#21

1.1K 49 7
                                    

Ali menyadari kebodohannya, apa yang dilakukannya sudah pasti membuat via terkejut, ntahlah Ali hanya merasa kesal kalau cewek itu marah-marah panjang lebar dengan bibirnya yang kecil, membuat Ali tidak mampu menahan dirinya. Langkah Ali terhenti saat melihat siapa yang berdiri dihadapannya. Verell. Keduanya terdiam cukup lama.

" Loe gak mau jelasin soal yang tadi?"

" Hmm...gak ada yang perlu dijelasin kalau loe udah tau kan?"

" Jangan bilang kalau ini pelampiasan Al, gue tahu kalau hubungan loe sama Nadira gak berjalan lancar tapi gimana kalau Andrew tau?loe akan menambah serentetan masalah baru, yang ada tuh cewek bakal dalam masalah lagi."

" Itu kalau sampai Andrew tau, gue percaya sama loe."

" Dalam persahabatan kita gak ada kebohongan Al, loe tahu itu."

" Suatu saat Andrew bakal tahu kok, tapi tidak untuk saat ini."

" Apa ini cuma pelampiasan?"

" Gue gak bermaksud kayak gitu, gue cuma..."

" Gue ngerti perasaan loe, gue harap loe bisa pastiin lebih cepat Al. Gue gak mau ada masalah dalam persahabatan kita apalagi masalah cewek."

" Hmm...gue tahu."

" Oooo...Iyah, kita dapat undangan party malam ini, jangan sampe loe gak datang."

" Oke."

Verell menepuk pundak Ali, verell tahu apa yang dirasakan ali. Sepertinya akan ada warna baru dalam persahabatan mereka semenjak via datang ke sekolah ini. Tanpa mereka sadari, Andrew mendengar semuanya. Terlihat Andrew menahan emosinya.

Via merebahkan tubuhnya di kasur empuknya, pikirannya melayang kejadian barusan disekolah. Via menyentuh bibirnya.

Gilakkkk!!!tuh cowok beneran Gilak!apa sih mau tuh cowok?!

Hp via berdering, via mengangkat telpon nya.

" Hallo....ehmm...gue baik kok."

" Loe ada waktu gak malam ini?gue mau loe DJ di acara ulangtahun gue."

" Loe kan tahu gue gak mau lagi ketempat itu."

" Hanya jadi DJ kok, ini hari istimewa gue, loe gak mau bahagiain gue?"

" Dasar!bilang aja loe mau gratisan, gak usah banyak alasan."

" Hahahhaha...tau aja loe, lagian loe sepupu gue yang serba bisa, gue pastiin loe hanya nge-DJ gak ada minum buat loe."

" Hmmm...oke, gue juga gak bisa lama-lama. Pegang janji loe."

" Oke...sampai ketemu nanti malam my little princess."

Via langsung mematikan hp nya, tidak ada salah nya dia pergi. Tidak semua orang tahu via nge-DJ hanya jasa sepupunya yang tahu, karna dari hasa lah via tahu tempat kursus DJ, sedikit tentang hasa, hasa adalah sepupu nya yang paling peduli padanya, paling mapan, paling tampan tapi sayang hasa tidak memiliki pacar. Sekarang hasa sedang memimpin perusahaan keluarganya. Via paling tidak bisa menolaknya, karena apapun keinginan nya hasa pasti memenuhinya. Via mulai mencari pakaian apa yang cocok buatnya nanti malam, berhubung ini ulangtahun hasa, via harus mencoba tampil secantik mungkin kah?emang dia siapa hasa,hanya sepupunya.

19.00 pm

Via menatap dirinya. Cantik. Via tersenyum puas, sepertinya dia harus menikmati malam ini. Via meraih kunci mobilnya, tidak akan ada yang tahu karena dirinya bukan disekolah.

VbClub

Semua mata memandang kearah via, saat cewek itu melangkah kan kakinya masuk kedalam club'. Bagaimana tidak via memakai atasan hanya sampai diatas pusar yang menampakkan lekuk tubuhnya dan rok diatas lutut dengan belahan di paha kanannya, dengan rambut tergerai panjang membuat mata tidak lepas darinya.

" Via...!"

" Hai...happy birthday yah...maaf gue gak bawa apa-apa soalnya loe juga kasih taunya dadakan. Tapi gue janji besok kado nya bakal sampai dirumahnya loe kok."

" Gak papa...loe datang aja gue dah bahagia. Langsung aja ya, tuh piringan udah nungguin loe."

" Oke..."

Via naik ke atas mimbar dan memulai aksinya, semua mata terpengaruh tidak percaya, cewek cantik itu seorang DJ. Selain itu ada orang lain yang lebih terkejut melihat via diatas mimbar sambil nge-DJ.

" Thanks buat sepupu gue hasa, gue ucapin happy birthday, semoga loe bahagia." Via menutup aksinya sambil tersenyum. Hasa menghampirinya.

" Thanks yah udah ngehibur teman-teman gue, oiya, gue kenalin ke teman-teman gue ya."

" Loe bilang cuma nge-DJ."

" Sebentar aja kok, ayok." Mau tau mau via mengikuti hasa.

" Kenalin, ini via sepupu gue."

Via terkejut saat melihat siapa yang dikenalkan oleh hasa. Andrew dengan tatapan rendahnya, verell dengan senyum kecil nya dan Ali dengan tatapan yang sulit diartikannya.

" Hmmm...gue kenal mereka, gue rasa gak perlu lagi. Gue balik duluan. Tks."

" Wow...gue gak nyangka kalau loe punya kepribadian ganda." Andrew tepuk tangan tepat di wajah via.

" Maksud loe?"

" Apa loe datang kesini gak bercermin dulu?ya...jadi ini pribadi loe yang sebenarnya?"

" Andrew...cukup." verell mulai menahan Andrew, kalau tidak akan terjadi keributan.

" Sebenarnya ini ada apa?" Tanya hasa bingung.

" Sebenarnya gue gak tahu salah gue apa sama loe, tapi masalah pribadi gue itu urusan gue bukan urusan loe. Jadi stop judge gue yang aneh-aneh karena gue juga gak pernah ngusik hidup loe."

" Wow...gue pikir loe cewek polos yang gak tahu apa-apa, tapi...." Andrew memperhatikan via mulai dari atas sampai bawah membuat emosi via tidak tertahan.

Plakkk!

Tamparan keras mendarat di wajah Andrew, membuat suasana di club' menjadi tegang.

" Loe!"

" Kenapa?loe mau balas nampar gue?iya!gue kasih tau sama loe, urusan pribadi gue bukan urusan loe!dan loe gak punya hak buat itu!"

Ali langsung menarik pergelangan tangan via untuk keluar dari club itu.

" Lepasin gue!"

" Gak sampai kita keluar dari sini."

" Apa peduli loe! Loe gak ada bedanya sama teman-teman loe!"

Ali menghempaskan tangan via.

" Apa loe pikir semua cowok itu sama?!jawab gue!"

" Iya, loe dan teman-teman loe sama brengsek nya! Gue salah apa sih sama loe semua?!gue gak pernah gangguin hidup kalian?!emang kenapa kalau gue ke club malam?apa gue langsung terlihat buruk?!gimana cewek lainnya?kenapa kalian gak ngomong apa-apa?!" Via menangis air matanya tak kunjung berhenti, apa yang dilakukan Andrew membuatnya terhina. Via merasakan sesuatu dipundaknya, Ali menutupi tubuh via  dengan jaketnya dan memeluknya. Perlakuan cowok itu membuatnya mati kutu.

" Gue anterin loe pulang ya, gue janji bakal selesaiin masalah ini."

Via hanya mengangguk, Ali menggenggam tangan via. Via bisa merasakan ketulusan Ali, perasaannya sangat nyaman.

DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang