37 : Takdir

738 79 4
                                    

.
.
.
.

Sudah 3 hari mereka menunggu raga cantik itu berbaring di atas ranjang rumah sakit. Menutup matanya rapat seakan enggan untuk membukanya kembali.

Dia tidak mati.

Dia hanya istirahat.

Mungkin lelah dengan serentetan masalah yang dia hadapi akhir akhir ini.


"Bangun dong, masa calon dokter malah tidur di kasur pasien" Sehun menghembuskan nafasnya kasar. Sudah 3 hari dia tidak tidur. Meskipun keluarga dan temannya turut berjaga namun Sehun enggan untuk meninggalkan Vina.

Tak lama pintu kamar terbuka dan menampilkan dua orang suster yang bersiap untuk mengelap tubuh Vina karena ini adalah jadwalnya dibersihkan.

"Maaf Pak, kami akan membersihkan Pasien terlebih dahulu, Bapak bisa keluar" ujar si perawat berperawakan mungil.

Sehun hanya mengangguk ringan lalu keluar dari ruang inap Vina.

Awalnya dia tidak sendirian. Tadi ada Niel dan Jisung yang menemaninya. Sedangkan yang lainnya ada yang menjaga Vivi yang masih dirawat karena mengalami trauma dan tentunya ada juga yang mengurusi urusan pribadi masing masing.

Tapi tadi Niel dan Jisung pergi keluar mencarikan makanan untuk Sehun. Akhir akhir ini Sehun sering skip makan. Badannya pun cenderung agak kurusan. Rahangnya mulai ditumbuhi rambut-rambut halus. Kantung matanya yang sudah menghitam seperti panda. Kondisi Sehun benar benar mengerikan.

"Bang buruan dimakan gih mumpung masih anget" kata Niel seraya menyerahkan plastik putih berisi sekotak nasi padang kepada Sehun.

"Ntar aja lah" tolak Sehun halus.

"Hun gak boleh gitu, lo harus tetap makan, ntar malah lo yang sakit" Jisung angkat bicara. Adiknya yang satu ini emang terkenal keras kepala.

"Gak, gue gak bakalan sakit"

"Ck, ayolah Bang. Lo pikir Kak Vina gak sedih dengan lo yang susah makan kaya gini"

Sehun berdecak malas dan mengambil nasi yang diberikan Niel lalu memakannya perlahan. Atau lebih tepatnya dengan nafsu makan yang sangat buruk.


Saat Sehun menelan suapan ketiga nya. Mereka bertiga dikejutkan dengan Dio yang lari larian dari koridor menuju ke ruangan tempat Vina dirawat.

"Vina?!" Sehun meletakan makanannya dan menuju ke ambang pintu yang tertutup rapat.

Saat dokter melakukan pemeriksaan terhadap pasien, memang keluarga pun tidak diijinkan masuk.

Jisung dan Niel juga turut mengikuti Sehun.

Di dalam sana terlihat Dio sedang melakukan pemeriksaan pada Vina yang sudah membuka matanya.

Iya. Vina sudah membuka matanya.

"Hun, Vina udah siuman Hun" Jisung menepuk-nepuk pundak Sehun.

"Iya Alhamdulillah," sahut Sehun dengan senyuman yang tersungging di bibirnya.


Tak lama kemudian Dio keluar diikuti suster suster tadi.

"Bang, Vina udah sadar Bang?" Tanya Sehun begitu Dio keluar dari ruang inap.

"Syukur, Vina udah sadar, udah bisa ditengokin, tapi jangan banyak diajak bicara dulu, ohiya menurut gue tentang kondisinya lo harus ngasih taunya pelan pelan dan penuh pengertian, oke? Gue tinggal dulu ya" Dio menepuk pundak Sehun dan pergi dari ruangan itu.

Sehun diikuti Jisung dan Niel langsung masuk ke dalam ruangan Vina.

Vina sudah sadar.

"Se-hun" Sehun langsung menghampiri Vina.

Komplek - OSH (EXO WANNAONE)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang