SINGULARITY

4.8K 455 9
                                    

Jimin's House

Perlahan Taehyung membuka kelopak matanya yang terasa berat, dan seketika saat dapat melihat dengan jelas lelaki itu sadar bahwa dirinya sedang tidak berada di kamarnya melainkan di kamar Jimin. Apalagi yang membuatnya tersadar akan hal itu kalau tidak poster Miranda Kerr dengan pose seksinya yang sudah Jimin tempel sejak dirinya masih kelas X Senior Highschool. Taehyung merasakan pusing di kepalanya serta bagian punggung dan bahunya juga terasa nyeri.

"Sepertinya, semalam aku benar-benar berkelahi dengan tiga orang preman yang berani memalakku. Seandainya aku tidak dalam keadaan mabuk pasti mereka yang kubuat babak belur." Taehyung memijat pelipisnya mulai mengingat perkelahiannya dengan tiga orang preman. Taehyung mulai merasakan tenggorokannya terasa kering, hingga pria itu mulai keluar dari kamar Jimin menuju dapur.

"Bagaimana keadaanmu?" tanya Jimin yang kini duduk di meja makan sambil memakan roti bakar.

"Masih sedikit pusing," jawab Taehyung sambil melirik Jimin sejenak kemudian menuju lemari pendingin milik Jimin.

"Kau semalam benar-benar tampak menyedihkan, untung ada orang baik yang menolongmu saat dikeroyok preman." Ucapan Jimin membuat Taehyung yang hendak membuka lemari pendingin sejenak terdiam. Bayangan Jisoo yang menangis sambil memeluk dirinya tiba-tiba terlintas di pikirannya.

'Itu tidak mungkin, aku pasti hanya berhalusinasi atau bermimpi.' Batin Taehyung kemudian mengambil sebotol minuman dingin dan meminumnya.

"Bagaimana kau bisa menjemputku?" tanya Taehyung setelah membasahi tenggorokannya.

"Seseorang mengirim pesan padaku dan Sungjae menggunakan ponselmu." Lagi-lagi Taehyung terdiam memikirkan siapa orang yang melakukannya.

"Saat aku tanya pada pemilik restaurant tempat kau di selamatkan, katanya ada seorang gadis cantik yang menolongmu. Dan gadis itulah yang mengirim pesan padaku dan Sungjae. Tapi saat aku sampai di sana gadis yang menolongmu sudah pergi." Taehyung tiba-tiba menghentikan gerakan tangannya yang hendak minum untuk kedua kalinya.

'Tidak ada pria lain yang aku cintai selain dirimu, aku mencintaimu bodoh' lagi-lagi Taehyung melihat bayangan Jisoo yang menagis sambil memeluk dirinya.

"Kim Jisoo," ucap Taehyung tiba-tiba membuat Jimin merasa kasihan dengan temannya.

"Sudahlah Tae, kau harus bisa merelakan Jisoo. Hari ini dia akan berangkat ke Jepang dengan lelaki yang bernama Suho itu." Taehyung mengeraskan rahangnya mendengar ucapan sahabatnya.

"Aku tak bisa membiarkan Jisoo pergi begitu saja, aku harus menyusulnya sekarang." Taehyung membanting botol minuman itu di depan Jimin dan hendak beranjak pergi, Tapi baru beberapa langkah sahabat karibnya itu menahan bahu Taehyung.

"Tae, kau sudah tidak berhak menahan Jisoo. Kalian sudah bercerai dan saat ini Jisoo memutuskan pergi bersama Suho karena dia lebih mencintai lelaki itu. Sudahlah, kau bisa menadapatkan gadis lain yang lebih baik daripada Kim Jisoo. Dia gadis egois Tae, dia meninggalkanmu saat keluargamu mengalami kehancuran dan memilih pergi bersama lelaki yang bisa menguntungkannya." Taehyung menghempaskan tangan Jimin dari bahunya, dan menatap sahabatnya nyalang.

"Kau salah! Jisoo bukan gadis seperti itu dan dia mencintaiku!" Teriak Taehyung penuh penekanan.

"Kau jangan menjadi orang bodoh karena cinta, sadarlah! Saat ini gadis itu sudah bersiap dengan kehidupannya yang baru bersama pria lain. Tapi kau di sini masih terpuruk dengan segala perasaan cintamu itu. Lupakan Kim Jisoo!" Bentak Jimin merasa marah melihat sahabatnya yang masih berusaha mempertahankan Jisoo yang menurutnya sama sekali sudah tidak mempedulikan Taehyung.

"Bagaimana aku bisa melupakannya, jika semalam aku melihat gadis itu tampak sangat menyedihkan. Dia menangis sambil memelukku dan mengatakan bahwa dirinya mencintaiku," lirih Taehyung dengan mata berkaca.

STUPID MARRIAGE (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang