#10

1.3K 48 0
                                    

Via berjalan menuju kelasnya sambil memasang earphone nya, mendengar lagu kesukaannya tentang perasaannya.  Gerald. Ntah dimana cowok itu berada. Sudah beberapa hari via mencoba menghubunginya tetapi tetap gak bisa. Sebentar lagi anniversary mereka yang ke-2. Via sudah memikirkan kejutan apa yang akan diberikannya. Via akan ke Bandung. Dari informasi yang dia dapet dari sahabatnya dibandung Gerald lagi fokus untuk masuk perguruan tinggi, mungkin dia lagi gak ingin diganggu dan pasti lupa juga sama anniversary mereka, jadi gak ada salahnya kalau dia yang ke bandung. Fikirnya.

Brukkk!!!

"Awwwww!!" Via memegang pundaknya, rasa ngilu yang amat sakit. Akhir-akhir ini sering banget sih gue ditabrak gini!langganan banget!siapa sih yang nabrak gue!

Via berbalik dan melihat Andrew tersenyum sinis padanya sambil melipat kedua tangannya di dadanya.

"Loe lagi?!bisa gak sih loe itu gak muncul dihadapan gue?!" Emosi via langsung meledak melihat Andrew yang memang dengan sengaja menabraknya. Semua anak yang ada di koridor sekolah mulai memperhatikan mereka berdua. Via yakin hal ini bakal jadi gosip besar, via gak mau harga dirinya diinjak-injak sama cowok tengil ini.

"Apa loe bilang??emang ini sekolah milik bokap loe?lagian suka-suka gue dong gue mau lewat dari mana, yang ada harusnya loe yang harusnya tau diri gak muncul disekolah ini!semenjak ada loe, hidup gue gak tenang tau gak!" Andrew mendorong kening via dengan telunjuknya membuat via kesal setengah mampus!baru pagi-pagi udah aja masalah yang menunggu nya, apalagi masalahnya datang dari cowok songong ini!dia gak bisa mundur lagi sekarang, ada baiknya ini cowok dikasih pelajaran.

"Emang gue ada ngusik hidup loe?yang ada loe yang setiap hari cari masalah sama gue, atau loe sengaja cari perhatian gue?katanya most wanted, gak level sama anak beasiswa, tapi cari perhatiannya ke anak beasiswa. Gue jadi heran deh, gue atau loe yang cari perhatian disini!loe dan teman-teman loe cuma cowok belagu yang bisanya cuma nindas yang lemah!loe bisa lakuin semua mau loe sama anak-anak yang lain tapi gak buat gue!"

"Woooowww...sekarang loe dah berani ngomong banyak yah!awas aja loe!gue bakal...."

"Bakal apa?ngajak semua anak disekolah buat ngebully gue?gue gak takut!loe cowok bukan sih?mainnya keroyokan!"

Via meninggalkan Andrew yang masih bengong ditempatnya, baru kali ini ada cewek yang berani melawannya.disinilah via sekarang bersembunyi, di toilet sekolahnya. Jantung via berdegup kencang dan sekarang butiran air mulai muncul diwajahnya. Ada perasaan takut dihatinya, gimana bisa dia lakuin itu.
Pasti sekarang tuh cowok udah cari cara buat balas dendam padanya.

Ya ampun via!!!loe bego banget sihhh!kenapa loe harus kepancing sama cowok gila itu sih?sekarang habis sudah!siap-siap aja loe ditelan hidup-hidup. Gue harus tenang, tarik nafas dan masuk kekelas. Anggap aja tidak ada kejadian apa-apa. Loe harus tenang via.

Via keluar dari kamar mandi dengan perasaan tidak menentu. Dia harus cepat kembali ke kelasnya sebelum bell berbunyi. Via tau semua orang sedang memperhatikan gerak-gerik nya. Langkahnya semakin pelan saat akan sampai dikelasnya,Via tau ada yang terjadi dikelasnya tapi dia harus masuk sekarang belum sampai didepan kelasnya seseorang menariknya. Ali

Ali membawa via ke atap sekolah, via baru tau kalau ada tempat yang lumayan untuk menenangkan hati disekolahnya. Via menatap Ali yang masih diam disampingnya. Sudah hampir setengah jam Cowok itu belum bersuara dari dia menarik via keatap. Via baru sadar, ternyata Ali sangat tampan,manis saat tersenyum ada dua lesung pipi menempel di pipinya, dan hidung mancungnya, bener-bener membuat kaum hawa dengan mudanya akan menyerahkan dirinya dengan pasrah. Hanya saja kenapa dia harus ada di most wanted sekolahnya, coba kalau Ali adalah anak sekolah biasa tanpa ada embel-embel CEO nya lah, pewaris tunggallah mungkin via akan memasukkan Ali kedalam kategori pacar idaman.

Ya ampun via, apa sih yang loe pikirin. Loe udah punya Gerald tau!lagian Loe juga belum tau bener kelakuan nih cowok!bisa aja kayak temennya yang lain.

"Udah puas liatin gue?" Suara Ali membuat via terkejut, cowok itu hanya tersenyum kecil.

"Ehmmm...loe ngapain bawa gue kesini?"

"Yang jelas bukan untuk nyelamatin loe."

"Maksud loe?"

"Nanti juga loe bakal tau, loe mau turun sekarang gak?"

"Kayaknya sebentar lagi deh."

"Kalau gitu gue duluan."

Via hanya mengangguk dan tersenyum kecil. Sepertinya via akan menjadikan tempat ini sebagai tempat pelariannya kalau lagi ada masalah disekolah.

Thanks Al.

DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang