Ramalan Bintang - Extra Part 1

672 84 10
                                    

Play Mulmed diatas biar lebih dapet feelnya
Melamarmu - Badai Romantic Project | cover by Billy Joe Ava

💃💃💃

5 tahun kemudian .....

Di rumah keluarga Ridwan terlihat sangat sibuk dan banyak sekali orang yang silih berganti dan lalu lalang memasuki pekarangan rumah megah tersebut.

Rani, nyonya besar yang menduduki predikat ratu dalam keluarga tersebut pun tak kalah hebohnya. Seakan tak mau acara yang sangat istimewa itu berantakan.

"Eh eh jangan taruh situ. Taruh di antara penghubung ruang tamu sama ruang keluarga". Perintahnya pada mamang-mamang yang sedang mendekor rumah megah itu. "Ah iya, jangan lupa kamar pengantin kasih dekorasi bunga lebih banyak". Lanjut Rani.

Rani kemudian melanjutkan langkah kakinya menuju kolam renang dengan sedikit terburu-buru. "Mang....... Minta kelopak mawar yaa buat ditaburin di kolam".

"Tapi bu Siwi nggak ada bilang pakai kelopak bunga mawar bu buat dikolam". Jawab mamang-mamang tersebut.

"Iya mang, tauu. Saya minta nambah karna kelupaan. Bilang bu Siwi ya". Pinta Rani kemudian si mamang pun mengangguk.

Meninggalkan kesibukan Rani yang terlihat sangat bahagia dan nggak terlihat lelah sedikitpun walaupun seharian ini Rani terlihat wara wiri. Dikamar pengantin para wanita-wanita tengah asyik memanjakan dirinya, termasuk si pengantin.

Bahkan dengan khusus Rani memanggil pegawai salon agar melulur dan memberi threatment khusus untuk anaknya, Bintang. Ya, besok adalah hari dimana status Bintang akan berubah menjadi istri.

"Santai napa sih Bin muka lo, itu nanti cepet tua cepet keriput tau rasa lo". Maki Windy kesal karna sedari tadi melihat raut wajah Bintang yang terlihat sangat gelisah.

" Tau. Lagi juga bukan lo Bin yang baca ijab qobul, kenapa jadi lo coba yang gelisah". Timpal Eca.

"Iya kak.... Santai aja ya. Sia-sia dong kita tadi totok wajah kalo kening dari tadi mengkerut terus". Kini pegawai salon yang sedang meng-hena tangan Bintang pun ikut berkomentar.

" Gini nih kalo ngomong sama orang yang belom pernah nikah. Suka ngrecokin mulu asal aja kalo ngomong. Gue deg degan tauk !! Gue takut besok laki gue nggak hafal waktu ijab. Kan malu".

"Uda deh..... Gausah negthink terus lo. Ntar kejadian tau rasa lo. Orang itu mikir yang baik-baik, biar kejadian juga baik-baik". Cinta yang sedari tadi diam pun kini ikut berkomentar.

Bintang sudah tak menanggapi ucapan sahabat-sahabatnya itu karna dia mendapat panggilan dari mamanya untuk makan siang.

Setelah semua keluarga besar Bintang beserta sahabat-sahabatnya sudah lengkap di meja makan, mereka memulai makan siang tersebut. Ya, memang sejak pagi tadi sudah mulai banyak keluarga-keluarga besar Bintang yang datang dan menginap untuk menghadiri acara pernikahan Bintang besok. Ada yang dari Lampung, ada yang dari Lahat, dan ada pula yang dari Palangkaraya sudah sampai.

"Ayam makan ini, terus daging juga. Sayur juga wajib dimakan, karbohidrat banyakin jangan diet-diet. Besok hari H pernikahan kamu, kamu harus banyak makan jangan sampe kamu kelelahan terus sakit ya Bi. Ayok dimakan !!". Rani dengan jiwa ke ibuannya pun langsung sigap mengambilkan lauk pauk, sayur dan nasi pada piring Bintang ketika melihat putrinya itu seperti nggak nafsu makan.

Tak mau banyak berdebat dengan mamanya, Bintang pun menurut dan memakan apa yang sudah diambilkan oleh mamanya. Meskipun sebenarnya perut Bintang terasa sudah nggak muat lagi.

^•^

"QABILTU NIKAHAHA WA TAZWIJAHA ALAL MAHRIL MADZKUR WA RADHIITU BIHI". Dengan lantang dan mantap laki-laki itu mengucapkan ijab qobul dihadapan penghulu, para saksi dan juga keluarga besar yang hadir dalam acara akad nikah tersebut.

Ramalan Bintang ✅ [ RE-PUBLISH ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang