4. Despacito

4.2K 240 143
                                    

Backsound: 밤 (As time for the moon night)- Gfriend (Yeoja Chingu)

***

Ayna berjalan menyusuri koridor, ia terus saja memikirkan cara demi cara yang bisa mengantarkannya pada Refyal.

Ayna yang terus saja memperhatikan segala gerak-gerik Refyal mulai merasa tak sabar. Berjuta kali ia menunjukkan batang hidungnya di hadapan Refyal, berjuta kali pula Refyal mengabaikannya. Mulai dari Ayna pura-pura berjalan berlawanan arah dengan Refyal, menjatuhkan barangnya, ataupun merasa keberatan dengan barang bawaannya. Tetapi Refyal tetap tidak menggubris kehadirannya.

"Duh Kak Refyal makannya apaan sih. Kode gue kurang apaan njir? Capek gue nih," gerutu Ayna pada dirinya sendiri.

Sesampainya di kantin Ayna langsung mengambil sebotol minuman untuk diteguk. "Ichi ocha biar gak gerah ga baper. Ichi ocha sih buat temen bukber, eh puasa kan dah lewat. Ck, bodo amat," Ayna terus saja bersenandung tentang lagu dari salah satu iklan di televisi.

Ia menghembuskan napasnya gusar, ia merasa lelah telah mencari Refyal ke segala penjuru sekolah. Tetapi batang hidungnya tetap tak terlihat. Akhirnya di sinilah dia, terkapar tidak berdaya.

Disaat enak-enaknya menikmati gorengan Mamang, Ayna dapat melihat jelas pujaan hatinya sedang duduk berdua dengan sang kekasih, tentu saja.

"Wah, apaan tuh. Gue dari tadi nyari Kak Refyal sampe ke orok-orok sekolah eh malah dianya mesra-mesraan sama si cabe disini," Ayna melepaskan gigitannya pada gorengan Mamang lalu mengembalikannya ke tempat semula. Padahal gorengan tersebut sudah dijilat Ayna.

"Bener-bener mesti gue kasi pelajaran nih." Ayna menatap Nolla dengan mata menyalang.

Gadis itu memperhatikan sekitarnya. Ia ingin melempar Nolla lagi, tetapi bukan dengan batu. Melainkan dengan goreng pisang yang sudah bekas gigitannya tadi. Tidak masalah bukan?

Ayna melempar gorengan itu dengan sebuah loncatan kecil karena jarak mejanya dan meja Refyal lumayan jauh. Ayna tersenyum puas. Tetapi senyum puasnya harus segera hilang karena lemparannya salah sasaran lagi.

"Mampus, kena si Ucup lagi."

Cowok yang kerap sekali dipanggil Ucup menoleh ketika kepalanya yang sedikit gundul tersentuh oleh sebuah gorengan bekas. "Na! Lo kira kepala gue apaan? Pake segala dilempar-lempar lagi."

"Sori Cup, sori. Ya elah sensi amat jadi cowok. Gue kan gak sengaja," alibi Ayna yang memang benar adanya. Dia kan, tidak tahu bahwa lemparannya kembali hilang sasaran. Seperti dunia ini berpihak pada Nolla saja. Menyebalkan!

Ucup mengumpat kecil yang masih dapat didengar oleh Ayna.

"Lah, tuh botak gundul songong juga yak. Gak nyangka gue. Lagian kepalanya kok bisa gundul gitu, sih," Ayna membayangkan Ucup yang ada di kehidupan nyata dengan Ucup yang ada di kartun kesukaannya, Adit Sopo Jarwo.

Ucup mengabaikan Ayna dan kembali berbincang dengan teman-temannya. Ayna pun tidak mempermasalahkan hal tersebut.

Dia.kembali menoleh ke arah Refyal. Kali ini, meja Refyal tidak hanya terisi dua orang tetapi sudah dipenuhi oleh teman-temannya.

Ayna berdecak kesal dengan tangan yang mengepal. "Ck, gue gak bisa ngasih pelajaran lagi sama si cabe. Bisa-bisa gue digebukin massal sama temen-temennya Kak Refyal."

My Enemy Ayna Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang