa ia tak bisa untuk tidak jutek pada Joe.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tya jahad, kalo udah dikacangin baru nyari Joe. Next page and happy reading. Maaf dikit ceritanya selanjutnya makin seru❤

Biar Ku MerindukanmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang