41. Yang Tertunda

379 20 9
                                    

Setidaknya gue udah berusaha, masalah hasil itu belakangan, so stay enjoy this is a life!

"Dan haruskah gue semobil lagi sama lo?"

Orang yang di sampingnya hanya mengangguk dengan yakinnya. "Apapun asal sama lo gue mau kok."

Membosankan, hal yang paling dibencinya. Entah kenapa itu selalu muncul dan sejak kapan selalu mengikuti dirinya, ah sudahlah yang terpenting kini ia masih bisa bernapas -Gaje mode on

Tya mulai memasang earphone miliknya karena sudah mulai merasakan kebosanan, tapi tak seutuhnya 98% ia bosan dan sisanya ia maybe rindu dengan Joe.

Aku sedang mencintaimu
Meski kau takkan pernah tahu

Akankah sang waktu
Menjaga hatiku
Untuk s'lalu menunggumu?

Aku sedang mencintaimu
- Maudy Ayunda

Merasa dirinya menjadi penyanyi yang asli, Joe mendengar Tya bernyanyi tapi ia mengartikan lebih dari itu.

"AKU SEDANG MENCINTAIMU MESKI KAU SELALU JUTEEEKKK!!!"

Oke, acara yang di gagalkan. Tya langsung melepas earphonenya, mendengar suara Joe yang sreekk.

"Maksud lo apa sih Joooeeee!!!!!" Kesal Tya mengalihkan perhatiannya, dan gilanya Joe seperti tak mendengar suara Tya, ia malah bersiul dengan santainya.

Kembali pada posisinya, ia memasang earphonenya kembali dan disaat bersamaan Joe akan kembali bernyanyi di depan Tya, namun di urungkannya. Tatapan yang menusuk bagaikan renternir.

"Gue mau nanya sama lo."

"Apa?"

Dag dig dug, mati gue di makan ni orang. Batin Joe.

"Sejak kapan kita pake aku kamu? Dan sekarang lo gue?"

Untung...

"Aku kamu pas lagi khilaf, lo gue pas lagi buas." Sahutnya dengan enteng.

"Khilaf??!! Buass?!!! Maksudnya!!"

Joe sedikit menghela napasnya, karena harus memulai panjang lebar. "Khilaf ya kayak nangisin si Joe pas mati pake aku kamu, dan pas buasnya lagi marahan contohnya kayak gini."

"Tuh kan, matanya melotot, pms ya?" Lanjut Joe.

"Bisa diem gak sih?!"

"Tadi lo nanya, dan udah untung gue jawab."

Dan kini terdiam, rasa kesalnya semakin bertambah namun banyak pertanyaan yang harus dilayangkan.

"Lo gak ada niat dateng di acara wisuda gue?"

Joe mengangkat bahunya. Tya melihatnya kaget, layaknya pasangan kalau ada peristiwa penting pasti dihadiri atau sebatas memberi ucapan, dan ini? Yang gila Joe kan?

"Kenapa?"

"Tiket mahal, udara dingin, uwaaahhh..."

Biar Ku MerindukanmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang