Terikat dalam sebuah jalinan suci pernikahan yang tidak pernah diharapkan. Kim Jisoo yang merupakan siswi teladan dengan cita-cita tinggi ingin sukses dan kuliah di luar negeri tidak akan rela membuang mimpinya itu, hingga ia setuju untuk melakukan...
Sebelumnya aku tak pernah bermimpi ataupun berkhayal tentang kehidupanku yang akan seperti saat ini. Aku tak tahu ini nasib, takdir atau suratan yang telah digariskan oleh Tuhan untukku.
Kim Jisoo, seorang siswi tingkat akhir di sebuah SMA terkenal di kota Seoul. Seorang gadis rantau berusia 18 tahun yang dengan modal otak cerdasnya bisa mendapat beasiswa di sekolah elit.
Meski baru berusia 18 tahun aku sudah memiliki calon suami dan beberapa hari lagi aku akan resmi menikah.
Arrgggghhh!!! Aku berharap itu hanya akan menjadi sebuah mimpi. Namun, hal tersebut adalah sebuah mimpi buruk yang menjadi kenyataan. Aku tak tahu kenapa hal ini bisa tejadi padaku. Aku harus menikah di usia semuda ini dengan seseorang yang sama sekali tidak aku cintai bahkan aku benci.
Aku tak tahu harus aku mulai darimana ceritaku. Hal ini terjadi begitu saja dan terlalu cepat. Aku tak tahu siapa yang harus kusalahkan sehingga semua ini bisa terjadi. Aku seakan tidak memiliki pilihan lain sehingga kuputuskan untuk menyetujui melaksanakan pernikahan bodoh ini.
Aku masih ingin melanjutkan hidupku yang sudah kuhias dengan rangkaian mimpi. aku masih ingin bersekolah dan mendapatkan beasiswa untuk kuliah kedokteran di luar negeri.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sebelumnya aku hanyalah seorang gadis biasa dengan keseharian yang biasa saja yang tak pernah membayangkan hal semacam ini akan terjadi. Selain sebagai seorang siswi aku juga memiliki pekerjaan memberikan privat kepada anak yang membutuhkan bantuan bimbingan belajar. Aku mengajar privat anak kelas 5 SD yang bernama Kim Taegi. Dia anak yang cerdas dan baik. Sebenarnya, Taegi tidak memerlukan yang namanya bimbingan belajar, sayangnya dia hanya malas belajar jika tidak ada yang menemani.
Jadi, tugasku di sini sebenarnya tidak sepenuhnya sebagai guru privat tapi lebih tepatnya sebagai teman belajar bagi Taegi. Oleh sebab itu, aku dan Taegi sangat akrab bahkan selesai belajar kita sering bermain game, makan dan jalan-jalan bersama.
Orang tua Taegi juga sangat baik padaku, mereka semua membuatku merasa memiliki keluarga baru di sini sebagai pengganti keluargaku yang ada di desa terpencil di daerah Gangsan yang tak bisa kutemui setiap hari.
Taegi dan kedua orang tuanya sangat baik tidak seperti Kim Taehyung yang merupakan kakak dari Taegi, dia itu adalah lelaki sombong, kasar dan tidak tahu sopan santun. Sebagai informasi sajaTaehyung juga bersekolah di sekolah yang sama denganku bahkan kita satu kelas. Namun, kita bukanlah teman sekelas yang akrab, setiap kali bertemu dengannya baik saat di sekolah maupun di rumahnya kita tidak pernah akur bahkan saling meneriaki satu sama lain.
Dan aku harus menerima nasibku untuk menikah dengan seorang laki-laki yang tidak aku sukai seperti Taehyung. Hal ini berawal karena kebodohanku.
Flashback,
Malam itu Taehyung beserta teman-teman segengnya sedang mengadakan pesta dadakan saat orangtua Taehyung sedang berkunjung kerumah neneknya yang berada di Ilsan. Aku yang kebetulan sedang mengajar privat Taegi hanya mendengar kebisingan yang dibuat oleh Taehyung dan teman-temannya dari kamar Taegi yang berada di lantai 2. Sebenarnya hari ini aku sudah merasa tidak enak badan, tapi karena orang tua Taehyung sudah memberi kepercayaan padaku untuk menjaga Taegi maka kupaksakan diriku untuk tetap datang menemani Taegi. Apalagi pembantu di keluarga ini hanya bekerja sampai pukul 5 sore.
