#19

1K 44 3
                                    

" gue udah cerita semuanya, dan hanya itu yang terjadi. " Tentu saja Ali tidak menceritakan Ali memeluk via saat menangis dan akan menciumnya didepan orang banyak.

" Syukur deh, kirain loe ada apa-apa sama tuh cewek. Gue duluan yah, gue ada kerjaan sedikit. Sampai ketemu besok disekolah." Andrew meraih tasnya, Andrew tahu Ali menyembunyikan sesuatu tapi Andrew tidak ingin memaksa Ali untuk menceritakan semuanya mereka memang bersahabat tapi mereka masih memiliki privasi masing-masing, ada hal yang harus dibagi dan tidak untuk di bagi karena suatu saat tanpa mereka sadari mereka akan jujur dengan sendiri.

" Loe belum cerita semua Al, kita berdua tau. Tapi loe tau kita udah bersahabat lama, kita percaya sama loe. Gimana sama Nadira?"

" Dia bakal tunangan tiga bulan lagi."

" Loe gak papa kan?gue rasa udah saatnya loe move on."

" Hmmm..."

" Gue juga ada urusan dikantor, sampai ketemu besok disekolah." Verell menepuk pundak ali dan meninggalkan Ali yang masih diam seribu bahasa. Harusnya dia tidak ikut campur urusan cewek itu.

Tidk jauh Berbeda dengan suasana di rumah Ali, suasana rumah via juga sama tapi hari ini sedikit berbeda karena ada mama dan papanya yang tumben menyempatkan waktu untuk bisa sarapan pagi bersama.

" Gimana di Bandung kemarin?sudah ketemu sama Gerald?" Tanya papanya langsung.

" Ehmm...sudah pa."

" Kok gak kayak semangat gitu sayang?biasanya kalau tentang gerald kamu paling bahagia loh." Kali ini mamanya yang ikut nimbrung.

" Ya...via sudah memutuskan buat gak ngelajutin hubungan via sama Gerald ma, pa."

" Kenapa?kok bisa sayang?dia selingkuhin kamu?" Via sudah tau respon mamanya, naluri seorang ibu memang tajam kalau ada yang menyakiti anaknya. Via hanya mengangguk.

" Ya sudah, kamu jangan terlalu lama sedih-sedihnya ya sayang, laki-laki memang seperti itu sayang, gak bisa ditinggal lama-lama, kalau ditinggal bentar saja pasti matanya sudah jelalatan."

" Tidak semua laki-laki ma, papa kan tidak seperti itu, papa setia hanya pada satu wanita."

" Mulai deh, sebenarnya mama sama papa lagi ngehibur via atau mau mesra-mesraan sih?"

" Hahahhaha...anak kamu ngambek ma, sayang...tidak semua laki-laki sama suatu saat nanti kamu juga akan menemukan pasangan yang bisa jaga kamu, melindungi kamu dan memberi rasa nyaman sama kamu, jadi anak kesayangan papa jangan terlalu lama galaunya." Via hanya tersenyum dan memeluk papanya.

" Jadi hanya papa yang dipeluk?mama gak?"

" Mama juga." Via memeluk mamanya.

" Ooo...iya pa, mulai besok via akan belajar tentang perusahaan, via akan. Fokus sama sekolah dan urusan kantor."

" Benarkah?papa suka itu. Akhirnya anak papa siap menerima tugas."

" Via bakal berusaha dan gak ngecewain papa."

" Terimakasih sayang."

Thank God!
untuk hari ini dari sekian waktu lamanya gue bisa berkumpul bareng mereka yang gue cintai, mudah-mudahan bukan hanya untuk hari ini tapi untuk seterusnya.

Via menatap sekolahnya itu dengan semangat, via sudah bertekad apapun yang terjadi via akan menghadapi nya termasuk bully dari cewek-cewek dan most wanted sekolahnya.

Most wanted apaan!hanya sekumpulan cowok bego yang suka nindas orang.

Via berjalan melewati kelas anak-anak orang kaya yang membedakan kelasnya yang hanya kelas beasiswa.

" Via...!"

" Ghea..." Via tersenyum.

" Loe kemana aja?udah beberapa hari gak masuk." Tanya Ghea penasaran.

" Iyah, gue ada urusan sedikit. Emang kenapa?"

" Lagi ada beredar gosip kalau loe menghilang barengan sama ali. Beneran?"

" Siapa bilang?gosip murahan darimana sih?sok pada tau." Via mendesah pelan, baru beberapa hari aja gosip sudah menyebar kemana-mana apalagi berhubungan sama cowok-cowok gila.menurut via sendiri.

" Jadi sebenarnya loe kemana?" Ghea masih berkutat dengan pertanyaan yang sama.

" Gue ke Bandung."

" Jadi loe beneran sama Ali ke Bandung?!" Tanya ghea dengan keras, via langsung membekap mulut Ghea dengan kuat, jangan sampe deh anak-anak yang lain tahu, sebenarnya gak masalah semua orang tahu karena via juga gak janjian ketemu Ali disana,dan kalau dipikir-pikir Ali yang ikut campur urusannya.tapi mau via jelaskan gimana pun gak akan ada satu orang pun yang percaya masalahnya anak-anak satu sekolahnya tahu kalau Ali gak mungkin ngejar-ngejar cewek yang ada cewek yang ngejar-ngejar Ali. Ntahlah, via merasa posisinya gak aman kecuali tuh cowok yang jelaskan dengan sendirinya. Via melepas bekapan tangannya membuat Ghea bernapas lega.

" Gila loe Vi, loe mau bunuh gue?"

" Ya... Habis tuh mulut gak bisa gak teriak apa?gue emang ke Bandung, tapi kalau Ali ke Bandung gue gak tau. Yang pasti gue gak tahu tuh cowok ada urusan apa dibandung. Gue ketemu tuh cowok karena tuh cowok nginap di hotel gu...di hotel yang sama sama gue. Udah gitu aja." Hampir saja via keceplosan masalah hotelnya, kalau Ghea tahu dia punya hotel pasti Ghea mempertanyakan beasiswanya.

" Oooo...kenapa gak jelasin ke anak-anak aja sih biar gak jadi gosip."

" Buat apa?emang gue artis harus klarifikasi?terserah mereka ajalah."

" Loe tau kan yang digosipin sama loe sekarang siapa?"

" salah satu Most wanted di sekolah?trus kenapa?apa yang harus diklarifikasi sih?"

" Ya ampun via, masalahnya Most wanted yang di gosipin sama loe itu salah satu CEO perusahaan dan sudah punya pacar! Kalau pacarnya tahu habis deh loe."

Via mendesah pelan, bukan karena Ali seorang CEO tapi ntah kenapa kata-kata Ghea yang mengatakan Ali sudah punya pacar membuat hatinya sedikit.sakit.

Gila loe via!! Gak mungkin loe suka sama tuh cowok dalam beberapa hari!apalagi loe baru aja putus sama Gerald, secepat itu kah?!

" Via...hello...loe ngelamun?"

" Eh...gak kok, gue cuma kepikiran masalah keluarga."

" Ya ampun...masalah loe banyak banget yah, masalah disana belom kelar sekarang masalah disekolah nambah lagi. Loe harus siap-siap mental deh kayaknya."

" Thanks yah udah ingatin gue, gue bakal hadapin kok."

" Ya udah, gue ke ruang guru dulu anterin tugas kemarin."

Via hanya mengangguk dan meletakkan wajahnya di mejanya.

Apes banget sih hidup gue.

Via tidak tahu ada seseorang yang memperhatikannya.

DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang