Saat ini Irene sedang menjenguk kakaknya yang sudah hampir seminggu di dalam penjara. Gadis itu tetap tak bisa menahan tangisnya saat melihat kakaknya sudah duduk di hadapannya. Perasaan bersalah tetap menggelayuti hatinya saat menatap kakaknya harus meringkuk di balik jeruji besi.
"Ini bukan pertama kalinya kau menjengukku. Tapi kenapa kau masih menangis seperti anak kecil?" tegur Seunghyun kemudian mengusak rambut adiknya.
"Maafkan aku, Kak," lirih Irene.
"Kau sudah mengucapkan itu ratusan kali Rene, kau tak perlu minta maaf. Kau melakukan hal yang benar," ucap Seunghyun.
"Tapi aku yang membuat kau berada di sini Kak. Padahal selama ini kau selalu melindungiku tapi aku justru-" Irene tak sanggup melanjutkan ucapannya karena isaknya yang makin menjadi.
Seunghyun meraih tangan adiknya dan menggenggamnya erat. Tatapan pria itu yang biasanya tajam dan membunuh kini berubah lembut dan hangat.
"Kalau saat ini aku memposisikan diriku sebagai bos mafia kemungkinan aku akan sangat marah hingga ingin membunuhmu. Tapi kau adalah adikku dan apapun yang terjadi aku adalah kakakmu dan posisi itu akan tetap sama meski aku adalah seorang mafia." Ucapan Seunghyun membuat Irene perlahan mengangkat kepala menatap kakaknya.
"Sebagai seorang kakak, aku sangat bangga padamu. Kau bisa mengambil keputusan dan langkah yang terbaik. Mana ada seorang kakak yang senang melihat adiknya menjerumuskan dirinya dalam kejahatan. Justru sikapmu yang dengan berani melawan kejahatan itulah yang sangat membuatku bangga. Aku sangat bangga padamu sebagaimana aku pernah bangga melihat kau bisa berjalan untuk pertama kalinya waktu kecil dulu." Seunghyun mengeratkan genggamannya berusaha meyakinkan adiknya bahwa apa yang dilakukannya adalah hal yang benar.
💜💜💜
Jisoo baru saja selesai di rias, gadis itu masih berada di ruang make up bersama dengan Jennie. Gadis itu tak pernah melepaskan senyum dari bibirnya. Hari ini adalah hari bahagia yang sudah berathun-tahun dia nantikan.
"Aku harap kau akan bahagia selamanya bersama Taehyung Jis," doa Jennie tulus.
"Terima kasih, aku juga berharap begitu," sahut Jisoo.
"Apa aku sudah bilang, kalau kau sangat cantik." Jennie tersenyum manis.
"Kau selalu mengatakan aku cantik sedari dulu." Jennie kini memutar bola matanya mendengar jawaban percaya diri dari Jisoo.
"Ehem!" sebuah deheman membuat Jennie dan Jisoo mengalihkan pandangannya pada gadis yang sudah berdiri di dekat pintu.
"Irene!" Jennie tampak kaget melihat kehadiran gadis cantik itu.
"Bisa aku bicara dengan Jisoo?" pertanyaan Irene membuat Jennie mengalihkan pandangannya pada Jisoo yang langsung mengangguk sebagai isyarat bahwa dia setuju untuk bicara berdua dengan Irene.
"Silakan!" ucap Jennie yang kemudian melangkah keluar dari ruang rias pengantin.
"Selamat ya, Taehyung sangat beruntung mendapatkan gadis secantik dan sebaik dirimu," ucap Irene dengan senyum tulusnya.
"Terimakasih, aku yakin pria yang mendapatkanmu juga akan menjadi pria yang sangat beruntung." Jawaban Jisoo dibalas senyuman dari Irene.
"Ini untukmu! aku tak punya banyak waktu, setelah ini aku harus kembali ke Paris." Irene menyerahkan kado yang langsung diterima Jisoo dengan senyum.
"Berapa lama kau akan ke Paris?" tanya Jisoo.
"Nona Irene, waktunya pergi!" seorang pria tampan dan tegap memotong percakapan dua gadis cantik itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
STUPID MARRIAGE (COMPLETE)
FanfictionTerikat dalam sebuah jalinan suci pernikahan yang tidak pernah diharapkan. Kim Jisoo yang merupakan siswi teladan dengan cita-cita tinggi ingin sukses dan kuliah di luar negeri tidak akan rela membuang mimpinya itu, hingga ia setuju untuk melakukan...