Part 14

7.2K 505 13
                                    

Keylan dan Alan yang sudah meninggalkan ruang dari pintu tersebut sesekali melihat kearah pintu dimana saat ini Aslan berhadapan dengan sosok yang memiliki aura sangat gelap dan juga mengerikan, Alan bernapas lega ia melihat kondisi Keylan yang mulai membaik tetapi suara geraman sesekali keluar dari mulut Keylan.

Keylan masih menutup matanya rapat -rapat dan berlahan mata Keylan terbuka menunjukan iris mata yang berbeda dari biasanya berwarna merah keemasan dan di bagian leher hingga rahang Keylan tercetak jelas warna kemerahan ngikuti aliran pembuluh darah.

"Keylan. . . Ada apa denganmu ? Jangan menakutiku." Seru Alan sambil mengguncang tubuh keylan yang menegang.

"Hanya dengan menghilangkan rasa benci dan amarahmu maka kau akan mampu mengalahkan sisi gelapmu." Kata Keylan yang tiba-tiba saja bangkit berdiri menghadap pintu yang tadi mereka masuki.

"Keylan apa yang kau katakan ?" Tanya Alan sambil menatap aneh kearah Keylan.

Mata Keylan masih berwarna merah keemasan dan dia seakan bukan menjadi dirinya sendiri.

Untuk melewati pintu-pintu ini kita harus mampu melawan rasa dendam, kebencian serta rasa amarah yang ada didalam diri kita. Waktu kita tidak banyak untuk menyelamatkan Clarissa."

Setelah mengatakan itu tiba -tiba tubuh Keylan hendah jatuh di lantai, Alan yang melihatnya langsung segera menangkap tubuh Keylan.

"Pasti setelah kita melewati ini tubuhmu akan sakit semua." Kata Alan pelan sambil menggelengkan kepalanya saat melihat beberapa bagian tubuh Keylan yang lebam.

Keylan membuka matanya berlahan kini iris matanya sudah kembali seperti semula, dan apa yang di dirasakannya saat ini hanya kepalanya yang terasa sakit dan telinganya berdengung.

"Apa yang terjadi padaku ? Mana Aslan ?" Tanya Keylan.

"Aslan saat ini dia sedang melawan dirinya sendiri di balik pintu itu."

"Apa ? Kenapa kau meninggalkannya ? Ayo Alan kita segera kembali membantu Aslan."

"Tidak Keylan tadi Aslan meminta kita tidak membantunya bertarung disana dan dia menyuruh kita segera masuk kepintu selanjutnya."

"Tapi Aslan dalam bahaya aku dapat merasakannya." Kata Keylan lagi sambil berusaha berjalan mendekat kearah pintu yang tadi ia masuki.

"Kita harus percaya kepada Aslan dan waktu kita tidak banyak Keylan ingat kita harus segera menolong Clarissa dan Lily., ayo kita pergi ke pintu selanjutnya." Seru Alan sambil membantu Keylan berdiri.

"Ehmm. . . Aku mengerti." Kata Keylan yang sambil menunjuk pintu dengan warna coklat dan gold serta ukiran bulan dan matahari sebagai ukiran yang menghias pintu tersebut.

"Tapi bukankah lebih baik kita memilih pintu itu, seperti yang kita tahu tadi saat memasuki pintu pilihan Aslan apa yang terjadi, sesuai dengan warna dan bentuk ukiran dari pintu itu disana sangat menakutkan dan mengerikan." Tunjuk Alan melihat kearah pintu berwarna putih dengan ukiran sepasang sayap mirip dengan sayap malaikat.

"Baiklah Alan aku tidak ingin berdebat denganmu ayo kita masuk kedalam pintu itu." Keylan berjalan menuju pintu berwarna putih dengan ukiran sepasang sayap mirip malaikat tersebut.

Saat pintu itu dibuka tampak sinar yang sangat menyilaukan mata, disana semua tampak putih sepanjang mata memandang hanya ada putih dan di dalamnya seperti sebuah lorong tanpa berujung.

Keylan dan Alan terus berjalan melalui lorong putih tersebut dan di sana tampak sosok seorang wanita sedang terduduk sambil menekuk dan memeluk kedua lututnya ia membenamkan wajahnya di kedua lututnya.

I'm Alpha Love My Mate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang