Jangan kasih harapan kalau aslinya nggak mau bertanggung jawab
-A-
***
"Makan yang banyak!!!!!"
"Gak mau ah gue udah kenyang."
"Dih ini gue susah payah tau buatnya maen sisa aja. Gak baik, mudbazir."
"Salah lo sendiri buatnya banyak bener."
"Ihhhh gak berterimakasih," Ayna mendelik kesal ke arah Anka. Dia sudah berusaha bangun pagi hanya untuk memasakkan Anka nasi goreng spesial untuk menebus kesalahannya kemarin, tetapi kenyataannya Anka tidak menghargai usahanya sama sekali.
Anka berdeheman. "Apa? Gue kan gak pernah minta lo buatin gue nasi goreng."
Bibir Ayna terbuka ingin protes tetapi Anka sudah duluan pergi keluar kantin.
"Dih songong!" umpat Ayna.
Alih-alih mengejar Ayna lebih memilih menghabiskan nasi gorengnya sendiri, entah kenapa rasanya berubah hambar karena Anka tidak menerimanya.
"Heh!"
"EH KAMBENG!" teriak Ayna kaget. Dia menoleh ke samping mencari siapa pelaku yang berani mengagetinya.
"Udah lama kaga jumpa dih."
Kening Ayna mengerut ketika Nafia duduk disebelahnya dan meminum jus mangga yang ia punya.
"Udah lama kaga jumpa apaan?! Tiap hari juga kita jumpa dikelas. Sinting lo!" ketus Ayna.
"Ya maksud gue udah lama gak ngobrol. Lo makin lama makin bangsat ye, sahabat nyapa bukannya seneng malah ketus bener."
"Apaan coba? Gue emang lagi kesel aja."
"Kesel kenapa? Lo belom bisa ngerebut hatinya Kak Refyal sampe sekarang, iya?"
Pertanyaan Nafia barusan membuat Ayna refleks menepuk keningnya sendiri. Ia melupakan keberadaan Refyal sejak kemarin, bagaimana bisa? Diam-diam Ayna menyembunyikan rasa lupanya agar Nafia tidak curiga. Nafia tidak boleh mengetahui bahwa ia sudah tidak terlalu suka dengan Refyal.
"Woy! Malah bengong," sentak Nafia. Ayna cuma bisa mengelus dadanya sabar.
"Ya itu lo tau jawabannya, pakek segala nanya lagi. Udah ah gue mau pipis. Lo beresin nih semua ya kalo dah masuk! Bye!!"
Ayna langsung ngacir sebelum Nafia menarik tangannya. Diujung sana Ayna dapat melihat Nafia yang mengumpati dirinya. Ayna terkikik geli, sudah lama ia tidak mengacau dunia Nafia. Seru juga kalau dia kembali berulah.
Ayna membalikkan badan berjalan menuju 11 IPA 1, kelas siapa lagi kalau bukan kelas Anka. Urusan Ayna masih belum selesai dengan makhluk satu itu, jangan lupakan.
Bersenandung lagu Heartbeat dari BTS benar-benar membuat Ayna bahagia. Awalnya Ayna tidak mengetahui dunia kpopers atau apalah namanya, tetapi kemarin Dara menyarankan dirinya untuk mendengarkan lagu yang satu itu, dan anehnya Ayna menyukainya. Baru pertama kalinya Ayna menyukai lagu korea.
Sepertinya mulai saat ini Ayna merasa dunianya tidak lagi Refyal. Hebat.
Ayna berjalan santai melewati lapangan. Sesekali bergumam lirik lagu yang ia senandungkan.
"Na!"
"Ayna!"
Ayna menoleh ketika merasa namanya dipanggil.
"Ohh apa, Kak?"
"Gue bisa minta tolong bentar?"
Ayna tersenyum. "Ohhh boleh. Emang apa Kak?"

KAMU SEDANG MEMBACA
My Enemy Ayna
Teen Fiction[COMPLETED] "Kalau gue cinta karena obsesi, lo mau apa?" ^^ Aynaya Reskia, cewek sinting yang hanya dilanda rasa jatuh cinta pada seniornya. Segala cara telah ia lakukan agar seniornya itu mau memandangnya walau hanya sedetik. Naas, tak ada hal lai...