3.Berita Baik?

636 60 46
                                    

"Ngapain dia bawa gue kesini? Kurang kerjaan banget sih, mending gue pulang langsung tidur." Gerutu Tya di dalam hatinya.

Joe merasa gemas dengan tingkah Tya yang jutek dengannya dan langsung mengajak Tya ke cafe, Joe membukakan pintu mobilnya tapi Tya masih kesal dengan perilaku Joe yang mengajaknya tanpa persetujuan Tya.

"Tya, sumpah! Lo cantik!" Ujar Joe. Tiba-tiba perasaan Tya menjadi bergetar, Tya pun bingung kenapa merasa ada yang aneh.

"Apasih lo! Ngapain ngajak gue kesini?! Gue kan mau pulang." Sahut Tya kesal menuruni mobil Joe.

Joe menarik tangan Tya dan masuk ke cafe untuk mencairkan hati Tya yang jutek.

"Gue jelasin deh, besok gue ada pertandingan taekwondo dan gue ingin ngajak lo untuk ngeliat gue yang jago taekwondo. Besok gue jemput mumpung besok weekend, gimana mau ga?" Ajak Joe dengan bersemangat.

"Apa?! Lo ngajak gue? Please deh, lo tadi pagi udah bikin gue kesel dan kita baru kenal! Ngapain lo ngajakin gue? Lo mau pamer baru jago taekwondo? Atau lo mau manfaatin gue?! Bilangnya mau ada pertandingan nantinya gue disekap dirumah kosong. Dasar cowok emang gitu ya!" Jawab Tya jutek.

Tya mengalihkan perhatiannya sambil mendengus napasnya, ingin sekali rasanya menonjok Joe untuk meluapkan amarahnya.

"Kan gue udah bilang, besok gue ada pertandingan ga mungkin gue boong sama elo!" Kesal Joe.

Tya sangat jutek dengan Joe, ingin sekali Tya menghancurkan Joe dan berharap Joe tidak ada dihadapannya tapi itu sangat sukar! Joe selalu muncul dihadapannya dan membuat Tya kesal tingkat iblis. Tya ingin membalas omongan Joe tapi ..

"Mba, mau pesan apa? Saya udah daritadi disini." Ucap pelayan cafe.

"Pesen Gelato ya mba, sama Milkshake." Sahut Tya dengan lembut.


Joe berpikir, kenapa pelayan cafe itu tidak bertanya padanya? Kenapa bertanya pada Tya? Dan Tya memesankan Joe Milkshake? Cewek jutek kok masih perhatian? Joe masih bingung pada sifat Tya.

Pesanannya datang, semua masih hening karena perdebatan barusan. Tya mulai menarik napas panjang dan menghebuskannya.

"Gimana? Lo mau kan besok nonton pertandingan?" Tanya Joe.

Tya mulai memikirkan alasan agar tidak bertemu Joe.

"Jawabnya setelah ketemu Mama gue aja, kalo Mama gue ngasi ya gue mau." Sahut Tya.

Joe tersenyum kecil pada Tya, saat ini Tya sudah menurunkan level juteknya, dirinya merasa bersalah karena selalu jutek pada Joe.

"Kalo makan Gelato itu dihabisin, nanti udah cair rasanya beda. Tapi kalo lo beda, mau lo jutek mau enggak tetep aja rasanya sama cantiknya.." Rayu Joe.

Tya yang tadinya melirik Joe, perhatian Tya kini ke Gelatonya yang hampir mencair.

"Udah ah, gue mau pulang nanti Mama gue khawatir lagi." Ujar Tya sambil mengelap bibirnya.

Joe menuju kasir untuk membayar pesanannya dan pulang bersama Tya karena sudah sore.

Di dalam mobil, suasana hening. Tya memerhatikan foto yang ada di dashboard mobilnya. Tya melihat dengan seksama, didalam fotonya ada Joe, orangtuanya dan Kakaknya.

"Itu keluarga lo?" Tanya Tya sambil menunjukkan foto yang ia perhatikan.

