#20

1K 42 10
                                    

Via membersihkan wajahnya, banyak debu menempel di wajah nya, praktek biologi hari ini membuatnya harus berurusan dengan tanah dan cacing tentunya. Saat akan membuka pintu toilet, pintu itu terkunci dan tak mau dibuka.

" Kok terkunci yah?masa Iyah si rusak?" Via masih berusaha membukanya, via mendesah pelan saat mengingat sesuatu, kenapa hanya dirinya yang berada di toilet sekarang padahal siswa dikelasnya saat ini mengikuti pelajaran biologi semua. Pantesan ada yang aneh menurut via dari tadi, semua siswa membubarkan diri tapi tidak ada yang ke toilet, karena penguncian toilet ini khusus untuk tuk dirinya. Via tertawa kecil menyadari kebodohannya, via tidak menyangka kalau gosip tentang dirinya dan cowok Most wanted itu akan membawanya ke masalah baru dan tidak menunggu waktu yang lama   dirinya sudah masuk perangkap. Ternyata jebakan ini sangat cepat dilakukan bahkan via belum menyiapkan mental dan persiapan. Via tidak ingin menguras tenaga dengan mendobrak pintu toilet dihadapannya, via merasa sudah saatnya menghadapi orang-orang yang menjadi masalah dengan kepala dingin, bukan emosi. Via duduk diatas wastafel dan mengeluarkan sebungkus rokok dari saku roknya, sudah lama via menghentikan kebiasaan merokoknya tapi saat ini via butuh untuk menenangkan dirinya. Tidak banyak yang tahu kebiasaan. Merokok via, hanya Gerald dan Fiona. Orangtuanya?ntahlah...mungkin mereka juga tahu tapi lebih memilih diam karena selama ini tidak selalu memperhatikannya. Via bukan anak nakal kayak cewek-cewek diluar sana, semua ada alasannya, kebiasaan merokok pertama kalinya saat orangtuanya tidak pernah ada waktu untuk nya membuat nya harus mencoba dunia malam untuk menghilangkan stress yang dialami nya, hampir setiap malam via memilih club malam untuk menghilangkan rasa sepi dihatinya. Tapi keramaian tetap tidak bisa menutupi sepi hatinya. Via memiliki semuanya kecuali kasih sayang kedua orangtuanya yang sibuk dengan urusan bisnisnya. Semakin lama via menyadari bahwa apa yang dilakukan olehnya hanya untuk merusak dirinya dan semenjak ada Gerald dunianya berubah. Tapi kebersamaan itu tidak berlangsung lama. Via mematikan rokoknya saat ada orang yang membuka toilet, ternyata seorang pembersih sekolah. Via melirik jam tangannya kurang lebih 2 jam via terkunci disana. Pembersih sekolah itu hanya geleng-geleng kepala saat melihat puntungan rokok via.

" Anak zaman sekarang sudah edan, harusnya mendapatkan beasiswanya dengan baik, bukannya belajar malah bolos."

Via bisa mendengar gumaman pembersih sekolahnya, bayangkan saja sampai pembersih sekolah saja tau mana kelas beasiswa dan kelas orang kaya, via hanya tertawa kecil, begitu jelasnya kasta disekolah ini. Via bisa melihat beberapa anak memperhatikannya semenjak keluar dari toilet. Wow...banget kan siapa sangka ternyata mereka ingin tahu apa yang via lakukan selama 2 jam di kurung di dalam toilet.

" Via...!darimana aja loe?loe kok gak masuk kelas berikutnya??"

" Gue pengen ke kantin, gue laper. Nanti aja ceritanya."

Via duduk dan meneguk habis minumannya, Ghea hanya geleng-geleng kepala bingung melihat sikap via yang berubah drastis tenang tapi menakutkan.menurut Ghea. Via masih diam memikirkan siapa kira-kira yang menguncinya didalam toilet, dengan siswa sebanyak ini akan sulit baginya mencari tahu apalagi semua siswa bisa jadi tersangka karena sudah jelas banyak yang tak suka dengannya semenjak via sekolah disekolah disini.

" Via...loe lagi mikirin apa sih?loe kemana aja tadi?untung aja guru yang masuk gak galak."

" Menurut loe siapa yang suka main-main buat ngerjain orang?" Pertanyaan via membuat Ghea bingung.

" Maksud loe?jangan bilang ada yang ngerjain loe?beneran?"

Via hanya mengangguk.via menceritakan kejadian yang dialaminya barusan.

" Jadi loe gak masuk kelas karena loe dikunci di toilet?gitu?"

" Iyah Ghea..."

" Gila...baru beberapa jam gosipnya beredar udah beraksi aja mereka."

" Mereka??siapa??loe tau??"

" Ya...biasa...mereka emang suka bully, dan mereka selalu berada diantara cowok-cowok Most wanted sekolah, kalau bisa loe hindari mereka deh Vi, soalnya gak akan ada habisnya." Ghea menghembuskan nafasnya tampak keraguan di matanya.

" Gue gak minta loe bantuin gue kok, dan gue juga gak akan melawan. Capek aja rasanya melawan mereka yang kurang kerjaan. Hari ini gue bakal maafin mereka." Via tersenyum kecil, berharap kalau via bisa menahan emosinya. Tapi kalau mereka masih juga mengganggunya mungkin via akan melawannya. Suara bisik-bisik mulai terdengar, via sudah tidak terkejut lagi karena sudah pasti bisik-bisik itu menandakan adanya Most wanted di kantin sekolah. Via beranjak dari duduknya, tapi saat akan meninggalkan meja tempatnya makan bersama Ghea kata-kata seseorang membuatnya menghentikan langkahnya.

" Wow...coba lihat siapa yang ada disini." Andrew mendekati via yang masih berdiri ditempatnya.

" Loe mau apa?" Tanya via datar.

" Tumben loe gak marah-marah, berusaha menahan emosi hmm?"

Kata-kata Andrew membaut via sedikit terkejut, apa via semudah itu untuk di tebak?

" Gue lagi gak pengen ngeladenin tingkah anak-anak loe." Via memutuskan meninggalkan kantin secepatnya, bisa-bisa gila kalau lama-lama tapi Andrew menarik lengannya membuat tubuh via menabrak dada bidang Andrew. Via terkejut dan salah tingkah, keadaan kantin malah ramai lagi.

" Apa-apaan sih loe, lepasin gue!" Teriak via, tangannya mulai sakit.

" Selamat datang di neraka, kita liat sejauh mana loe bisa bertahan." Bisik andrew tepat ditelinga via membuat via terkejut. Andrew melepas tangan via dan tersenyum membuat via bergidik ngeri.

" Aww...gila ya tuh orang, sakit banget!"

Via mengompres pergelangan tangannya yang memerah. Ada perasaan sedih dihatinya, ingin rasanya menangis. Via hanya ingin belajar dan hidup normal kenapa harus kayak gini. Seseorang meraih kain yang dipegang via, via menoleh dan melihat Ali yang sedang memeras kain untuk kompres lengannya. Ali menarik tangan via dan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan via tapi sebelum itu terjadi via menarik tangannya.

" Loe gak usah pura-pura peduli sama gue!ini semua karena loe tau gak!"

" Maksud loe?"

" Gak usah pura-pura bego deh loe, gue gak tau siapa loe, gue gak tau asal-usul loe tiba-tiba peduli sama gue, loe sadar gak sih peduli loe buat gue dalam masalah!jadi lebih baik loe jauh-jauh dari gue!gue cuma ingin hidup normal, gue gak mau berurusan sama teman-teman gila loe" teriak via kesal. Via beranjak meninggalkan atap sekolah, tempat pertama kali Ali memperkenalkan nya. Tapi sebelum via pergi, Ali menarik lengannya dan mencium via tepat dibibirnya, kejadian itu membuat via diam seribu bahasa. Tubuhnya membeku saat Ali mencium bibirnya, via tersadar dan mendorong Ali dengan kuat, via menampar wajah cowok itu dengan. Keras, air matanya menetes. Runtuh sudah pertahanannya. Via berlari meninggalkan Ali yang terdiam menahan sakit di wajahnya.

DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang