Ramalan Bintang - Tiga puluh tujuh

591 71 10
                                    

"Assalamualaikum ma.....". Teriak Bintang memasuki rumah kemudian menuju dapur untuk mengambil segelas air minum.

"Waalaikumsalam..... Tumben jam 5 sore baru pulang sayang". Rani yang sudah selesai memotong-motong kue brownies pun kini duduk di depan meja bar yang berada di dapur.

"Ada tugas kelompok tadi ma, jadi Bintang ngerjain dulu deh sama temen-temen". Ucap Bintang kemudian ikut duduk disebelah Rani dan mencomot kue brownies buat mamanya itu.

"Pelan-pelan makannya Bi..... Emang tadi nggak makan siang kamu ?". Tanya Rani melihat anaknya yang nggak santai banget cara makannya.

"Makan kok ma. Cuman sekarang udah laper lagi". Jawab Bintang nyengir.

Rani bersyukur sekali melihat Bintang sudah kembali pulih sehat dan ceria. Meskipun dua hari yang lalu Rama baru saja menemui Bintang, namun kali ini nggak membuat mood Bintang kembali kacau.

Sempat dalam hati Rani merasa kuatir kalau-kalau Bintang kembali sedih dan nggak mau makan, tapi alhamdulillah pikiran buruk itu nggak menjadi nyata.

"Yauda bawa aja ini ke kamar kamu Bi, mandi juga sana. Keburu malem, nggak baik mandi malem-malem". Rani pun memberikan piring berisi brownies itu kepada Bintang.

"Ashiaaaapppp".

^•^

Tok....Tokkk....Tookkk....

Pintu kamar Bintang diketok dari luar saat Bintang sedang asyik menonton film korea di laptopnya.

"Siapa ??". Teriak Bintang mem-pause laptopnya.

"Mama Bi......". Balas mamanya dari luar.

"Masuk aja Ma...".

Kemudian pintu kamar Bintang pun terbuka, mama Bintang pun berjalan menuju kasur dimana Bintang sedang menonton film.

"Sibuk sayang ?". Tanya Rani kemudian duduk diujung kasur kamar Bintang.

"Nggak kok ma, lagi nonton film aja. Ada apa emang ?". Tanya Bintang pada mamanya karna tak biasa mamanya bertanya seperti itu pada Bintang.

"Kamu udah baikan sama Rama ?". Tanya Rani yang membuat raut wajah Bintang berubah kemudian menggelengkan kepalanya.

"Kamu belum dengerin penjelasan Rama ?". Tanya Rani kembali dengan intonasi tak percaya.

"Hmmmm. Nggak ma.... Bintang nggak mau dengerin lagi alesan mas Rama. Bintang udah kecewa ma, harus mama tau itu". Tekan Bintang pada kata kecewa.

"Mama tau kamu kecewa Bi, mama tau. Tapi kecewa kamu itu nggak berdasar".

"Nggak berdasar kata mama ? Bukan kah di instagram itu udah cukup menjadi dasar aku kecewa ma ? Atau mama nggak punya hati dan perasaan ? Atau mama nggak sayang sama Bintang ?". Ucap Bintang mulai terisak.

"Mama bukan nggak sayang sama kamu Bi. Justru mama begini karna mama sayang sama kamu, mama nggak pengen kamu salah ambil keputusan kemudian kecewa sama keputusan yang kamu ambil. Mama cuman pengen kamu bahagia dan nggak sedih lagi, itu aja Bi....". Rani ikut terisak kemudian mendekap putri kesayangannya itu.

"Kalo mama sayang sama Bintang, Bintang mohon jangan bahas mas Rama lagi ma". Pinta Bintang masih berada dalam dekapan Rani.

"Kalau itu memang yang terbaik buat kamu, mama nggak akan bahas dia lagi sayang. Maafin mama". Ucap Rani kemudian menghapus sisa air mata dipipi Bintang.

Bintang pun mengangguk. "Bintang juga minta maaf sama mama kalau ucapan Bintang bikin sakit hati mama". Ucap Bintang.

"Nggak kok sayang". Rani tersenyum kemudian Bintang memeluknya kembali. "Bintang sayang mama".

Ramalan Bintang ✅ [ RE-PUBLISH ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang