Taehyung yang baru saja sampai di tempat parkir Yeosu Hospital langsung mengerang frustasi saat tak mendapati keberadaan Jisoo di tempat itu. Apalagi setelah mendengar kabar bahwa anak buah Seunghyun telah berhasil membawa Jisoo, Taehyung makin murka dan menendang ban mobilnya berulang-ulang sebagai pelampiasan.
"Maaf Tuan, kami kehilangan jejak orang-orang yang membawa nona Jisoo." Taehyung mengepalkan tangannya kemudian meninju tembok di sampingnya.
"Bagaimana bisa aku sebodoh ini? Aku kembali membuatnya pergi." Lagi. Taehyung melukai dirinya dengan meninju tembok untuk kali kedua.
Drrt...Drrrtt....
Handphone Taehyung berbunyi, menunjukkan sebuah nomor yang tak dikenal. Segera lelaki yang sedang dikuasai amarah itu mengangkat telponnya.
"Kau pasti sedang sangat mencemaskan gadismu." Suara berat di seberang sana membuat Taehyung langsung menghela nafas kasar.
"Kemana kau bawa Jisoo? Lepaskan dia! Urusanmu denganku bajingan!" Teriak Taehyung penuh amarah.
"Kau tak perlu khawatir. Gadismu masih dalam keadaan aman aku tak melukainya sama sekali." Terdengar kekehan di seberang sana.
"Aku tanya sekali lagi, dimana dia sekarang?" sentak Taehyung.
"Tenanglah, aku akan segera mengirim anak buahku untuk menjemputmu dan kupastikan mereka akan membawamu bertemu dengan Kim Jisoo." Ucapan Seunghyun serta tawanya semakin terdengar menjengkelkan.
"Yapi kau juga harus memastikan tak ada yang mengikutimu." Tambahnya.
"Akan kupastikan tak ada yang mengikuti. Bawa aku bertemu dengan Jisoo sekarang!" ucap Taehyung dingin.
"Lima menit lagi anak buahku sampai." Ucapan Seunghyun mengakhiri percakapan itu.
Taehyung segera menghubungi Jackson meminta untuk menghentikan pencarian Jisoo. Juga memberi perintah apapun yang terjadi agar tak mengikutinya dan tak melakukan apapun tanpa perintah darinya.
Benar saja lima menit setelah Taehyung menyimpan ponselnya sebuah van hitam berhenti di depannya. Tanpa berbicara sepatah katapun Taehyung langsung memasuki mobil itu tanpa rasa takut sedikitpun. Karena saat ini yang memenuhi otaknya hanya Jisoo dan keselamatan gadis itu.
💜💜💜
Saat ini Jisoo sudah berada di sebuah bangunan tua yang terletak didekat pantai. Tanpa perlawanan sedikitpun Jisoo kini mengikuti langkah orang yang menculiknya menuju lantai paling atas bangunan tersebut.
"Bagaimana kabarmu Kim Jisoo? lama tak bertemu." Sapaan laki-laki itu sama sekali tak membuat Jisoo terkejut. Sesuai tebakannya drama 8 tahun lalu kini berlanjut dengan dalang yang sama.
"Tak pernah baik, seperti yang kau harapkan," jawab Jisoo penuh keberanian menatap tajam pria di depannya yang kini tertawa.
"Tetap tak berubah. Selalu menjadi gadis yang berani. Pantas saja si pria Kim itu begitu jatuh pada pesonamu," ucap Seunghyun.
"To the point saja. Apa yang kau inginkan dariku sekarang?" Jisoo tampak tak mau mengulur waktu.
"Kebahagiaanku sudah pernah kau ambil, apa kau ingin mengambilnya lagi? kau menginginkan kepergianku lagi? atau mungkin kematianku?" Jisoo benar-benar menyimpan rasa takutnya di tempat yang paling dalam saat menghadapi lelaki di depannya itu.
"Wah, kau benar-benar mengangumkan Kim Jisoo, kau benar-benar rela melakukan apapun bahkan mati untuk Kim Taehyung?" ucap Seunghyun remeh.
"Tak perlu berbelit-belit, jangan pernah ganggu Taehyung atau keluarganya lagi. Lalu lakukan apapun yang kau mau padaku, mau mengirimku ke ujung dunia atau ke nerakapun aku tak peduli." Sahut Jisoo cepat disambut tawa menggelegar dari lelaki di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STUPID MARRIAGE (COMPLETE)
FanfictionTerikat dalam sebuah jalinan suci pernikahan yang tidak pernah diharapkan. Kim Jisoo yang merupakan siswi teladan dengan cita-cita tinggi ingin sukses dan kuliah di luar negeri tidak akan rela membuang mimpinya itu, hingga ia setuju untuk melakukan...