"Iya, disebelah kanan gue, yang cewe duduk itu Bunda, disamping Bunda itu Ayah, dan yang paling terakhir ada Kakak gue." Sahut Joe sambil menunjukkan keluarganya.

"Tapi Kayaknya Ayah lo tegas banget deh, gue jadi takut." Ujar Tya.

"Hahaha... Biasa aja ga usah takut, Ayah gue masih makan nasi kok ga kanibal tenang aja." Canda Joe.

Suasana menjadi cair dan mulai tertawa diantara mereka.

"Gue seriusan, Kakak lo juga Sersan Polisi dan Ayah lo Anggota Kopassus, gue merasa elo keluarga angkatan ya?" Kepo Tya sambil sesekali melirik Joe.

"Bisa dibilang gitu sih, tapi tenang aja keluarga gue baik kok." Ucap Joe meyakinkan Tya.

Tak dirasa oleh Tya, mereka sudah sampai dirumanya, Tya malas memberitahu arah jalan kerumahnya dan dia pun menggunakan Google Maps miliknya.

"Mama.. Tya udah pulang." Kata Tya memanggil Mamanya.

Muncullah seorang wanita yang sangat mirip dengan Tya.

"Tya, kamu kok pulangnya sore? Dan ini siapa?" Tanya Mamanya.

Dengan berani dan sopan Joe memperkenalkan dirinya.

"Maaf tante tadi saya ngajak anak tante buat nanyain tugas makanya sore pulangnya, saya Joe Setya Abditama seniornya Tya."

Sahut Joe sambil mengulurkan tangan ke Mama Tya. Mama Tya dengan senang hati menyambut Joe.

"Nanti kalo mau ngajak Tya bilang-bilang sama Tante ya, biar ga kepikiran sama Tya. Ayo masuk dulu Joe." Ajak Mama Tya.

Joe masuk ke rumah megah Tya, tapi keluarganya sedang tidak dirumah dan suasana rumah menjadi sepi. Tya menghilang dari Joe, Tya langsung ke kamarnya.

"Loh Tya, Joe kok ditinggalin? Kalo ada tamu itu harusnya disambut. Bukan ditinggalin." Ucap Mamanya.

Joe hanya tersenyum.

"Udah ah, Tya capek Ma, Mama aja yang ngeladenin Joe!" Sahut Tya langsung menutup kamarnya.

"Gapapa kok Tante, Tya mungkin capek karna saya udah nyita waktu istirahat Tya." Ujar Joe dengan ramah.

Mama Tya sedang membuatkan Joe minum, Joe melihat foto yang dipajang di ruang tamu.

"Maaf ya Joe, Tya emang gitu." Kata Mama Tya.

"Udah biasa Tante, itu siapa aja yang ada difoto?" Tanya Joe.

"Oh itu, itu ada Tya, kakaknya Tya, Tante dan Papanya Tya."

Sahut Mama Tya sambil melihat foto yang ditunjukkan.

"Terus kemana anggota keluarga yang lainnya?" Tanya Joe lagi.

"Kakaknya lagi kuliah di Jerman semester 7 dan Papanya ada bisnis di luar negeri." Jawab Mama Tya.

Setelah Joe mengetahui keluarga Tya, Joe menanyakan sesuatu pada Mama Tya.

"Tante, maunya saya besok kan weekend, saya mau ngajak Tya buat nonton pertandingan Taekwondo saya, biar saya aja penyemangat disaat pertandingan." Ujar Joe.

Mama Tya senang karena anaknya besok diajak keluar, Tya yang selama ini bosan karena dia tak punya teman dirumahnya.

"Oh tentu boleh Tante mengijinkannya, dan Tante doakan besok kamu menang di pertandingan." Sahut Mama Tya.

Joe pun merasa senang, dan memutuskan untuk pulang kerumahnya tidak lupa untuk mengucapkan terimakasih pada Mama Tya.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Ada-ada saja kelakuan Joe, Joe berhasil menurunkan level jutek Tya, Mau tau gimana kejadian besok? Terus baca ceritaku ya❤

Biar Ku MerindukanmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang