Menceritakan tentang seorang gadis SMA yang menaruh hati pada seorang abdi negara. Sosok laki-laki yang ditemaninya
berjuang mulai dari enol, dari ketika dia belum menjadi apa-apa. Apakah laki-laki itu akan membalas perasaan gadis SMA tersebut ? At...
Bintang melempar ponselnya ke atas kasur dengan kesal karna berkali-kali panggilan telponnya tak mendapat jawaban. Padahal dua menit yang lalu si-empunya ponsel baru saja online di whatsapp.
"Lo kemana sih Gan ????? Kenapa nggak lo angkat telpon gue ????". Cerocos Bintang tak henti-henti kemudian menutup wajahnya dengan kedua tangan.
"Gue butuh lo...... Gue butuh lo buat dengerin keluh kesah gue Gan.......". Lanjutnya.
Hati dan perasaan Bintang saat ini benar-benar kacau. Pasca tragedi Rama ketahuan selingkuh dan berakhir dengan dirinya yang memutuskan hubungannya dengan Rama, bukannya dia merasa lega malah yang ada perasaan kecewa itu semakin terasa.
Ntahlah, wanita memang susah untuk dipahami. Dia yang memutuskan hubungan, tapi dia juga yang sedihnya nggak ketulungan.
Aku juga tak mengerti dengan apa yang dimau oleh Bintang. Marah-marah ke Rama udah, mutusin Rama juga udah. Terus sekarang apa lagi ? Apa lagi yang buat Bintang sedih dan marah seperti ini ?
"Gue masih sayang sama dia Gan...... Gue masih sayang sama dia..... Tapi dia udah nyakitin gue...... Hiks.... Hiks... Hiks...". Ucapnya sambil menangis menatap figura foto dirinya dengan sahabatnya itu.
Apa lagi abangnya-Kiki yang mengetahui bahwa adik kesayangannya itu dibuat menangis oleh Rama, Kiki tak segan-segan menghajar Rama sampai babak belur saat kemarin datang kerumahnya untuk menemui Bintang.
Tangis Bintang semakin menjadi-jadi saat itu melihat Rama, laki-laki yang disayanginya itu dihajar habis-habisan oleh abangnya. Ingin dia mendekat dan menolong Rama, tapi saat dia melangkahkan kakinya rasanya dibagian dada ada yang terasa sakit. Bagi Bintang melihat wajah Rama sama dengan mengingatkannya dengan kilasan-kilasan bagaimana kedekatan Rama dan Adelia.
Brakkk.......
Bintang membuka kasar pintu kamar mandinya kemudian berjalan menuju washtaffle. Memutar keran dan membasuh wajahnya dengan air yang mengalir. Kemudian Bintang mendongakkan wajahnya keatas untuk menatap pantulan dirinya yang berada didalam cermin. Mata sembab, wajah kusut, hidung merah. "Hahahahha.....". Bintang pun menertawakan dirinya sendiri.
"Harusnya dari awal gue tau diri, gue sadar. Kalo yang berseragam itu memang pantasnya dengan yang berseragam pula". Ucapnya mengomentari perbedaan dirinya dengan Adelia.
Tokk.....
Took.....
Ttookk.....
"Bii........". Terdengar suara dari balik pintu memanggil nama Bintang.
Dengan langkah gontai Bintang berjalan menuju pintu kamar dan membukanya.
"Ada apa bang ?". Tanya Bintang setelah mendapati Kiki yang berdiri dihadapannya.
"Jalan-jalan yuk... Abang traktir". Ajak Kiki.
Kiki tau keadaan adiknya itu sedang tak baik-baik saja. Oleh sebab itu dia mencoba untuk menghibur Bintang dengan mengajaknya jalan-jalan.
"Nggak ah bang, males. Dirumah aja".
Untuk pertama kalinya dalam seumur hidup Kiki, Bintang menolak ajakannya jalan plus menolak gratisan yang ditawarkan oleh Kiki. Bahkan dulu saat Bintang sedang berbaring sakit pun saja tak akan menolak ajakan untuk jalan-jalan.
"Ayolah Bi..... Jangan dikamar terusss... Lo butuh piknik ini. Gue yakin". Keukeh Kiki.
"Bang.......". Bukannya menjawa ajakan Kiki malah Bintang memanggil abangnya.
"Iya Bi.......". Jawab Kiki sumringah.
"Kenapa dia jahat sama gue bang ???".
"Hhh....... Bi........". Ucap Kiki menggantung karna dipotong oleh Bintang. "Kenapa dia tega mainin perasaan gue ?".
Kiki melangkahkan kakinya masuk kedalam kamar Bintang. Kedua tangan Kiki memegang kedua bahu Bintang kemudian mendudukkannya pada kursi.
"Ini adalah alasan kenapa mama, papa, dan gue ngelarang lo untuk pacaran". Kiki duduk berjongkok dengan tumpuan lutut dihadapan Bintang. "Karna kita nggak pengen lo ngerasain sakit hati, karna kita nggak pengen ngelihat lo sedih". Lanjutnya.
"Sebenernya gue udah mau ngelarang lo buat deket-deket sama Rama karna dia dulu anak club motor. Ya meskipun gue tau track record dia selama satu club motor sama gue dia nggak pernah mainin cewek. Tapi.... yang namanya hati sama perasaan kan bisa berubah kapan aja Bi.....".
Bintang masih menunduk memainkan jari-jari tangannya.
"Kalo dibilang marah, gue emang marah sama Rama Bi.... Tapi, dengan kejadian seperti ini mungkin Tuhan pengen lo jadi sosok perempuan yang tangguh". Lanjut Kiki menggenggam kedua tangan Bintang.
Bintang yang merasa diperlakukan dengan sayang oleh abangnya pun kembali menumpahkan air matanya, teringat betapa jahatnya perlakuan Rama kepadanya.
TBC
Pendek banget ???
6 Part lagi Ramalan Bintang Ending. Siap-siap vote plus comentnya jangan sampelupaaa :*
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.