24. Bego

347 19 0
                                    

"Malam Tya."

"Malam juga."

"Lo masih marah?"

"Enggak kok."

"Tapi rasanya lo makin ga suka deh."

"Haha.. Itu perasaan lo aja."

"Iya kali ya.."

"Em."

"Em?"

"Besok bareng ke sekolah yuk."

"Ya deh."

"Besok gue jemput."

"Ya."

"Em see you."

"Too."

"❤❤❤"

Hubungan Tya dan Arka tak berjalan mulus, berusaha membuka hati tapi susah untuk menerimanya. Sudah berjalan 2 bulan, Tya berusaha melupakan Joe tapi Joe tak tau masalah ini.

"Tya, Tya...." Ucap Rivan menggedor pintu kamar Tya. Ia membukanya dengan wajah kebingungan, melihat Rivan sudah rapi memakai kameja.

"Kenapa Kak?" Tanya Tya. Arka mengeret Tya berkumpul di ruang tengah. Wajah Tya kebingungan karena ada 2 koper disana.

"Kakak balik ke Jerman." Ujar Rivan memeluk Tya dengan perasaan berat hati.

"Ini kan udah malem Kak, kenapa gak besok aja?" Sahut Tya dengan rasa melarang Rivan untuk ke Jerman. Rivan melepaskan pelukannya.

"Kakak pesen tiketnya malam dan siang nanti juga sampe kok." Rivan mengambil kopernya dan satu koper lagi dibawa oleh Resha.

Tya melihat kepergian Rivan ke Jerman serasa tak rela ditinggal, ia segera masuk ke mobil untuk ikut mengantarnya.

"Ma, Tya ikut ya." Rengek Tya di dalam mobil. Resha mengangguk mereka berangkat ke bandara malam itu juga.

Di dalam mobil ia tak tahan lagi menahan kesedihan, ia mengingat kembali saat ditinggalkan oleh Joe untuk pendidikan dan saat ini ia ditinggal oleh Rivan dengan alasan yang sama juga.

"Nanti kalo Rivan udah nyampe, pasti dikabarin kok tenang aja." Ucap Rivan.

"Iya, jangan lupa kasi kabar ya." Sahut Yoshep yang sedang menyetir. Tya melihat hpnya yang sepi tanpa notifikasi dari siapapun.

Tya : "Ka.."

Setelah menekan tombol send jawaban langsung muncul dari Arka.

Arka : "Kenapa Tya?"

Bimbang, harus cerita atau tidak tapi hanya Arka yang sedang aktif saat genting seperti ini.

Tya : "Em gue sedih.."

Secepat kilat langsung dibalas oleh Arka.

Arka : "Lo sedih kenapa? Siapa yang giniin lo? Lo dimana sekarang."

Tangisnya tak bisa lagi dibendung, satu tetes air matanya turun.

Tya : "Ga ada kok, cuma ditinggal ke Jerman sama Kak Rivan."

Arka : "Lo dimana sekarang gue temuin lo."

Tya : "Gue lagi di perjalanan ke bandara."

Tya menekan tombol yang ada dan segera mengirimkannya.

Arka : "Gue kesana."

Biar Ku MerindukanmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang