#24

581 33 4
                                    

Ali memperhatikan CCTV sekolahnya. Tidak ada satu orang pun yang mencurigakan. Ali menghempaskan tubuhnya di sofa, Ali yakin ada seseorang dibalik ini semua. Ponsel Ali berdering dan langsung mengangkatnya.

" Ya rell?"

" Al, loe dimana?" Terdengar nada khawatir.

" Gue masih di ruangan CCTV, ada apa?"

" Lebih baik loe keluar sekarang!"
Ali langsung berlari saat mendengar kata-kata terakhir verell.

" Rell...!"

Verell langsung menunjuk ke atas gedung. Ali bisa melihat ada 2 orang diatas gedung dan...via. cewek itu sedang berpegangan agar tidak jatuh.
Ali langsung berlari, verell langsung menyusulnya. Sementara lapangan sekolah sudah ramai bahkan ada yang berteriak takut melihat via yang masih bertahan agar tidak terjatuh.

" Ghea!hentikan!" Ali berteriak keras. emosinya sudah meledak. Ali bisa melihat Ghea yang masih berdiri ditepi gedung.

" Apa?!hentikan?gak akan!loe gak tau gimana perasaan gue saat ini!"

" Ghea yang loe lakuin ini gak benar!lebih baik loe turun sekarang, kita selesaikan semuanya baik-baik." Andrew mulai kehabisan akal.

" Sekarang loe pilih, loe selamatin dia berarti loe milih gue yang lompat dari sini!"

" Ghea, loe gak bisa lakuin ini. Loe gak bisa main-main sama nyawa orang!" Ali bisa melihat via yang mulai kehabisan tenaga menahan dirinya agar tidak jatuh.

"Loe gak pernah ngerasain gimana rasanya jadi gue al!"

" Pernah!!gue pernah rasain jadi loe saat loe bener-bener sayang tapi orang yang loe sayang malah pergi ninggalin loe. Gue pernah rasain!bahkan sakitnya masih ada sampai sekarang!jadi gue mohon loe turun sekarang ya." Ali bisa melihat via yang sudah tidak mampu bertahan lagi, Ali melirik Andrew yang juga mengerti arti tatapan Ali. Ali langsung menarik Ghea dan jatuh menimpa tubuhnya, sementara Andrew berusaha menggapai tangan via, tapi sayang via sudah tidak sanggup menahan pegangannya dan terlepas dari pegangannya.

"Via!" Teriakan Andrew membuat Ali dan verell terkejut.

Kekhawatiran mereka hilang saat melihat ada matras yang menahan tubuh via hingga tidak terjatuh kebawah, semua anak bersorak karena berhasil menyelamatkan via.

Ali keluar dari kamar itu dengan wajah lelah.

"Gimana keadaannya Al?" Tanya verell yang sudah menunggunya diluar.

"Baik-baik aja kok, kata dokter dia hanya kaget doang jadi fisiknya lemah."

"Syukurlah, gue gak tau harus gimana kalau sampai tuh cewek kenapa-kenapa, bakal panjang urusannya."

"Hmmm...Ghea gimana, apa dia baik-baik aja?"

"Gue juga belum tahu, Ghea ada di ruangan lain, ada Andrew yang menemaninya. Biar mereka selesaikan masalah mereka dulu Al, Udah saatnya mereka menyelesaikan semuanya, loe tahu sendiri gimana perjuangan Ghea dapetin Andrew."

Ali hanya diam mendengar verell, mereka berempat adalah sahabat. Semua berubah hanya karena sebuah rasa cinta yang tumbuh pada salah seorang sahabat mereka yang satu-satunya cewek diantara mereka.
Ali mendukungnya, verell juga. Hanya saja cinta itu jatuh pada orang yang tidak tepat, perasaan itu tidak berbalas. Ghea tetap berusaha membuat Andrew jatuh cinta, dengan prinsip cinta akan datang karena terbiasa. Tapi semua berubah semenjak via datang ke sekolahnya, semua berubah karena via mampu menarik perhatian Andrew dan juga dirinya. Ali tidak ingin memutuskan apa itu cinta, karena sampai saat ini Ali masih mengharapkan seseorang. Tapi Ali tidak bisa menepis via yang selalu muncul dihadapannya.

DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang