"Udah, gak usah nangis lagi."
"Hiks, huhu. Huaaaa."
Anka menghembuskan nafasnya lelah. Ia mengusap wajah kemudian menoleh ke arah cewek disampingnya.
"Udah, Nol."
"Ha? Lo nyuruh gue berhenti nangis sementara gue gak tau harus apa."
Anka berdecih. "Lo sih, gak mau jujur tadi."
Nolla mengusap matanya yang berair. "Abis gue takut. Bokap lo nyeremin."
"Makanya jujur! Pake segala ngaku anak gue."
"Ya kalo gue ngaku ini anak Refyal, bokap lo itu tetep percaya? Mana mungkin."
"Ya seenggaknya lo jujur."
Nolla cemberut. "Takut gue."
Memutar bola matanya malas, Anka memperhatikan seorang anak yang tiba-tiba jatuh di hadapannya. Langsung saja ia berdiri menghampiri anak tersebut dan membantunya bangun.
"Aduh, dek. Pelan-pelan."
Anak kecil berjenis lelaki itu mengerjapkan matanya berulang-kali.
"Ma-makasih, Bang," katanya pelan sambil tersenyum.
"Jangan lari-lari disini, banyak orang."
Anak itu mengangguk tidak enak, lalu pergi meninggalkan Anka.
"Ternyata lo gak berubah ya, Ka. Tetep kayak dulu," ujar Nolla yang sudah berada di samping Anka.
"Emang kayak lo?"
Nolla membulatkan bibirnya tak percaya. "Lo ngecengin gue?"
Anka tersenyum miring sambil berdiri. "Ga." Ia berjalan menuju motornya.
Nolla menggeleng merasa aneh, tetapi ia berjalan mengikuti Anka. "Kita mau kemana lagi?"
Anka berbalik menatap Nolla. "Lo pulang sendiri."
"Ha? Apa lo bilang?"
Anka tak menggubris, ia menaiki motornya dan mulai menyalakan mesin.
Nolla memegang bagian jok belakang Anka. "Lo mau ninggalin gue?"
Anka berdecak, lalu ia menepis tangan Nolla.
"Gue butuh sendiri biar bisa mikir."
Setelah itu motor Anka melaju kencang di jalan raya menyisakan asap putih yang mengepul di sekitar wajah Nolla.
"Anka sialan!"
***
"ABANGGGG!!!!"
Anka tertawa ketika anak kecil yang meneriakinya abang itu mulai merangkul lehernya agar bisa digendong.
"ABANG IH UDAH LAMA NGGAK DATENG!"
Anka tersenyum sambil mencolek pipi temben Oyla.
"Abang! Abang tau gak? Semalem Oyla diajak nonton sama Kak Nanci hihi," cerita Oyla dengan mata berbinar.
"Nonton?"
"Hooh, tapi cuma Oyla doang yang diajak. Athan enggak, Revan enggak, Hana enggak, semuanya enggak! Cuma Oyla."
"Kok cuma Oyla doang?"
Oyla tertawa menampakkan gigi ompongnya. "Karena Kak Nanci lebih sayang ke Oyla."
"Gue ajak karena katanya dari kemarin Oyla pengin jalan-jalan," celetuk seseorang tiba-tiba dari balik punggung Anka.
Anka menoleh, lalu mengangguk.
![](https://img.wattpad.com/cover/130565760-288-k53737.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Enemy Ayna
أدب المراهقين[COMPLETED] "Kalau gue cinta karena obsesi, lo mau apa?" ^^ Aynaya Reskia, cewek sinting yang hanya dilanda rasa jatuh cinta pada seniornya. Segala cara telah ia lakukan agar seniornya itu mau memandangnya walau hanya sedetik. Naas, tak ada hal lai...