Melihat Jisoo yang masih terdiam saat di dalam mobil membuat Taehyung khawatir sehingga perlahan Taehyung meraih tangan gadis itu dan menggenggamnya lembut.
"Kau jangan bersedih, Besok pagi kita akan sampai di Gangsan. Aku yakin ayah pasti baik-baik saja." Jisoo mengangguk sambil tersenyum tipis pada Taehyung.
"Taehyung," panggil Jisoo pelan.
"Hem," gumam Taehyung menjawab panggilan Jisoo.
"Irene-"
"Kau tak perlu mengkhawatirkan hal itu, aku akan mengurusnya." Potong Taehyung cepat berusaha agar gadis di sampingnya tidak semakin kacau dengan permasalahan lainnya.
"Maaf," satu kata itu terucap dari bibir Jisoo yang kini bergetar.
"Kau tak perlu minta maaf ini bukan salahmu, sebaiknya kau sekarang tidur kau pasti kelelahan," ucap Taehyung dengan sebuah senyuman tulus di bibirnya.
Jisoo yang memang merasa lelah baik fisik maupun hatinya perlahan mulai terlelap dengan mata sembab yang meninggalkan bekas air mata di pipinya. Taehyung yang melihat Jisoo tertidur perlahan mulai meminggirkan mobilnya. Ditatapnya rambut Jisoo yang sudah tidak rapi lagi, wajah yang terlihat lelah dengan mata bengkak dan pipi yang dipenuhi bekas muara air mata, bahkan sepatu dan celana Jisoo terlihat kotor karena terkena cipratan air bercampur tanah karena berlarian di jalan setelah hujan turun.
"Kau pasti telah berlari sepanjang jalan menuju terminal," lirih Taehyung sambil merapikan rambut Jisoo yang menutupi wajah gadis itu. Taehyung mulai melepas jaket yang dia pakai dan diselimutkan pada Jisoo. Melihat Jisoo yang nampak kelelahan Taehyung memilih kembali melajukan mobilnya dan membiarkan gadis itu beristirahat.
Saat menyetir mobil, Irene menelponnya berulang-ulang dan mengiriminya puluhan pesan, akhirnya Taehyung memutuskan untuk menonaktifkan hpnya setelah mengabari mamanya dan juga Jimin. Taehyung yang tidak tahu arah desa Gangshnpun memilih untuk bertanya pada orang-orang yang berada di sekitar jalan daripada harus membangunkan gadis di sampingnya yang tampak begitu kelelahan.
Tanpa istirahat Taehyung tetap melajukan mobilnya sambil menatap wajah Jisoo yang tanpa sadar menjadi sumber kekuatan tersendiri bagi Taehyung hingga kuat begadang dan menyetir mobil semalaman. Setelah bertanya beberapa kali bahkan tersasar sampai tiga kali akhirnya beberapa kilometer lagi mereka akan sampai desa tempat tinggal Jisoo. Karena merasa lapar Taehyung menghentikan mobilnya di sebuah kedai yang berada di pinggir jalan.
"Jisoo, bangun!" Taehyung menggoyang lengan Jisoo pelan. Perlahan gadis itu menggeliat dan membuka matanya.
"Huh?Sudah pagi? Maafkan aku!" Reflek Jisoo langsung merasa bersalah membiarkan Taehyung terjaga sendirian sedang dirinya damai dalam tidurnya.
"Gak usah lebay." Taehyung langsung mendorong jidat Jisoo membuat gadis itu merengut lucu.
"Ayo kita turun! Kita sarapan dulu!" Ajak Taehyung.
"Bagaimana kau bisa tahu arah ke Gangsan?" bukannya menjawab Taehyung hanya tersenyum sambil mengetuk kepalanya pelan sebagai isyarat bahwa dirinya itu orang yang cukup pintar.
"Sudah ayo kita makan, aku sudah lapar." Jisoo mengangguk mengikuti ajakan Taehyung. Keduanyapun makan pagi dengan cukup nyaman, begitu pula Jisoo yang mulai merasa tenang karena sebentar lagi sampai rumah dan bisa melihat keadaan ayahnya langsung. Setelah selesai sarapan keduanya melanjutkan perjalanan yang tinggal sedikit lagi.
💜💜💜
Sampai di rumah sakit tempat ayahnya dirawat, Nahyun langsung berlari memeluk Jisoo sambil menangis. Disusul kemudian paman dan bibi Jisoo yang juga langsung memeluk keponakannya itu bergantian.
KAMU SEDANG MEMBACA
STUPID MARRIAGE (COMPLETE)
FanfictionTerikat dalam sebuah jalinan suci pernikahan yang tidak pernah diharapkan. Kim Jisoo yang merupakan siswi teladan dengan cita-cita tinggi ingin sukses dan kuliah di luar negeri tidak akan rela membuang mimpinya itu, hingga ia setuju untuk melakukan...