#12

1.2K 49 0
                                    

"Li loe dah baca website sekolah gak?soya buat masalah lagi, dia baru aja gampar tuh anak baru." Ali yang dari tadi diam langsung membuka website sekolahnya, banyak video disana saat soya menampar keras via.

"Gue yakin tuh anak baru pasti cari gara-gara duluan deh, belagu banget. Emang dia pikir dia siapa coba, berani-beraninya melawan Mak lampir disekolah."

" Ini video baru dikirim?berarti kejadiannya baru dong?" Tanya verel penasaran.

"Ya iyalah rell, tuh baru satu menit yang lalu, kayak loe gak tau aja ada apa-apa pasti langsung update."

"Gue keluar sebentar." Ali langsung beranjak dari duduknya.

"Ehh...Li..loe mau kemana woii!!" Teriak Andrew keras, Ali tidak mempedulikannya.

"Gue juga."

"Loe juga?loe mau kemana??tega loe berdua ninggalin gue woii!" Andrew bingung dengan dua orang itu, pergi sesuka hati gak jelas kemana.

Ditempat lain...
Via membereskan peralatan tulisnya, perutnya sudah minta diisi. Cacing diperutnya sudah gak bisa diajak kompromi lagi, tapi belum sempat beranjak keluar dari mejanya kaki nya terhenti.

"Gue mau ngomong sama loe."

"Disini aja."

"Gue gak mau semua orang berfikir aneh sama gue karna ngomong sama loe, loe ikut gue sekarang."

Sialan banget nih cowok, emang dia pikir dia siapa?seenak aja.

Mau gak mau via tetap mengikutinya dari belakang. Sesampainya dibelakang sekolah cowok didepannya ini gak juga bicara untuk apa dia memanggil via, bukankah ada hal yang ingin dibicarakannya?

"Kalau loe gak ngomong apa-apa, gue balik sekarang." Saat via akan berbalik...

"Gue cuma mau loe berhenti dari sekolah ini dan berhenti membuat keributan."

"Jadi maksud loe yang membuat keributan disekolah ini adalah gue?loe yakin itu gue?jadi ini yang mau loe omongin ke gue?semakin loe nyuruh gue berhenti semakin lama gue bertahan disini dan satu hal lagi gue gak akan pernah bisa merubah pandangan gue tentang loe dan teman-teman loe yang belagu, menggunakan kekuasaan untuk merendahkan yang lemah!" Via meninggalkan verell yang masih diam seribu bahasa.

Bodoh loe rell...!

Verell bener-bener menyesal dengan apa yang sudah diucapkannya. Harusnya bukan itu kata-kata yang ingin disampaikannya. Dia hanya ingin tau apa Ali menemui via, tapi saat dia melihat cewek itu hanya sendiri dikelasnya dia mengurungkan niatnya tapi via terlanjur melihatnya.
Kalau tidak menemui via, kemana Ali?? Akhir-akhir ini Ali sibuk dengan kegiatannya sendiri, pergi disela waktu mereka lagi ngumpul dan sering tidak datang disaat mereka harus membicarakan masalah pekerjaan.

Ali menatap soya lekat-lekat saat ini jarak mereka sangat sedikit, membuat wajah soya memanas,Ali menumpukan tangannya pada dinding kelas itu membuat soya terkukung didalamnya. ya...saat ini Ali berada dikelas soya Ali ingin tahu apa alasannya menampar via, ini bukan hanya sekali soya membuat keributan bahkan berkali-kali dengan alasan yang sama, gak ada yang boleh mendekati Ali kecuali dirinya. Ali cuma miliknya.

"Ali loe mau ngapain?banyak orang orang disini." Soya tidak kepikiran tentang kesalahannya dia  malah berfikir Ali akan menciumnya.

"Loe pikir gue bakal ngapain?cium loe?"

Soya terbelak kaget, jadi dia dari tadi udah salah paham dengan cara Ali memperlakukannya.

"Loe?maksud loe apa?loe mempermainkan gue Li?"

"Mempermainkan loe?bahkan gue belum mulai bermain-main sama loe, gue udah pernah bilang sama loe jangan pernah buat masalah sama gue dengan alasan yang sama kan. Tapi loe gak paham juga." Ali menatap tajam soya yang diam membeku.

"Gue...gue...bukan gue yang mulai duluan Li!gue cuma gak mau dia deket-deket sama loe!tuh cewek sama kayak cewek lainnya yang cuma mau harta loe."

"Loe tau darimana dia suka sama gue?dia bilang ke loe?"

"Ya...gak...tapi kan cewek-cewek kayak dia sama aja, awalnya menolak tapi lama-lama bakal keliatan maunya, gue cuma gak mau loe dapet cewek kayak gitu Li."

"Trus loe pikir dengan kayak gini gue mau sama loe?cara yang loe maksud jauh lebih kampungan. Jadi gue minta sama loe jangan pernah bawa-bawa nama gue buat ngebully oranglain atau loe bakal menyesal nantinya." Ali meninggalkan soya yang masih terdiam seribu bahasa. Perasaan kesal bercampur marah dihatinya.

Awas aja loe!!gue gak bakal diam aja!karna loe udah coba-coba bermain sama gue! Gue gak bakal diam aja Li!loe cuma milik gue!gak ada yang bisa selain gue!kalau gue gak bisa yang juga gak bisa!

Ali naik ke atap sekolahnya tempat dimana dia bisa menenangkan pikirannya, tapi...langkahnya terhenti saat melihat cewek itu duduk sambil menutup matanya dan menyandarkan kepalanya disalah satu tiang besi. Ali memperhatikannya sejenak. Cantik.sangat cantik.
Via membuka matanya dan menangkap sosok Ali yang memperhatikannya, via langsung berdiri dan sesegera mungkin pergi dari sana, karna itu bukan tempatnya.

"Loe baik-baik aja?"

Via menghentikan langkahnya, suara Ali sangat kecil untuk didengar tapi via yakin cowok itu menanyakan keadaannya.

"Hmmm...ya." via berusaha menutupi kegugupannya, via berusaha untuk tidak salah tingkah.

"Baguslah..." Ali menghembuskan nafasnya pelan, tampak kelegaan di raut wajahnya. Membuat via bingung dengan tingkah cowok itu. Ali beranjak dari tempatnya dan meninggalkan via dengan penuh tanda tanya.

Kenapa sih tuh cowok! datang-datang cuma ngomong gak jelas. Kenapa jantung gue deg-degan sih?mungkin ini pertanda gue bakal dapat masalah baru lagi deh!astagaa...via berat banget sih hidup loe.


DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang