Joe berjalan menjauhi Tya dan mengangkat telfon dari Ayahnya...
"Joe? Kamu dimana?"
"Lagi disekolah nemenin Tya."
"Kamu pulang ya sekarang, kita jalan-jalan ke luar kota."
"Gak bisa besok Yah?"
"Ayah gak tau kalau besok bisa dinas lagi atau enggak."
"Tapi, Joe lagi sama Tya, Joe ingin menghabiskan waktu sama Tya, udah lama Joe gak ketemu sama Tya. Kasi Joe kesempatan untuk bareng sama Tya."
"Ayah membebaskan pilihanmu nak.."
"Ayah, Joe sebenarnya ingin sekali bersama keluarga menghabiskan waktu sebaik mungkin, tapi di sisi lain Joe lagi nemenin Tya, orang yang Joe sayang, kapan lagi Joe bisa deket sama Tya, bentar lagi Joe masuk pendidikan dan susah untuk ketemu sama Tya."
"Tenang Joe, Ayah ngerti perasaanmu.."
"Maaf Ayah, Joe berat memilih keputusan ini."
"Gapapa Joe.. Kamu sudah besar dan harus berani memilih keputusan yang tepat, jangan pernah sesali keputusan yang sudah kamu pilih, kamu harus yakin."
"Maaf Ayah, Joe gak bermaksud gak mau jalan bareng keluarga, tapi Joe ingin menghabiskan waktu sama Tya, Joe berusaha besok ada waktu untuk keluarga."
"Iya nak, jangan sesali apa yang sudah kamu pilih. Ayah berusaha ngertiin perasaanmu."
"Sekali lagi maaf, Joe gak bermaksud menolak ajakan Ayah."
"Iya nak, masih ada di lain waktu."
"Maaf Ayah.."
"Iya gapapa Joe.."
Tuuutt...Tuutt...Tuutt...
•••
Tya sudah duduk manis ditempat Joe duduk menunggu Tya, bercucuran keringat diwajahnya, Joe melangkah mendekati Tya.
"Udah lama?" Tanya Joe.
"Barusan selesai." Jawab Tya.
Melihat Tya banyak keringat Joe mengambil handuk yang ia bawa dan memberikan kepada Tya.
"Makasi ya." Ucap Tya manis.
Tumben, Tya bersikap tak biasa sepertinya, Joe pergi menuju mobilnya.
"Udah dibilang makasi malah gak nyaut, giliran dicuekin baru kapok." Kesal Tya di dalam hati.
Cemberut Tya dan mengelap wajahnya banyak keringat, Joe datang membawa air mineral yang isinya setengah botol air mineral tanggung.
"Ini air buat lo, adanya cuma segini." Datar Joe.
Tya melirik Joe dan mengambil air mineral dari tangan Joe.
Tapi, Tya mengeluarkan botol minum yang ia bawa dari rumah.
"Lo bawa air?" Tanya Joe.
Tya meminum air yang dibawanya..
"Ahh... Iyalah, gue latian masa gak bawa air sendiri nanti dehidrasi habis latian gak minum air." Jawab Tya.
Joe mengerutkan alisnya dan duduk di samping Tya dihalangi oleh tas yang dibawa Tya.
"Lagian juga, elo ngasi minum cuma setengah botol, ya kuranglah! Keliatan banget gak ikhlas ngasinya." Sinis Tya.
"Cuman itu yang gue punya, gue gak tega ngasi lo minum air keran. Salah-salah gue disalahin." Gerutu Joe tak menoleh Tya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Biar Ku Merindukanmu
RomanceMelalui cara Joe. Tya mulai sadar, jutek itu boleh namun jika berlebihan tidak baik. Tya menyesali perjuangan Joe selama ini, yang dipikirannya Joe hanya laki-laki modus yang ingin mencari perhatiannya. Tya merasa selama ini sudah sangat jutek pada...