#32

498 26 14
                                    

Via sudah memutuskan, akan kembali ke dirinya tidak peduli seberapa banyak orang yang akan memanfaatkan nya hanya karena dia pewaris tunggal AXIO. belum beberapa saat via masuk kelas sudah banyak anak yang menghindar darinya, via yakin mereka berfikir bahwa dirinya sama aja seperti orang kaya lainnya. Via hanya tersenyum kecil, welcome to the jungle via!
Via memasang headset ditelinganya dan menempelkan wajahnya diatas meja, mulai memejamkan matanya via bosan mendengar suara berisik yang masih menceritakan dirinya.

Dia berbohong!
Mencari perhatian!
Sok sederhana!
Sama saja dengan yang lain!
Sok cantik!
Penipu ulung!

Semua kata-kata itu tertuju padanya, disini dirinya yang dirugikan tapi kenapa masih dirinya juga yang disalahkan. Mereka yang mencari kebenarannya tapi kenapa mereka yang dikecewakan??via beranjak dari duduknya, hatinya terlalu panas mendengar kata-kata itu semua. Tadinya dirinya ingin bersikap biasa saja.
Baru saja melangkah beberapa saat seseorang menabrak bahunya, membuatnya terjatuh mulus.

"Owww....coba lihat siapa disini?"senyum meremehkan Soya membuatnya kesal, mata via menangkap Ali yang sudah berhenti ditempatnya. Via memutuskan kontak matanya dan berdiri menatap soya. Belum saatnya membuang tenaga buat cewek dihadapannya.

"Kenapa?gak berani ngomong?apa karena udah ketahuan bohong?loe masih berani nunjukin wajah loe disekolah ini?" Tanya Soya sinis, via bisa melihat senyum mengejek Soya dan teman-temannya, via meraih ponselnya dan menelepon seseorang.

"Gue mau loe tutup akses dan pending semua bentuk kerja sama yang berhubungan perusahaan iklan milik Soya Finanda hari ini juga." Via mematikan ponselnya dan tersenyum menang saat melihat wajah Soya yang sudah memerah menahan emosinya.

"Loe!" Via menangkap tangan Soya yang hampir menamparnya.

"Let's play the game, loe harus bertahan sampai akhir, bahkan gue baru memulainya. Jika loe membangun nya berapa lama, gue bisa hancurkan nya dalam waktu sekian detik." Via menghempaskan tangan soya dan berbalik meninggalkan Soya yang sebentar lagi akan meledak, tapi sebelum via benar-benar meninggalkan tempat itu via berbisik tepat ditelinga Soya," loe bukan lawan yang tepat buat gue, menjauh dari gue sebelum gue benar-benar menghancurkan yang masih tersisa dari loe sampai loe tau arti kehilangan yang sebenarnya." Via tersenyum puas.

Ponsel Soya berdering, Soya melihat nama yang tertera, telpon dari perusahaan yang menyatakan perusahaan itu untuk sementara ditutup karena adanya pemeriksaan dadakan dalam perizinan berdirinya perusahaannya.

"Ahhhhhhhhhh...!!!gue bakal habisin loe via!!!!"

Via hanya tersenyum kecil meninggalkan Soya yang sudah berteriak kesetanan. Sementara Ali yang juga menyaksikan itu hanya terkejut melihat perubahan via.

"Devil beside you Al, gue gak pernah liat via kayak gitu." Verell masih mengikuti tatapan mata Ali yang memperhatikan via.

"Sepertinya loe bakal sulit buat taklukkan  via Al." Ghea menimpali omongan verell, verell juga tertawa kecil membuat Ali salah tingkah.

"Maksud loe berdua apa sih?gue gak punya waktu buat ngurusin tuh cewek, hubungan kita hanya sebatas kerjasama." Ali meninggalkan dua orang yang selalu saja menggodanya. Verell dan Ghea hanya terkikik geli melihat Ali yang salah tingkah.

"Apa loe harus jadi orang lain, apa loe harus kayak tadi?"

"Maksud loe?apa gue harus menerima setiap hinaan dari mereka?"

"Apa loe harus pakai kekuasaan loe untuk menyingkirkan orang-orang yang gak loe suka??apa sekarang loe balas dendam??"

"Loe juga berfikir gue kayak gitu?"

"Via...loe terlalu emosi dan kesal, tapi ini salah. Soya membangun semuanya dari nol, tapi dengan cara loe sama aja loe kayak dia. Ada cara lain bukan dengan kayak gini."

"Maksud loe, gue harus terima semua hinaan dari dia, gue harus mikirin perasaan dia, sementara gue harus rela setiap hari di rendahin?!gue punya harga diri ndrew, apa yang udah gue mulai harus gue akhirnya dengan cara gue."

"Tapi via...loe gak tahu gimana Soya!gue cuma gak mau loe kenapa-kenapa."

"Gue bisa urus diri gue sendiri."

Via meninggalkan Andrew yang masih terdiam ditempatnya, ntah kenapa Andrew benar-benar mengkhawatirkannya. Andrew sangat tahu sifat Soya yang tidak mau kalah, apalagi keluarga Soya adalah keluarga mafia!mereka bisa saja melakukan hal buruk pada via Andrew hanya berdecak kesal.

Dasar cewek keras kepala!

Via mulai terbiasa dengan tatapan aneh anak-anak dikelasnya, didalam hati via ingin menangis apa harus sampai sejauh ini, apa yang salah dengan statusnya??
Via merasakan tetesan air membasahi rambutnya, ada seseorang yang dengan sengaja menumpahkan air ke kepalanya.soya. via menggerakkan kesal, masalah ini selalu berlanjut dan tak ada hentinya. Dan sekarang terjadi saat kantin lagi ramai dan via sendiri, apa yang diharapkan dari orang disekitarnya?menolongnya?jangan harap! seakan kejadian tadi pagi belum juga menyadarkan Soya kalau dirinya hanya tidak ingin diusik!

"Kenapa?gak suka?gue baru aja benar-benar menempatkan loe diposisi loe sebebarnya. Apa loe berfikir setelah menutup perusahaan gue, itu akhir dari gue?gue baru aja menyambut loe. Let's play the game again. Kita liat sampai akhirnya. Gue atau loe yang benar-benar harus bertahan. Loe gak kenal gue via, loe harus berjuang sendiri." Soya tersenyum penuh kemenangan, semua anak menunggu reaksi via yang masih diam. Via bisa melihat Andrew yang berharap via tidak menanggapi kelakuan soya.Via beranjak dari duduknya dan menuju kasir kantin meninggalkan Soya yang tidak mendapat respon meledak via. Soya langsung menarik kerah baju via.

"Kenapa?takut loe?!"

"Apa loe yakin mau melawan gue?bahkan menunggu reaksi gue loe gak sabar." Via menarik tangan soya dari kerah bajunya."gue gak tertarik berurusan sama loe." Via mengibaskan bajunya yang tadi ditarik Soya membuat Soya semakin kesal. Andrew menatap kepergian via dari kantin dan menghampiri Soya.

"Jangan pernah ganggu via, atau loe berurusan sama gue."

Andrew meninggalkan Soya yang masih terdiam kesal. Kenapa semua cowok-cowok itu peduli sama via, kenapa harus most wanted sekolah mereka!


DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang