#30

955 50 22
                                    

FAIRMONT ROYAL HOTEL.
Salah satu hotel terbaik di kota ini, tidak salah kalau tempat ini dipilih untuk acara peresmian kerja sama antara papa dan rekannya. Via menyerahkan undangan berwarna gold itu, sangat elegan tetapi hanya untuk undangan apa perlu semewah itu?terlalu berlebihan. Via tidak habis pikir kalau hanya untuk mendesain undangan harus menghabiskan biaya yang banyak.

"Maaf Bu, semua sudah menunggu di ruangan." Via hanya mengangguk tanda mengerti.

Verell yang melihat via berusaha mengejarnya, tapi terlambat pintu lift sudah tertutup. Untuk apa via ada disini?bagaimana tuh cewek bisa ada disini?semua pertanyaan muncul di kepala verell.

"Gue mau loe cek sisi Tv sekarang." Perintah verell pada penjaga cctv di hotel itu. Tidak banyak yang tahu kalau verell ada pemilik FAIRMONT ROYAL HOTEL. Itu adalah salah satu kenapa pertemuan ini di lakukan di hotel miliknya karena verell menjaga keamanan dan kenyamanan setiap tamu yang akan datang ke hotelnya, baik menginap mau pun untuk acara meeting kerja. Jangan salah kalau hotel ini salah satu hotel termewah dan termahal dijakarta. Verell mendesain hotelnya sendiri.

Verell memperhatikan via yang menyerahkan undangan ke penjaga keamanan, itu bukan undangan yang diberikan oleh Ghea, karena via sudah menolaknya. Kalau pun dia menerima undangan Ghea, itu pasti Undangan untuk ke acara party  setelah kerja sama mereka berhasil tapi via menyerahkan undangan yang hanya diberikan untuk tamu penting yang akan ikut dalam penandatanganan kerja sama hari ini, dan undangan ini hanya ada enam. Dia, Ali, Andrew, Ghea, Nadira dan seorang lagi adalah CEO baru dari perusahaan AXIO.tidak mungkin kalau via salah satunya. kecuali dia....CEO baru?

Gawat!!!gue harus kasih tau Ali secepatnya. jangan sampai Ali merusak semuanya karena dia tidak tahu apa-apa. bisa kacau semuanya.

"Andrew loe dimana sekarang, gue butuh bantuan loe. CEO baru itu ternyata..."

"Ngapain loe disini?"

Verell sudah menduga, via sudah sampai diruangkan tempat mereka akan menjalin kerja sama. Percuma menjelaskan semua, dia harus kesana sekarang sebelum tambah kacau.

Via masih diam mematung saat Ali menanyakan kedatangannya, apa yang harus dilakukannya. Via melihat Andrew yang juga bingung melihatnya, verell baru saja meneleponnya tetapi sambungannya terputus begitu saja. Sebentar lagi mereka akan menandatangani kontrak baru kalau ada via disini Ali akan mengamuk dan menimbulkan kekacauan.

"Gue...gue salah ruangan. Maaf."

"Loe mau ngerusak acara disini?" Ali merutuki kebodohannya, ucapan selalu tidak sinkron dengan hatinya. Ingin rasanya Ali mengatakan cewek itu sangat cantik malam ini.btetapi hanya kata-kata sinis yang terucap dari bibirnya.

"Maaf, gue juga gak berniat datang ke acara ini karena gue juga punya acara lain dan mungkin gue salah ruangan."

Ali tertawa sinis.

"Ditempat ini?gue udah booking satu hotel ini dan cuma gue yang ada acara ditempat ini."

Via semakin bingung.

Aduhhh...kok bisa gini sih, gak mungkin sekretaris papa salah kasih undangan kan?kalau salah kenapa keamanan didepan tidak melarang gue masuk?

"Loe ngikutin kita?"

"Siapa loe yang harus gue ikutin, gue emang ada keperluan ditempat ini. Tapi kalau loe udah booking ini hotel ya udah, gue pergi."

"Maaf Bu via, tadi saya ambil berkas yang ketinggalan."

"Kita salah ruangan Wina, tolong cek kembali ruangan yang kita pakai. Ini sangat memalukan."

"Maaf Bu via, kita mengadakan pertemuan memang dihotel ini untuk penandatanganan kerja sama dengan bapak Ali."

"Apa?!" Ali dan via serentak bersuara dan terkejut. Terutama Andrew yang selama ini sudah mengenal via tidak tahu kalau via adalah CEO baru yang selama ini mereka cari tahu.

"Benar Bu via, bapak Ali, ini adalah CEO baru dari perusahaan AXIO ibu Eviapril Queen Axio anak dari bapak Prolog Brahtama Axio yang akan menggantikan beliau di perusahaan, karena hari ini dan seterusnya kerja sama kita akan langsung dipimpin oleh ibu via selaku CEO baru diperusahaan."

Ali masih diam membisu, begitu juga dengan Andrew yang masih tidak tahu apa-apa. Andrew tidak sampai habis pikir kenapa via menyembunyikan statusnya selama ini. Dan via tidak tahu harus berkata apa lagi karena semua sudah terbongkar dengan mulusnya. Via tidak tahu apa yang dipikiran Ali saat ini tentang dirinya.

"Wina, saya mau atur ulang jadwal pertemuan sampai waktu yang saya tentukan."

Via meninggalkan Ali dan Andrew yang masih diam membisu.

"Apa dia sudah pergi?" Tanya verell yang sudah sesak napas. Dia harus naik tangga sampai tingkat 15 karena lift yang terlalu lama. Andrew hanya mengangguk, verell sudah bisa menebak kalau pertemuan kerja sama ini sudah gagal. Hancur sudah harapan mereka, akan sulit mencari client untuk bekerja sama dengan mereka, mereka harus mencari client yang bisa mengikat client lain. Dan semua mau bekerja sama dengan mereka jika salah satunya ada perusahaan AXIO didalamnya. Karena  perusahaan milik papa via adalah salah satu perusahaan terbesar dan banyak relasi. Ali semakin kesal karena tidak bisa menahan dirinya.

DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang