Aku datang untuk jujur kepadamu. Aku datang membawa penyesalan dalam hidupku. Aku datang untuk meminta maaf kepadamu. Maaf atas ke-obsesian ku.
***
"Mereka dalam bahaya, Rachel lah dalangnya."
Langkah kaki Rakka terhenti saat mendengar sederet kalimat yang terucap dari mulut lelaki yang ada beberapa langkah di belakangnya. Rakka memutar lututnya mengahadap lawan bicaranya itu. Yah di hadapannya lelaki berpenampilan santai itu menatapnya datar, dia Frans--adik dari seseorang yang telah berhasil Rakka lenyapkan.
"Maksudmu apa?" Tanya Rakka dingin. Suasana sekitarpun mulai mencekam.
Frans tersenyum culas, lelaki itu membawa langkahnya mendekati Rakka, tangan besar Frans menepuk pundak lelaki dihadapannya itu. Sungguh Frans membenci Rakka. Akibat lelaki itu saudara satu-satunya di dunia ini lenyap alias pergi meninggalkannya untuk selamanya. Ingin rasanya saat ini juga Frans membunuh Rakka, tetapi kata-kata Frendrik selalu terniang-niang dibenaknya.
"Dendam tidak pantas untuk di pelihara. Jadi gue ingetin sekali lagi sama lo, jangan pernah menyimpan dendam kepada siapapun. Jika itu terjadi, gue lah orang pertama yang membenci lo, Frans."
Serentet kalimat terakhir Frendik pada malam itu selalu tersimpan rapih di memori Frans. Yah, tidak seharusnya dia menyimpan rasa dendam ini dan tak seharusnya juga dia memperkuekeh suasana yang terlihat begitu mencekam.
Frans mengehela napas panjang, mencoba tersenyum tulus kepada Rakka. "Hanif dan Gista dalam bahaya. Rachel bermaksud membalaskan dendamnya kepadamu melalui Hanif dan Gista,"
Kedua tangan Rakka mengepal kuat. Cobaan apa lagi ini? Ada apa tadi katanya? Rachel alias mantan istrinya tengah mengincar Hanif dan Gista untuk membalaskan dendam wanita itu? Ya Tuhan! Rakka mengerang frustasi.
"Kau tenang saja, saat ini mereka aman. Aku yang akan menjaga mereka. Tapi, aku mohon kepadamu tolong hentikan niat buruk Rachel. Tolong temui dia dan jelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada malam itu," Frans kembali menatap Rakka yang tengah mengerang frustasi. "Aku yakin kau bukanlah pembunuh, Rakka." Bisikan Frans berhasil membuat mata Rakka terbelalak. Bagaimana Frans tau? Apa lelaki itu melihat apa yang terjadi pada malam itu?
"Tak usah pikirkan aku tau dari mana, yang jelas cepat cegah Rachel sebelum wanita itu semakin mengila. Aku tidak ingin banyak korban yang berjatuhan. Saat ini Rachel mengicar Hanif dan Gista setelah dia mencelakai Kenya, lalu nanti siapa lagi? Adik atau sahabat Gista? Atau juga bisa jadi orang-orang terdekat Hanif. Kau tak mau 'kan itu terjadi?" Ucap Frans panjang lebar.
"Jadi yang mencelakai Kenya adalah Rachel?" Tanya Rakka tak percaya.
Frans menganggukan kepalanya "iya, jangan sampai masalah ini menjadi lebih rumit. Pergilah temui Rachel dan jelaskan kepadanya." Frans menepuk pundak Rakka kembali memberikan dorongan semangat untuk lelaki yang dikenal berhati iblis oleh banyak orang.
Senyum Rakka mengembang, mata lelaki itu mulai memburam akibat genangan air mata yang sudah siap tumpah. Sungguh Rakka menyesal telah membiarkan Frendik pergi selamanya. Mengapa malam itu Rakka tak berdaya untuk menyelamatkan nyawa Frendik. Sungguh menyedihkan. Maaf Fren, maaf telah membuat wanita yang kau cintai menjadi wanita yang tak berhati sama seperti diriku. Aku janji aku mengembalikan Rachel yang kau kenal, wanita berhati lembut. Tekad Rakka di dalam hatinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/108656985-288-k472747.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love My Fans (Completed)
RomanceHanif abdurrauf sjahbandi adalah seorang pemain sepak bola muda. Dengan karirnya yang sangat meningkat, Hanif banyak digemari oleh para pecinta sepak bola terutama pada kaum hawa. Hanif juga tipikal orang yang tidak sombong dengan Fansnya, dia selal...