Epilog

1.2K 72 5
                                    

Jika ini sudah jalan cerita kita, maka aku akan menerimanya. Aku akan merelakan dirimu, wahai cinta pertamaku. Terimakasih sudah mau menjadi cinta pertamaku.

***

Pernikahaan adalah hal yang paling di tunggu-tunggu setiap insan manusia. Setelah lama mencari dan di pertemukan jodoh yang tepat, pasti setiap orang memimpikan hal tersebut. Menikah dengan orang kita cintai, menjalin kasih, berbagi kebahagiaan dan menjadi orang tua untuk anak-anak yang hadir kelak di kemudian hari.

Hal itu sama seperti apa yang di rasakan Gista malam hari ini, Gadis dengan menggunakan drees biru selutut itu melangkahkan kaki memasuki gedung dimana pelaksanaan pernikahaan Kenya dan Rakka berada. Gista malam hari ini terlihat begitu cantik dengan make up tipis menghiasi wajahnya, Rambut panjang hitam legam itu di biarkan terurai. Rambut panjangnya hanya di beri pita kecil untuk melengkapi kecantikannya.

Senyum Gista tak pernah surut. Manik matanya melihat sekeliling yang terlihat ramai, mata Gista bergulir mencari dua insan manusia yang tengah bernahagia malam hari ini. Di atas pelaminan sana Kenya dengan gaun seputih gading membalut tubuh indahnya telah bersanding dengan Rakka dengan jas hitam membalut tubuh kekar lelaki itu.

"Happy Wedding Kenya." Ucap Gista memeluk tubuh Kenya. Yah, wanita beranak satu itu tapak cantik dan memukau pada malam hari ini.

Kenya menyambut pelukan Gista." Terimakasih, Gis."

Pelukan Gista dan Kenya terlepas. Kini mata Gista beralih menatap Rakka yang tampak begitu tampan dengan rambut yang di tata rapih.

Gak salah sih dulu gue sempat terpesona sama ketampanan Rakka. Batin Gista terkekeh.

"Happy Wedding yah Rakka. Tolong jaga sahabatku yah." Tutur Gista menyalam Rakka.

Rakka menyambut uluran tangan Gista. Lelaki itu tak menyangka dulu pernah tergila-gila dengan pesona gadis yanga ada di hadapannya ini. "Iya terimakasih, Gis. Aku pasti akan menjaga Kenya."

Senyuman manis telah terukir di bibir Gista. Gadis itu bahagia melihat Kenya---sahabatnya telah nemenukan lelaki impiannya.

"Yaudah kalau gitu, aku mau cari makanan enak dulu yah, laper." Cengir Gista lalu melangkahkan kakinya menjahui pelaminan.

"Gista." Panggil Rakka mengakibatkan langkah Gista terhenti.

"Ya?"

"Terimakasih dan maaf." Ucap Rakka dengan nada bersalah. Manik mata Rakka memancarkan rasa bersalahnya kepada Gista. Karena dirinya Gista kehilangan orang yang sangat di cintai gadis itu.

Senyuman Gista kembali terukir. "Semua yang telah terjadi sudah aku maafkan. Berbahagialah! Karena kamu pantas bahagia, Rakka."

Kedua bola mata Rakka berkaca-kaca mendengar serentetan kalimat Gista. Rakka maju dan langsung membawa tubuh mungil Gista kedalam pelukaannya. Rakka menyesal telah membuat gadis di dalam pelukannya ini tersiksa akan ke egoisanya. Rakka sangat menyesal.

Elusan tangan Gista di punggung tegap Rakka menenangkan lelaki itu. "Kamu sudah berjanji untuk membahagiakan Kenya, jadi lepas pelukannya! Apa kamu tidak takut Kenya cemburu?"

Rakka langsung melepas pelukananya dan kedua tangannya mengahapus jejak air matanya sendiri. "Aku tidak cemburu, Gis. Aku malah senang melihat kalian saling memaafkan." Ucap Kenya menghampiri Rakka dan Gista.

**

"Somay."

Seru Gista berlari menghampiri stand makanan kesuakaannya itu. Dengan mata yang berbinar Gista menikmati makanan khas sunda itu di dalam mulutnya. Kunyahaan Gista tidak berhenti menikmati somay yang sudah lama di rindukannya.

I Love My Fans (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang