Ayna mulai siap-siap, ia membersihkan diri dengan lekas karena Refyal sudah menunggu dibawah, sebenarnya bukan hanya Refyal yang menunggunya, tetapi Nanci juga. Intinya Refyal dan Nanci sedang berduaan, Ayna tidak terima hal itu.
Ayna masih tidak menyangka bahwa Nanci adalah sepupu Refyal, itu artinya dia sepupu Anka juga kan? Lalu mengapa Nanci seperti menyukai Anka?
Ayna mempercepat gerakannya untuk berdandan, saat sampai di rumah, Refyal langsung menuntunnya menuju kamar ini. Kamar ini terlihat bersih dan wangi, padahal kata Refyal kamar ini tidak ditempati selaku yang tinggal dirumah hanya Refyal dan Rio.
Selang beberapa menit, Ayna turun dari kamar dan berjalan menuju Refyal.
"Lo ngapain, Kak?" tanya Ayna bingung ketika melihat Refyal yang sibuk di dapur.
"Masak, Na," Refyal menoleh dan tersenyum. Sementara yang disenyumi menjadi patung mendadak.
"Ngapain masak? Kita kan udah makan tadi."
"Nanci suka laper, baru makan aja dia bisa langsung laper."
Bibir Ayna terbuka sedikit. "Seriusan?"
"Iya."
Refyal kembali melanjutkan aksinya untuk memasak. Ayna yang bingung ingin apa ikut membantu kegiatan Refyal.
"Jadi Nanci kemana sekarang?"
"Lagi duduk-duduk di luar."
Ayna mengerutkan dahinya bingung, Refyal capek-capek memasak untuknya dan dia malah enak-enak duduk diluar? Dasar tidak tau diri.
"Nanci itu sepupu jauh lo ya, Kak?"
"Iya. Kok lo tau?" Refyal menyempatkan menatap Ayna saat dirinya sedang memotong bawang.
"Tebak-tebak aja gue."
"Dan tebakan lo bener."
Ayna tersenyum dalam hati, ingin rasanya ia bertanya pada Refyal mengenai panti asuhan milik Nanci, apakah itu benar?
"Na, lo tau banyak nggak tentang Anka?" tanya Refyal penasaran.
"Nggak banyak tau sih, Kak. Biasa-biasa aja."
"Eumm, lo tau kalau di waktu senggang, dia kemana aja?"
Ayna menggigit bibir bawahnya bingung. "Setau gue sih, dia ke tempat tongkrongan temen-temennya."
"Dia nakal?"
"Nakal banget! Tapi gue nggak pernah ngeliat dia ngerokok atau clubbing, setau gue sih gitu."
Refyal mengangguk-angguk mengerti. Ia mengangkat masakan yang baru ia masak, ternyata sudah selesai. Ayna tidak menyadari karena terlalu asik mengobrol dengan Refyal.
"Ayo, Na!" ajak Refyal membuat jantung Ayna berpesta.
Ayna memegangi jantungnya sambil tersenyum, ia begitu merasakan kesenangan yang luar biasa.
***
Malam ini keadaan begitu dingin, tidak ada tanda-tanda bintang di atas sana. Juga banyak suara gemuruh menandakan hujan akan segera berlangsung.
"Ka!"
Anka menoleh pada Rudi, ia sedang menginap sekarang.
"Si Ayna masukin poto baru ke ig."
"Jadi?"
"Lo nggak penasaran poto apa yang dia masukin?"
Anka memutar bola matanya malas dan mulai membuka ponselnya. Ia mencari aplikasi ig dan memasukkan nama Ayna di pencarian.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Enemy Ayna
Teen Fiction[COMPLETED] "Kalau gue cinta karena obsesi, lo mau apa?" ^^ Aynaya Reskia, cewek sinting yang hanya dilanda rasa jatuh cinta pada seniornya. Segala cara telah ia lakukan agar seniornya itu mau memandangnya walau hanya sedetik. Naas, tak ada hal lai...