40. To You

344 18 8
                                    

Kamu bertanya kenapa? Dan kan ku jawab alasannya karena..

- Joe Satya Abditama


"Emang Om Joe kenapa Nadine cantiiikk..."

Sahut Joe dengan bernada menggemaskan, lalu Nadine diturunkan oleh Joe dan bertekuk lutut dihadapannya.

"Om Joe gak kasian liat Tante Tya?" Tanya Nadine dengan begitu polos diikuti dengan raut wajahnya yang bertanya-tanya. Namun Joe nampak menggeleng dengan mengerucutkan bibirnya.

"Tante Tya nangis loh Om Joe, Nadine aja gak nangis masa Tante Tya nangis sih..."

"Tante Tya nangis? Om Joe kok gak tau ya?"

Nadine menggeleng tidak tahu, Joe berdiri sambil menggandeng tangan Nadine berjalan ke arah Tya yang berdiri di dekat Sonia, Bunda Joe.

"Liat tu, Joe ganteng kan?" Bisik Sonia dengan Tya, ia hanya tersipu malu melihat Joe berjalan mendekatinya.

"Bunda sangat senang kamu menikah dengan Joe.."

Mata Tya langsung membesar karena kaget, dan langsung spontan menoleh ke arah Sonia. "Bundaa... Ssttt..."

"Kenapa? Kan Kamu juga cinta sama Joe? Kalau cinta tak perlu lagi basa basi, cukup buktikan saja." Ucap Sonia sambil menggandeng erat tangan Tya yang masih menatap Joe menggandeng tangan Nadine.

"Cinta mempunyai banyak alasan, karena itu cinta juga mempunyai jawaban. Semua berasal dari hati, bukan paksaan. Kamu mencintainya dari hatimu dan kalian sudah membuktikannya bahwa cinta kalian itu abadi." Lanjut Sonia.

Tya hanya terdiam mendengar ucapan Sonia, dan membuatnya sadar arti cinta sesungguhnya. Dirinya sadar, bahwa ia mencintai Joe dan terkadang hatinya menolak kehadiran Joe sampai juga jiwanya tak sanggup tuk menahan rasa rindu yang terlarut.

Kalau aku mencintaimu, apa kamu bisa mempercayaiku? Bahkan aku sudah menghianatimu selama ini, tak cukup kata maafku, aku ingin membuktikan bahwa cintaku tertuju padamu. Batin Tya.

Derap langkah dari sepatu kulit khasnya terdengar di telinganya. Namun lamunan Tya belum juga pecah, masih terbayang-bayang semua kesalahannya yang terjadi.

"Tuhkan Om, Tante Tya sering kayak gitu waktu Om Joe tidur..." Polos Nadine mendongak ke arah Joe yang tinggi. Joe hanya mengangkat alisnya, ia seperti tak percaya dengan perkataan Nadine.

Lalu Nadine menarik tangan Joe untuk sedikit menunduk dan mendekatkan bibirnya ke telinga "Kata Tante Tya cinta sama Om Joe."

"Nadine juga udah selalu berdoa sama Tuhan untuk bangunin Om Joe, dan sekarang Om Joe udah bangun. Nadine bersyukur banget karena Tuhan masih sayang sama Om Joe.." Lanjut Nadine dengan polosnya berkata.

Dan dengan langsung Joe mendekati Tya, menyergapnya dengan pelukan. Tak ada kata apapun, semua sentuhannya terasa serasa mewakili semua perasaannya. Sulit, namun semua harus dijalani dan kedepan akan lebih sulit lagi sebelum menemukan kebahagiaan sesungguhnya.

"Untuk apa?" Tanya Tya masih kaku, tangannya tak membalas pelukan Joe yang sangat erat dipeluknya. "Aku sudah tidak pantas untukmu lagi, pergilah. Aku perempuan terbrengsek, aku jahat, dan aku tak sanggup menjalani hari bersamamu, pergilah... Aku sangat menyesal, aku mencintaimu, aku merindukanmu, dan aku bahkan gila karenamu..."

Keheningan, namun tangan Joe bergerak mengusap helaian rambut milik Tya.

"Cinta akan datang dan pergi sesuka hatinya, tak mengenal jarak dan waktu yang membatasi, seperti aku dan kamu, kamu memang pernah membuatku kecewa, dan kamu juga membuatku jadi tau apa arti cinta yang sesungguhnya. Tapi, aku tak pernah menyesali semuanya. Aku sungguh percaya padamu, rasa bosan selalu ada, rasa lelah selalu menanti dan rasa rindu selalu menghantuimu setiap mengingatkanmu pada seseorang. Tak masalah dengan yang terjadi, karena dari sana aku tau, darimana aku memulainya dan dari sana aku harus mengambil resiko. Aku mencintaimu karena aku memiliki alasan, alasannya karena aku mencintaimu dan kamu tak perlu lagi bertanya kenapa. Aku sayang kamu, aku cinta dan aku rindu kamu."

Biar Ku MerindukanmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang