"Masss................".
"Sa-saki-iit....... Aaaggghhhhh...".
"Tahan ya bu... Kurang satu pembukaan lagi. Ibu ikuti instruksi saya ya, tarik nafas dari hidung...... Keluarin dari mulut..... Jangan mengejan ya bu".
Bintang yang saat ini tengah berada di ruang bersalin pun mengikuti instruksi dari dokter kandungannya yang selama sembilan bulan ini menanganinya.
Namun baru dua kali hirupan nafas, Bintang kembali merintih kesakitan akibat kontraksi yang menyerangnya.
"Ikuti instruksi dokter ya sayang, kamu pasti kuat kok". Ucap Rani yang sedari tadi berdiri disebelah kiri Bintang kemudian mengelus perut Bintang. " Sayang..... Cucunya eyang... Cepet keluar ya, mama, papa, sama eyang nunggu kamu keluar nih". Dielusnya dengan sayang perut Bintang oleh Rani.
Sementara disebelah kanan Bintang seorang laki-laki tengah memegang ponselnya kemudian menghadapkan layarnya pada Bintang. Bukan !! Bukan untuk merekam prosesi persalinan Bintang, tapi untuk menghubungkan Rama agar bisa melihat proses persalinan istrinya.
Ya, Kiky lah sosok laki-laki yang berdiri disebelah kanan Bintang menemani selama persalinan karna Rama sedang ditugaskan ke Papua dan baru pulang 3 hari lagi. Padahal HPL Bintang harusnya seminggu lagi, jadinya lewat Video call lah Rama menemani Bintang.
"Oke bu, pembukaan sudah lengkap. Ayo mengejan bu !!". Perintah sang dokter yang dibantu dengan beberapa perawat.
"Aaaggghh.........". Teriak Bintang sambil mengejan.
"Jangan merem ya bu..... Ayok terus bu dorong lebih kuat....".
"Ngggh..... Ng-nggak kuaaatt dookkk". Teriak Bintang masih dengan mengejan.
"Kamu kuat Bi.... Kamu pasti bisa sayang. Kamu istri yang kuat !! Ibu yang kuat !! Mas disini sayang". Teriak Rama dari layar ponsel melihat Bintang yang sedang berjuang antara hidup dan mati.
Bintang yang mendengar suara suaminya pun menoleh ke arah ponsel yang dari tadi dipegang oleh abangnya.
"Kamu pasti bisa sayang, mas sayang sama kamu. Sama anak kita". Ucap Rama lagi dengan senyum diakhir kalimatnya.
Terdorong dari motivasi Rama, Bintang pun mengejan kembali sesuai dengan instruksi dokter. Dan.....
"Ooeekkk...... Oeekkk..... Oeeekkkkkk".
Suara keras tangisan bayi mungil memenuhi ruangan persalinan tersebut. Semua orang yang ada didalam ruangan + Rama yang ada diseberang telpon pun kompak berucap Alhamdulillah.
"Alhamdulillah ibu... Bapak.... Bayinya laki-laki sehat nggak ada kekurangan sedikitpun". Ucap perawat menyerahkan baby pada Bintang.
Alhamdulillah Bintang dan Bayinya selamat dan sehat. Meskipun keadaan Bintang terlihat sedikit lemas, tapi dia terlihat bahagia melihat jagoannya kini berada dalam dekapannya. Air mata bahagianya tanpa sengaja pun menetes.
"Mas..... Anak kita nih...". Ucap Bintang pada Rama yang masih terhubung dalam panggilan video call.
"Iya sayang.... Ganteng ya kayak aku". Rama pun terkekeh setelah mengucapkan kalimatnya.
"Eh, sayang papa PD banget tuh. Papa bilang kamu ganteng kayak papa. Emang papa ganteng apa ?". Bintang berbicara sendiri dengan jagoannya dan semakin membuat Rama terkekeh diseberang sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ramalan Bintang ✅ [ RE-PUBLISH ]
RomansaMenceritakan tentang seorang gadis SMA yang menaruh hati pada seorang abdi negara. Sosok laki-laki yang ditemaninya berjuang mulai dari enol, dari ketika dia belum menjadi apa-apa. Apakah laki-laki itu akan membalas perasaan gadis SMA tersebut ? At...