Dia

#9

Ali tersenyum membaca buku yang baru aja di belinya walaupun dari seseorang yang mengalah buatnya.
"Selalu penuh kejutan,menarik,romantis dan tidak tertebak ujungnya. Gue penasaran dengan penulisnya, cewek apa cowok yah? Penuh teka-teki juga." Ali merebahkan tubuhnya dikasur empuknya setelah selesai membacanya, gak butuh waktu satu hari untuk menyelesaikannya.
Ali terbangun dari tempat tidurnya karena dering hp nya yang mengganggu.video call dari mamanya diparis
"Halo ma..."
"Hai...sayang...gimana kabar kamu?apa sudah makan?"
"Hai ma...Ali baik kok ma,mama gimana?Ali sudah makan,cuma lagi istirahat aja."
"Mama juga baik sayang,jaga kesehatan yah,mama gak mau kamu sakit,kalau ada apa-apa kamu langsung hubungi mama atau papa kamu,gimana dengan sekolah kamu?baik-baik aja kan?"
Ali hanya mengangguk dan kemudian mematikan VC nya. ntahlah sangat malas untuk menjawab pertanyaan mamanya, mamanya pasti tau apa aja yang dilakukannya, karna banyak mata-mata disekelilingnya mulai dari rumah dan sekolahnya,dan Ali yakin mamanya hanya basa basi untuk bertanya sekolahnya,hanya kewajiban seorang ibu. Tapi Ali tetap menyayanginya walaupun Ali tidak pernah mendapatkan kasih sayang yang seutuhnya karena Ali bukanlah prioritas mamanya.sudah 5 tahun mama dan papanya bercerai, mamanya tinggal diparis dan papanya di Singapura. Keduanya sudah menikah dan punya keluarga masing-masing dan mereka meninggalkan Ali dirumah mewah ini sendirian. Mereka juga jarang mengunjunginya bahkan bisa dihitung jari dalam setahun. Mereka akan datang bersama-sama hanya pada saat ada masalah dalam perusahaan mereka.yup...ali bukan remaja biasa seperti yang orang lain lihat, dia pewaris tunggal INC yang saat ini lagi berkembang pesat di berbagai negara mulai dari mall,yayasan amal,sekolah dan industri lainnya salah satunya adalah INC IHS tempat Ali sekolah.
Ali adalah ahli waris dari kakeknya, semua akan jatuh ke tangan Ali pada saat Ali berumur 18 tahun. Tapi selain warisan ali sudah memiliki perusahaan yang sudah dibangun dengan tangannya sendiri dan cukup untuk masa depannya. Beruntungnya Ali bukanlah orang yang berantakan ketika orangtuanya bercerai, Ali bahkan harus menahan sakitnya ketika tidak ada dari kedua orangtuanya yang mau mengasuhnya. bukan seperti orangtua lainnya yang berebut hak adopsi anak. Ali hanya terdiam ketika mereka lebih memilih mencari pengasuh untuk mengurusnya beserta rumah besar ini. Dulu...ketika dia masih kelas satu SMP orangtuanya masih mengunjunginya sekali dalam sebulan, semenjak dia SMA mereka sama sekali tidak mengunjunginya, Ali hanya menunggu mereka pada saat itu.tapi sekarang Ali tidak menunggunya lagi dan tidak bertanya lagi.bahkan Ali harus menahan rasa sakitnya ketika Ali kecelakaan, tidak ada satu orangpun yang mengunjunginya selain pembantu yang setia bekerja untuk keluarganya.
Rumah sakit yang masih milik keluarga, sepi, sunyi, dingin. Semua dirasakan menjadi satu Ali hanya menangis pada saat itu, kenapa cuma dia yang merasakan kehidupan mewah tapi menyedihkan. Ali tidak butuh kekayaan, Ali hanya ingin hidupnya kayak keluarga lainnya yang hangat dan utuh sayangnya keinginan itu tidak mungkin didapatkannya saat ini yang ada mama dan papanya memberi kasih sayang pada keluarga mereka masing-masing. Dirumah sakit pun tidak boleh ada orang yang menjenguk, semua orang berjaga-jaga.
Tapi ada satu orang yang pada saat itu   berhasil masuk ke kamarnya Ali pun tidak tau bagaimana caranya. Dan mereka berteman baik sampai saat ini. Andrew gardian castavo
Seorang cowok yang menurut Ali sangat berandalan,dan sangat tidak tau sopan santun. Tapi ada satu hal yang Ali tau, Andrew orang yang sangat tempramen, sesuka hati tetapi tetap baik. Dan akhirnya mereka berteman baik,hingga akhirnya Ali tau bahwa Andrew adalah salah satu pewaris diperusahaan milik keluarganya dan seorang CEO, Andrew juga salah satu penyumbang dana terbesar di INC IHS milik keluarganya. Andrew memang berandalan dan sesuka hati tapi kalau untuk urusan sekolah dan perusahaan Andrew selalu melakukannya dengan baik. Dia tidak mau segala sesuatu yang sudah diurusnya dengan baik hancur berantakan. Kalau untuk urusan pekerjaan dan pelajaran ali sangat percaya pada Andrew tapi kalau urusan cewek, Ali angkat tangan, ntah sudah berapa banyak cewek yang didekatinya. Ali tahu Andrew hanya mencintai satu cewek, tapi Andrew tidak bisa merubah kebiasaanya untuk tidak mengganggu yang wujudnya perempuan, dan Ali juga sangat bingung kenapa banyak cewek yang masih aja tergoda.
Ali mendesah pelan mengingat masa lalunya dan persahabatan yang ekstrem dengan Andrew.
Sampai hari ini, belum ada wanita yang bisa mengusik hatinya. Kecuali...

Ada yang tau siapa??
Ada yang tau ujung ceritanya gak??
Kalau tebakannya bener, aku lanjut sekarang ceritanya.
Ditunggu komentarnya yahhh!!!!
😉😉😄😄😄