Bab 32: Before Ending

782 57 4
                                    

Jangan bertanya apa alasan aku mencintaimu. Karena pertanyaan itu sangat sulit ku jawab.

Spesial pict

Spesial pict

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***


Tubuh Frans masih tergeletak lemah di atas tanah bagunan kuno yang beberapa waktu lalu di pijaknya. Ringisan keluar dari mulut lelaki keturunan Eropa itu. Setelah beberapa waktu yang lalu Frans menghadapi dari serangan-serangan anak buah Rachel, Frans sempat tak sadarkan diri.

Lelaki itu perlahan menggerakkan badanya yang terasa sangat kaku. Frans melihat kaki kanannya yang terkena tembakan anak buah Rachel. Kembali ringisan keluar dari mulutnya saat tangan kekarnya membalut luka tembak dengan sobekan kemeja yang di pakainya.

Entah berapa jam dia tak sadarkan diri. Kembali ingatan Frans tertuju kepada Gista. Yah, dimana gadis itu sekarang? Apakah masih berada di balik tembok tempat persembunyiannya? Frans yakin gadis itu pasti sangat ketakutan.

Perlahan Frans berjalan mendekati tembok beton berwarna putih kusam dengan langkah yang tertatih.

"Gista.. Apa kamu masih di situ?"  Frans kembali berjalan mendekati tembok tersebut.

Suasana sekitar tampak hening dan langit sore pun mulai tampak. Gista tidak menyahuti panggilan Frans dan hal itu membuat Frans panik.

Dimana gadis itu? Batin Frans bertanya.

"Ini aku Frans, keluarlah! Kita sudah aman dan kamu tidak perlu takut lagi."

Lagi lagi hanya keheningan yang menyahuti ucapan Frans. Kening Frans menyerit menandakan bahwa lelaki itu bingung.

Mata elang Frans terus mencari keberadaan Gista namun si gadis yang di cari tak kunjung terlihat.

"Kemana gadis itu?" Gumam Frans khawatir. Langkah kakinya terus mencari keberadaan Gista hingga hasilnya nihil. Frans telah mengelilingi gedung kuno tersebut tetapi Gista tak kunjung di temukannya.

"Apa jangan-jangan anak buah Rachel berhasil menemukan Gista?" Frans kembali di hantui rasa panik dan Khawatir.

"Ah sialan! Aku gagal menjaga gadi itu. Ya Tuhan bagaimana ini? Aku kehilangan jejak." Lelaki itu mengusap rambutnya dengan frustasi, kepalanya mendongak menatap langit yang akan berganti.

Aku gagal. Maaf 'kan aku Gista. Batin Frans menjerit pilu.

Saat Frans hendak melangkah mejahuni gedung kuno itu, seseorang menabrak tubuhnya hingga mengakibatkan mereka terjungkang ke tanah.

"Anjir, pantat gue ngilu." Umpat lelaki di samping Frans.

Yah, memang saja mereka terjatuh mendarat ketanah dengan keras, mangakibatkan kaki Frans semakin ngilu.

I Love My Fans (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang