35. END(?)

526 24 5
                                    

32 bulan berlalu ...

Berapa lama kita tak berjumpa?
Tak tahu lagi bagaimana rupamu
Sekarang,
Aku yakin dirimu lebih cantik.
Apa dirimu bahagia disana?
Bagaimana kabarmu?
Tak pernah sekali pun mengabariku ...

I'm not your important person, right?
But,
I saw your face
In the dark night
You're so beatifull,
With a shining star
Makes me miss you more ...

Hey?
Jangan menangis sayang,
Aku bersamamu disini
Selalu bersamaku
Aku tak hiraukan jarak dan waktu
Apalah dayaku terlalu merindukanmu

Aku rindu,
Awal bertemu,
Melihatmu di masa SMA,
Aku mencintaimu,
Berusaha menjadi yang sempurna
Tapi,
Tak bisa.

Hanya denganmu,
Hidupku 'kan sempurna ...

Yang sedang merindukanmu, Tya.

- Joe Satya Abditama

Senja berganti malam, sudah siap menghadiri Malam Akrab Taruna dan dihadiri oleh Rekanita para Taruna. Wajib, Joe mengajak Nia ke acara tersebut, sepupunya sendiri yang seharusnya datang adalah kekasihnya namun Joe tidak memiliki kekasih.

"Eh Joe, kalo gue ditanya siapanya elo gue bilang apa?" Tanya Nia melirik Joe yang sedang membenarkan jas yang dikenakannya.

"Jujur aja kali, gak usah boong.." Joe menggandeng Nia, sepupunya itu merasa biasa saja karena mereka masih ada hubungan keluarga namun yang membuat dirinya tak biasa adalah menghadiri acara Malam Akrab Taruna. "Ganteng ya?"

"Gue memang ganteng, gak usah pangling.." Joe tersenyum percaya dirinya, Nia mengerutkan kedua alisnya. "PD amat lo!"

Joe tetap menggandeng Nia, kalian pada bingung kan? Kenapa harus Nia? Kenapa gak orang lain saja?

Nia adalah sepupu perempuan satu-satunya yang dikatakan anak berlian, anak yang paling di sayang, karena Joe tidak memiliki saudara perempuan yang lain maka dari itu Joe mengajak Nia datang menemaninya. Dania Geshabri Felicia, mahasiswa jurusan kedokteran semester akhir yang sedang sibuk-sibuknya menyusun skripsi, tapi Joe terus memohon kepadanya agar bisa menemani menghadiri acara itu. Karena terpaksa, Nia akhirnya menerima ajakan itu dengan syarat saat pulang nanti ia tidak berstatus single.

"Awas lo sampe lupa dengan syarat gue!"

Joe tersenyum enteng. "Tenang aja, gue sepupu terbaik lo ga mungkin boong."

"Hey Joe! Bentar lagi kita pisah bakal kangen dengan kata yang bijak itu!" Ule, kawan Joe yang berceloteh paling banyak dengannya. Joe tersenyum memperlihatkan gigi besarnya.

"Ah kau! Bisa saja! Nanti kita bertemu lagi!" Joe menepuk bahunya, Ule memperhatikan Nia yang malu-malu bergandengan tangan dengan Joe.

"Hey, kawan. Pacar kau cantik sangat yah!" Bisik Ule, Joe mengangguk dan melirik ke arah Nia untuk tersenyum.

"Dia bukan pacar Le, dia sepupuku." Joe melepas gandengan tangannya, Nia menjabat tangan Ule, begitu juga Ule yang antusias senang kegirangan.

"Nia..."

Ule tersenyum masih menjabat tangan Nia yang dipegangnya dengan erat. "Ule, nama Abang Dunle Franio."

Nia hanya tersenyum malu-malu, dan kawan Joe yang lainnya menghampiri mereka. "Hey Joe!!"

"Apa kabar kawan? Bentar lagi ke satuan masing-masing, jangan menangis ya Joe ku ucup ucup ucup..." Abi, kawan Joe yang penuh perasaan dulunya, karena sudah di latih dan di didik kini tak seperti dulu lagi.

Biar Ku MerindukanmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang