Ramalan Bintang - Dua puluh empat

1.6K 139 10
                                    

Heuu update lagii....
Lama menunggu ??? Nggak kan ya ??

Cuss baca..... And happy reading :)

Ceklek...

Pintu kamar mandi terbuka dan muncullah seorang perempuan berbalut kimono handuk berjalan menuju walk in closet dengan sedikit buru-buru. Setelah memilah-milah akhirnya pilihannya jatuh pada celana selutut dan kaos merah jambu.

Setelah mengganti baju, dia pun segera beralih kemeja rias untuk menabur bedak dan sedikit pelembab bibir agar tak terlihat kering.

Perempuan itu segera keluar dari kamarnya setelah dirasa penampilannya sudah membaik.

"Bi.... Iler tuh masih ada di pipi". Ledek Kiki pada adiknya ketika Bintang sudah sampai dilantai bawah.

"Berisik sih bang !!".

"Bang..... Jangan diledekin mulu adik kamu. Kasian loh". Ucap Rani, sang mama membela Bintang. "Ikut mama bang...". Ajak Rani pada Kiki kemudian Kiki pun bangkit dari duduknya.

"Kenapa nggak bilang mau kesini ?". Bintang pun membuka suara setelah Rani dan Kiki berpamitan untuk masuk kedalam rumah.

Pandangannya menatap lurus pada laki-laki berseragam loreng yang tengah duduk diruang tamu rumahnya.

Pandangannya menatap lurus pada laki-laki berseragam loreng yang tengah duduk diruang tamu rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang ditanya pun hanya tersenyum memandang perempuan dihadapannya itu. "Kan emang mas mau bikin surprise buat kamu Bi.....".

"Jahat iihh..... Masa mas udah cakep dan Bintang tadi masih bulukan ih kan nggak adill.....". Rajuk Bintang kemudian duduk disebelah Rama.

Ya. Rama memang sengaja memberi surprise pada Bintang dengan kedatangannya pagi-pagi yang sudah berada dirumah Bintang. Namun apa yang terjadi ? Bintang malah jejeritan saat mengetahui kekasihnya itu sedang duduk diruang tamu beserta mama dan papanya.

Rambutnya yang berantakan, serta mukanya yang kusut menjadi alasan dia jejeritan dan uring-uringan pada abangnya, Kiki. Ya, pasalnya Kiki tak memberitahu Bintang jika sedang ada Rama dibawah yang menunggu dirinya.

Bintang benar-benar malu sekali jika mengingat kejadian setengah jam yang lalu itu.

"Gapapa..... Orang mas nggak mempermasalahin kok. Tetep cantik". Ucap Rama mengelus rambut Bintang.

Bintang tertegun, sepertinya baru kali ini dia dibilang cantik oleh Rama dengan tatapan yang benar-benar lembut. Satu hal yang baru Bintang sadari disini, dimatanya Rama terlihat berbeda dengan biasanya. Rama terlihat lebih gagah dengan balutan PDL yang lengannya digulung keatas dan menampilkan otot bicepsnya yang jauh lebih besar dari dulu saat pertama kali Bintang pernah melihatnya latihan fisik.

"Ya tetep aja kan Bintang pengennya tuh keliatan cakep didepan mas Rama ihhhh......".

"Yaudah.... Terus gimana ini ? Kamu nggak suka mas dateng ngasih kejutan kamu pagi-pagi kesini ? Nggak mau dianterin mas buat nyari keperluan ospek besok ?". Tanya Rama dengan nada kalem. Dia tau kalau kekasihnya ini malu, tapi sebisa mungkin Rama ingin membuat Bintang melupakan kejadian tadi. Karna bagi Rama gimanapun Bintang modelannya tetep cantik dimatanya.

Ramalan Bintang ✅ [ RE-PUBLISH ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang