Ramalan Bintang - Tujuh

2.2K 124 0
                                    

Rama POV

Suara berisik dari luar membuatku menengok ke arah jam yang menempel di dinding kamarku. Pukul 09.30, pantas saja kalau diluar terdengar suara berisik.

Saat ini aku tinggal didalam sebuah rumah makan milik mamaku. Maksudnya, didalam rumah makan ini memang didesign khusus dengan adanya kamar untuk ku tinggali. Dan suara berisik tadi berasal dari karyawan mama yang memang datang setengah jam sebelum rumah makan ini buka.

Aku baru selesai mandi sekitar lima menit yang lalu dan akan pulang kerumah untuk mengambil berkas-berkasku. Kalau kalian pikir itu berkas-berkas perusahaan, kalian salah total. Aku ini seorang pengacara muda, maksudku pengangguran banyak acara. Bukan pewaris tunggal perusahaan, atau pemilik restoran mewah. Sudah ku katakan bukan diawal kalau rumah makan ini milik mamaku, aku hanya numpang tinggal saja disini, nggak lebih.

Setelah memakai sneakersku, aku berjalan menuju nakas kecil disamping tempat tidurku untuk mengambil ponsel dan kunci motor. Ku cek sebentar ponselku tak ada pesan masuk sama sekali. Kemudian aku beralih pada aplikasi bbm dan melihat satu chatku yang hanya dibaca saja. Lagi juga siapa sih yang mau sama laki-laki modelan kayak aku begini ? Cakep enggak, pengangguran iya. Ck. Nasipp nasiippppp.

Bintang Kejora

Selamat pagi adek
Semangat sekolahnya 😊

Iseng kembali ku chat gadis itu siapa tau dibalas kan.

Dia, gadis imut yang ku temui saat sedang mengantar sepupuku Ferry mencari ponsel baru untuk dibelinya. Awalnya aku sudah memperhatikan dia yang berjalan dari pintu masuk dengan muka bete sampai akhirnya dia duduk dengan sedikit mengomel disebelah seniorku waktu di SMA dulu, bang Kiki namanya. Sempat merasa nyali menciut karna ku pikir dia pacarnya bang Kiki, tapi setelah kutanya ternyata dia adik kandungnya bang Kiki. Pantas mirip.

Sebelum pulang dari konter, ku sempatkan untuk meminta pin bbm bang Kiki, dan sampai dirumah aku langsung men-chat bang Kiki dan meminta nomor telpon adiknya. Gercep banget kan aku ?

Mungkin bang Kiki udah mencium bau-bau kemodusan, bang Kiki ogah ngasih nomer adeknya kepadaku. Dasarnya pantang menyerah, ku boom bbm aja bang Kiki sampai pada akhirnya bang Kiki nyerah dan ngasih pin bbm adeknya itu. Gapapa nggak dapet nomernya, pin bbmnya juga lumayan ketimbang nggak sama sekali.

Karna takut ditipu oleh bang Kiki, segera ku invite dia. Namun lama sekali tak ada respon kalau pinku diterima. Disitu aku mulai merasa bahwa bang Kiki membohongiku dengan pin ngawur, ku putuskan untuk menghubungi bang Kiki kembali. Namum sebelum men-chat bang Kiki ku sempatkan untuk melihat recent update dan ternyata pin bbmku sudah di acc oleh dia, Bintang Kejora. Nama yang tertera pada display name bbm tersebut.

Kriinggg..... Kriiinggg.... Kringg....

Layar ponselku tiba-tiba berubah menjadi Mama is calling ...

Dengan sigap aku menekan tombol hijau dan meletakkan pada telingaku.

"Iyaa maa.....".

"Kamu jadi pulang nggak ?".

"Jadi ma. Ini Rama uda siap-siap mau berangkat".

"Baru mau berangkat ? Yaudah mama berangkat aja nggak usah nunggu kamu ya".

"Iyaa mama langsung ke sini aja nggak usah nunggu Rama ma, ntar malah kelamaan".

"Yauda hati-hati kamu nanti naik motornya".

Setelah percakapan dengan mama terputus, aku segera beranjak keluar kamar menuju garasi mengambil motorku, lima belas menit ku panasi kemudian aku meluncur pulang.

Empat puluh lima menit kemudian aku sampai dihalaman rumah. Kemudian aku turun dan segera menuju kamar.

"Mas Rama pulang ?". Aku menoleh kebelakang sebelum melanjutkan langkahku untuk menaiki tangga.

"Iya mbak, ada perlu mau ambil berkas".

"Yauda dilanjut mas, mau saya buatin minum apa mas ?". Tanyanya kembali.

"Nggak usah mbak, saya cuman sebentar kok".

Yang barusan itu namanya mbak Santi. Mbak Santi itu yang nemenin mama dirumah, karna mama dirumah sendiri. Papa ? Papa jarang pulang, beliau ada di Bandung lebih tepatnya di Kodam III/ Siliwangi. Bukan sebagai Pangdam, Kasdam atau pejabat tinggi lainnya. Papa hanyalah seorang Peltu yang mempunyai cita-cita membahagiakan keluarga dan menginginkan anaknya sukses. Karna itu mbak Santi nemenin mama dirumah biar nggak kesepian, kenapa mama nggak ikut papa gitu ? Karna disini masih ada rumah makan dan aku, bukan berarti mama nggak berat ke papa ya. Mama sering banget nyamperin papa kok ke Bandung, malah lebih sering mama yang ke Bandung ketimbang papa yang pulang ke Jakarta.

Seperti saat ini, aku mulai membuka lemari kemudian mencari ijazah SMAku. Empat bulan lagi pendaftaran Bintara TNI AD dibuka, jadi aku harus mempersiapkan semuanya mulai sekarang. Sebenarnya ini bukan kali pertama aku akan mendaftar, ini kali kedua aku mendaftar setelah tahun lalu aku pernah gagal di pantukir. Umur ? Tenang saja umurku masih 20th, sedang batas maksimal pendaftaran berumur 22th. Semoga tahun ini menjadi tahun keberuntunganku.

^•^

"Kamu udah tanya papa apa aja syarat pendaftarannya ?".

"Sama aja kayak tahun kemarin maa, tadi papa udah kirim juga kok".

"Udah diurus semua kan ?".

"Udah maa..... Tinggal mama doain Rama ya maa".

"Itu udah pasti, tanpa kamu suruh pun juga pasti mama doain. Mau doain siapa lagi orang anak mama sama papa cuman kamu". Ucap mama sembari tersenyum hangat.

Iya, aku ini anak tunggal. Maka dari itu aku selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk mama dan papa. Siapa lagi yang mau membahagiakan mereka selain aku ? Anaknya.

"Mama keluar dulu ya, mau cek sebentar". Kemudian mama berjalan keluar dari ruang kerjanya.

Aku masih duduk santai di sofa ruang kerja mama dengan segelas coco hazelnut yang berada dihadapanku. Karna sibuk dengan berkas-berkas, aku sedikit lupa dengan ponselku. Kemudian ku keluarkan ponselku dari kantung celanaku dan melihat apakah ada notif bbm masuk.

Nihil, sama sekali nggak ada notif apapun selain sms dari operator. Kemudian aku beralih pada aplikasi bbm melihat chat bbm yang ku kirim pada Bintang apa sudah dibaca apa belom.

R

Cuman di read doang lagi kan.

Bintang Kejora

Ini bener Bintang adeknya bang Kiki kan ?

TBC

Yang kayak begini kira kira peluk able nggak sih ? Hehehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang kayak begini kira kira peluk able nggak sih ? Hehehe

Ramalan Bintang ✅ [ RE-PUBLISH ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang