"Pah, ini Minhyun. Maafin Minhyun baru bisa datang jengukin Papa sekarang. Selama ini Minhyun dirawat sama sepasang suami istri yang sayang banget sama Minhyun, sayang sama Vina juga. Mereka bahkan udah aku anggap sama seperti Papa dan Mama Minhyun sendiri. Pah, hari ini aku bawa seorang perempuan hebat. Namanya Elkie, dia yang berdiri di samping aku ini adalah wanita yang selalu ada disaat aku kesusahan, ada di saat aku senang, ada di saat aku butuh. Minhyun cinta sama Elkie, Pah. Minhyun minta restu Papa. Minhyun mau nikahin Elkie secepatnya." Kata Minhyun dengan lancar. Sebenarnya sulit mengucapkan sepatah kata pun. Tapi mau bagaimana lagi? Dia harus tetap mengucapkan itu karena dia sudah tidak bisa melihat sosok Ayah kandungnya lagi.
Kini giliran Vina yang mengambil alih tempat dimana Minhyun 'berbicara' dengan sang Ayah kandung.
"Papa ini Vina. Vina yang dulu kecil sering dibully temen temen karena kalau main pasti cewek sendirian. Tapi ada Kak Minhyun yang selalu setia belain dan lindungin Vina kalau lagi dibully temen temen. Papa baik baik aja kan di sana? Vina harap Papa baik baik aja di sana. Ohiya, di samping aku, cowok ini namanya Sehun Pah. Laki laki yang sudah mengambil alih tanggung jawab Papa Donghae buat jagain Vina. Laki laki yang sebentar lagi bakal dipanggil 'Ayah' sebentar lagi Papa bakal jadi Kakek. Vina seneng banget Pah. Vina harap Papa bahagia ya disana sama Mama. Karena di sini Vina dan Kak Minhyun akan selalu do'a kan Mama dan Papa di sana." Vina mengakhiri untaian kata yang dia ucapkan dengan sebuah senyuman. Ia melihat ke arah Minhyun sebentar.
Minhyun dan Vina kemudian memeluk batu nisan itu dengan erat. Seolah olah mereka sedang memeluk Ayah kandungnya sekarang. Mereka adalah anak anak yang kuat. Bahkan di situasi seperti ini harusnya mereka banyak menitikkan air mata. Justru air mata itu seakan kering karena tergantikan oleh kenyataan bahwa mereka masih dapat berjumpa dengan Ayah kandung mereka walaupun melalui sebuah perantara.
Tepatnya sekitar 20 Tahun yang lalu. Ketika Donghae tengah berada di perjalanan menuju tempat tinggalnya. Dia dikejutkan dengan suara tangisan anak laki laki di pinggir jalan.
Donghae yang saat itu sudah menikah dengan seorang perempuan bernama Yoona penasaran dengan suara tangisan anak kecil tersebut.
Pasalnya dia dan Yoona sudah menikah kurang lebih 3 tahun. Dan baru tadi siang Donghae mendengar berita bahwa istri tercintanya dinyatakan tidak dapat mengandung buah cinta mereka.
"Rahim Ibu Yoona dalam kondisi yang lemah. Akan sangat sulit bagi Ibu Yoona untuk mengandung"
Kata - kata dokter kandungan itu masih terngiang-ngiang di kepala Donghae.
Donghae mendekati asal suara isakan itu. Dia kemudian menyibak semak belukar di pinggir jalan.
"Astaga"
Hari itu dia memutuskan untuk membawa seorang anak lelaki berumur 3 tahun dengan adiknya yang masih sangat kecil.
Anak lelaki itu mengalami trauma hebat dan tidak bisa berbicara sepatah katapun.
Donghae yang saat itu masih diliputi rasa frustasi akan kenyataan yang dihadapi rumah tangganya memutuskan untuk mengadopsi dua anak tersebut.
Si sulung dia beri nama Minhyun. Dan si bungsu dia beri nama Vina.
"Mama, temen Minhyun bilang dia bakalan punya adek lagi. Kata Chanyeol adeknya dua. Namanya Ong sama Niel. Lucu lucu deh Ma. Minhyun juga mau punya adek kaya Chanyeol"
Yoona mengusap kepala Minhyun lembut "Minhyun kan punya dek Vina"
"Tapi Vina kan satu cewek lagi. Minhyun mau punya adek yang dua kaya Chanyeol yang cowok. Nanti kan bisa diajak main bola, bisa diajak main remote control" sungut Minhyun sambil mengerucutkan bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Komplek - OSH (EXO WANNAONE)✔
FanfictionTinggal dalam satu lingkungan yang sengklek, Bergaul dengan orang-orang yang menurut gue sengklek, Sekolah bareng sama anak anak yang sengklek, Bisa bayangin gak hidup gue kek gimana? - Atjana Savina (20 Tahun) Atjana Savina, cewek cuek, judes seju...