Ramalan Bintang - Tiga puluh Tiga

1.1K 87 19
                                    

Rama POV

Malam ini akhirnya aku bisa meluruskan punggungku dikasur yang nyaman setelah satu bulan BKO ke Palu membantu warga Palu yang terkena bencana alam gempa bumi dan tsunami. Sedih sekali melihat keadaan disana, melihat rumah-rumah warga yang dibangun dengan hasil mengumpulkan uang yang tak hanya sehari itu habis dalam hitungan detik saja. Banyak anak kecil yang kehilangan orangtuanya ataupun sebaliknya. Tapi mereka tetap semangat untuk mencari keluarganyanya, tak kenal lelah meskipun kondisi fisik mereka sendiri juga tidak baik.

Selama ini aku seperti lupa bersyukur pada sang pencipta, selalu mengeluh dengan kegiatan yang tiada hentinya, mengeluh karna sedikitnya waktu untuk bertemu keluarga, atau mengeluh karna hal-hal sepele lainnya. Mataku baru terbuka, hatiku baru berucap syukur ketika aku melihat keadaan di Palu. Aku masih mempunyai keluarga yang lengkap, aku masih bisa makan enak, tidur ditempat yang nyaman, sedangkan mereka ???

Yaaa.... Ku rasa sejauh ini hidupku terlalu banyak mengeluh dan menuntut pada Tuhan, padahal Dia sudah memberiku banyak kebahagiaan yang tak pernah kusyukuri. Astaghfirullahaladzim...

Tok.... Tok... Tok...

Aku terperanjat dari lamunanku ketika mendengar pintu flat ada yang mengetuk dari luar. "Yaa..... Bentar.....". Teriakku turun dari atas kasur.

"Bang.......".

"Adel....... Ada apa ???". Cukup kaget melihat Adel yang kini berdiri depanku.

Memang ini bukan pertama kalinya Adel datang ke flat, tapi ini sudah jam 10 malam dan lagi kami baru saja sampai di kantor satu jam yang lalu. Emang dia nggak capek ???

"Tadi abis beli martabak bang.... Ini Adel bungkusin juga buat abang". Ucapnya sambil memberikan bungkusan kresek putih yang dari tadi dia genggam.

"Repot banget sih Del pake bungkusin abang segala".

"Nggak repot kok bang. Oh iya Adel pamit langsung balik ya bang, jangan lupa dimakan martabaknya bang mumpung masih anget". Kemudian aku pun mengangguk.

"Makasih yaa...... Hati-hati Del".

Setelah Adelia berlalu aku pun menutup pintu. Ada yang bingung siapa Adelia itu ? Baik aku jelasin. Adelia itu adek letting aku, tepat dibawah lettingku. Aku cukup kagum dengannya, dia masih muda tapi aktif dalam kegiatan dan siap untuk diterbangkan dan ditugaskan kemanapun. Seperti kemarin ? Saat dia dipilih untuk ikut BKO ke Palu. Tak ada penolakan atau ini anu dia langsung siap.

Kalian pasti taulah, nggak sedikit perempuan masuk polwan, kowad, kowal, atau koau hanya untuk gaya-gayaan dengan seragamnya. Yang lebih suka dandan dan beradem-adem ria didalam kantor tanpa mau tugas kelapangan. Bukan berarti semua polwan, kowad, kowal, atau koau seperti itu. Ini hanya sebagian. Dan Adelia ??? Nggak masuk dalam golongan itu.

Ku taruh martabak dari Adelia diatas meja dekat TV, disampingnya ada hpku yang tiba-tiba layarnya menyala tanda ada notifikasi masuk. Setelah aku mengecek ternyata notifikasi dari instagram. Bintang kejora posting foto, semalem ini ? Belom tidur dia ? Segera langsung saja ku klik notifikasi instagram tersebut.

Bintangkejora
Dimana-mana hatiku senang

❤️9876LikesBintangkejora Take me back to this situation #throwback #oneyearsagoPermencaca sabar cayangkuh *hugKing_adamlepin whats wrong bin ??Windywindow percayalah semua akan baik² saja ;);*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤️9876Likes
Bintangkejora Take me back to this situation #throwback #oneyearsago
Permencaca sabar cayangkuh *hug
King_adamlepin whats wrong bin ??
Windywindow percayalah semua akan baik² saja ;);*

Aku terperanjat melihat foto dan juga caption yang ditulis Bintang. Satu tahun yang lalu ? Ada apa ? Kenapa dia ?

Ku tekan tombol back lalu mencari menu kontak dan nama Bintang disana.

Calling...

Tuutt....

Tuutt......

Tuuttt.....

Sampai sembilan kali tut nggak diangkat sama Bintang, padahal aku lihat dia aktif di instagram. Ada apa dia ? Kenapa dia ?

Aku semakin bingung ketika telpon yang kedua dan yang ketiga masih tetap diabaikan oleh Bintang. Apa dia marah denganku ? Tapi kenapa ?

Tak cukup tiga kali, aku terus mendial nomor Bintang berkali-kali meskipun tak diangkat. Sampai pada.....

"Haloo".

"Kemana aja sayang ?? Kenapa telfonnya mas nggak diangkat dari tadi ??". Aku mencercanya dengan banyak pertanyaan saat suaranya terdengar dari seberang telfon.

"Sayang......". Panggilku ketika tak mendapat jawaban dari Bintang.

"Bi.......". Ulangku karna tak mendapat respon.

"Aku mau kita putus".

TBC

Heyyyaaa pendek banget ini -__-

Heyyyaaa pendek banget ini -__-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nih ku kasih picnya Adelia. Silahkan dicocokin, lebih pantes dan cocok yang mana sama mas Rama ?
Adelia apa Bintang ?

Ramalan Bintang ✅ [ RE-PUBLISH ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang