"Kau benar-benar sangat menyebalkan!" rutuk Jisoo saat Taehyung membawanya ke sebuah rumah cukup besar setelah selesai menyelesaikan pekerjaan kantornya.
"Besok aku harus bekerja dan hari ini harusnya aku bisa beristirahat untuk kembali mengisi tenagaku, tapi kau malah membuatku semakin kehabisan tenaga setelah menungguimu di kantor kini kau membawaku entah kemana lagi. Aku rasa besok aku akan pingsan karena kelelahan," lanjut Jisoo memperpanjang rutukannya.
"Dasar beo cerewet!"
Bugh
Jisoo memukul punggung Taehyung saat lelaki itu mengucapkan ejekan yang sudah tersemat pada dirinya sejak sekolah dulu.
Bugh
Tak mau kalah Taehyung balas memukul bahu gadis itu.
"Sudah impas!" sentak Taehyung saat Jisoo hampir membalasnya lagi dan menahan tangan gadis itu.
"Aku sudah sangat lapar, lagipula ada yang ingin bertemu denganmu di sini." Kini Taehyung menarik lengan gadis itu untuk memasuki rumah tersebut.
"Jisoo!" Sebuah suara yang sama sekali tak pernah berubah, sebuah suara yang terdengar manja milik sahabat yang sangat dia rindukan kini kembali mengalun menyebut namanya.
"Je-Jennie," lirih Jisoo tanpa sanggup melanjutkan langkahnya. Gadis itu sangat ingin memeluk sahabatnya, tapi pertemuan terakhir mereka sangatlah tidak baik. Jisoo merasa bersalah dan canggung saat menatap sahabatnya yang kini sudah berurai air mata.
"Jisoo!" Melihat Jisoo yang masih mematung di dekat pintu, Jennie memilih segera berjalan pelan menghampiri Jisoo yang juga kembali meneteskan airmata untuk kesekian kalinya satu hari ini.
"Jisoo." Kembali Jennie menyebut nama gadis di depannya, kali ini dengan tangan yang menyentuh wajah Jisoo.
"Kau sama sekali tak berubah, bahkan kau terlihat semakin cantik." Jisoo masih belum sanggup membalas ucapan Jennie sama sekali.
"Aku senang, kau baik-baik saja," lanjut Jennie sambil menatap intens Jisoo yang kini sudah terisak.
"Ma-maaf," ucap Jisoo begitu pelan, namun terdengar begitu tulus dan pilu. Jennie yang mendengar ucapan Jisoo langsung menggeleng dan memeluk sahabatnya.
"Maafkan aku juga." Jennie semakin terisak.
"Aku tak akan memaksamu untuk menceritakan apapun, tapi kumohon, jangan pergi lagi!" lanjut Jennie di sela isaknya.
Jisoo yang juga masih terisak membalas ucapan sahabatnya itu dengan sebuah anggukan pelan. Gadis itu telah bersumpah pada dirinya sendiri apapun yang terjadi kali ini dia akan mempertahankan posisinnya agar tetap bisa berada di tengah orang-orang yang menyayanginya. Dia akan menghadapi semua ancaman itu bersama orang-orang yang dia cintai.
"Sebenarnya aku sangat lapar, tapi melihat ingus yang keluar dari hidung kalian membuat rasa laparku meluap menjadi rasa yang- entahlah aku tak bisa mendefinisikannya," keluh Taehyung lebay.
Bugh
Jisoo dan Jennie dengan kompak memukul punggung lelaki tampan itu hingga mengaduh.
"Kau benar-benar menghancurkan moment!" Sentak Jennie gusar.
"Kalau mau makan ya makan saja! Siapa suruh mandangin ingus orang!" Dengus Jisoo tak kalah gusar. Jimin yang melihat kejadian itu justru tertawa terbahak.
"APA YANG KAU TERTAWAKAN?" Jimin langsung menutup mulutnya saat mendapati sentakan kompak dari dua wanita yang pernah menjadi musuhnya saat SMA dulu.
Setelah tangisan kedua wanita itu mereda dan puas dengan adegan drama melankolis yang mereka ciptakan di dekat pintu masuk, keempatnya kini sudah berada di ruang makan milik Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
STUPID MARRIAGE (COMPLETE)
FanfictionTerikat dalam sebuah jalinan suci pernikahan yang tidak pernah diharapkan. Kim Jisoo yang merupakan siswi teladan dengan cita-cita tinggi ingin sukses dan kuliah di luar negeri tidak akan rela membuang mimpinya itu, hingga ia setuju untuk melakukan...