"Vernan. . . ." Gumam Keylan menatap Vernan yang sempat jatuh terhuyung di lantai.
Keylan yang sudah mengambil alih tubuhnya kini memangku kepala Clarissa dan mencoba menekan kekuatan yang ada di tubuh Clarissa.
"Ma-maaf aku datang terlambat." Kata Vernan yang kembali bangun dengan berlahan sambil memegang dadanya yang terkena anak panah.
Vernan mencabut anak panah itu berlahan dari tubuhnya tentunya dengan sedikit suara ringis kesakitan.
Anak panah yang sudah berhasil ia cabut dilempar begitu saja, Vernan merenggangkan tubuhnya melemaskan otot-ototnya yang kaku seolah ia tidak pernah terkena anak panah, suara gemertak tulang terdengar dari gerakan Vernan merenggangkan tubuhnya.
"Cih . . . Sial untung saja racun itu tidak berpengaruh padaku. Walau pun cukup menyakitkan karena anak panah itu dibuat dari perak." Kata Vernan sambil menyalurkan kekuatannya agar luka di dadanya berangsur pulih.
Sama seperti Keylan yang memiliki kekuatan untuk menyembuhkan luka-luka. Vernan pun memiliki kekuatan penyembuh yang cukup hebat hanya dalam sekejap saja luka panah itu tertutup kembali dan menghilang tanpa sisa.
"Seperti biasa kau selalu datang terlambat." Kata Keylan dengan sedikit kesal tetapi ia bersyukur karena Vernan baik-baik saja.
Vernan memutar bola matanya jengah mendengar perkataan Keylan yang selalu mengeritiknya bagi Vernan sudah sangat biasa mendengar perkataan seperti itu dari Keylan.
"Hanya terlambat beberapa saat saja, dan paling tidak aku tidak terlambat menyelamatkan nyawamu." Vernan mendengus kasar.
Vernan kembali menatap Keylan dan Clarissa bergantian, tubuh lemah Clarissa yang masih berbaring di lantai menarik perhatian Vernan. Vernan dapat melihat kekuatan yang mengalir di tubuh Clarissa.
"Sepertinya si bodoh Aslan cukup berhasil menahan kekuatan Clarissa agar tidak berubah menjadi vampire."
"Lord Vernan. . . " Kata Vladimir yang tubuhnya membeku di tempat saat ia hendak melarikan diri. Ya kekuatan Vernan yang membuat semua musuh Keylan membeku.
Vladimir cukup terkejut dengan kedatangan Vernan pasalnya semua warrior yang di perintahkan Keylan meminta pertolongan pada Vernan sudah ia bunuh semua dan Vladimir sangat yakin jika tidak ada seorang pun yang lolos.
"Vladimir . . . Vladimir. . . Kau selalu membuat kesalahan yang sama." Kata Vernan sambil melepas mantera yang mengikat si rogue pemilik panah yang tadi membidik Keylan.
Tubuh rogue yang membeku itu berlahan meringis kesakitan, suara teriakan kesakitan menggema di istana Keylan dan muncul api berwarna biru dari tubuh rogue tersebut.
"Api suci. . ." Seru Kian yang melihat salah satu warriornya terbakar dalam sekejap menjadi abu.
Kian yang masih bertarung dengan Jonathan semakin merasa terdesak dengan keadaan yang saat ini terjadi kehadiran Vernan memang sempat ia perkirakan tetapi bukankah semua warrior yang diutus untuk meminta pertolongan sudah di bunuh dan ia tidak menyangka akhirnya Vernan benar-benar datang, ia sadar ia tidak akan sanggup melawan Keylan, Jonathan dan Vernan sekaligus.
Melawan Jonathan saja ia sudah kesulitan ditambah harus melawan ketiganya itu sangat mustahil.
Kian mencari peluang untuk melarikan diri bersama pasukannya ia sudah memindlink warriornya agar mundur berlahan.
Vernan menatap tajam ke arah Vladimir.
"My Lord, kenapa anda selalu membela Werewolf sialan itu." Vladimir memprotes tindakan Vernan.
"Aku bukan membelanya tapi aku hanya melindungi jiwa adikku Aslan. Dan kalian dengan beraninya menjebak adikku Aslan hingga seperti ini."
"Aslan. . . "Vladimir mengeryitkan alisnya ia masih bingung dengan arah pembicaraan Vernan ya tidak heran karena tidak semua mengetahui jika Keylan memiliki 3 jiwa.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Alpha Love My Mate
WerewolfYANG BELUM BACA BURUAN DIBACA KARENA SETELAH ENDING CERITA AKAN DI HAPUS SEBAGIAN PART. Darah pemusnah adalah darah langka yang hanya dimiliki oleh seseorang keturunan darah Murni dari 3 mahluk terkuat Werewolf, Vampire dan . . . . Sejak saat ia me...