Part 22

5.7K 358 22
                                    

Malam itu juga setelah memiliki perasaan yang tidak enak Clarissa bersama beberapa orang warrior memutuskan untuk kembali ke pack dan pengawalan yang cukup ketat tentunya, Ryan sebagai kepala pengawal Lunanya tidak mau kejadian seperti tadi terulang lagi kali ini mereka lebih waspada terhadap serangan Vladimir.

Clarissa meremas dan memilin-milin ujung dressnya kegelisahan pada dirinya tidak dapat di pungkiri, Clarissa begitu mengkhawatirkan keadaan Keylan yang masih belum sadarkan diri.

Kegelisahan dan perasaan tidak tenang Clarissa di tambah parah dengan cuaca yang tidak mendukung hujan lebat dengan petir menyambar membuat firasat buruk akan diri Keylan seperti pengingat baginya.

Di mobil itu Clarissa tidak duduk sendiri di kursi penumpang bagian belakang tetapi ada seorang Maid yang menjadi kepercayaan Keylan untuk menjaga Clarissa.

"Luna apa dan baik-baik saja ?" Tanya Olin salah satu maid yang mendampingi Clarissa kemana pun.

Selain mampu mengerjakan pekerjaan rumah Olin pun memiliki bakat bertarung yang tidak kalah dari para warrior pria, Olin memang sengaja dipilih secara langsung oleh Keylan untuk menjaganya.

"Aku baik-baik saja Olin, hanya saja perasaanku tidak enak."

Clarissa masih terlihat tidak tenang sesekali ia menatap keluar dengan tatapan mata yang sendu.

Clarissa berharap tidak terjadi sesuatu pada Keylan, tanpa disadari air mata sudah menetes berlahan dari kedua pelupuk mata Clarissa. Olin menyadari jika saat ini Lunanya berusaha untuk terlihat tegar, Olin juga tahu jika setiap malam Lunanya begitu merindukan Alphanya hingga setiap malam pula Lunanya menangisi Alphanya yang belum juga membuka mata.

"Luna tenang saja Alpha pasti baik-baik saja."

Clarissa menganggukan kepalanya lemah ia harus berpikir positif bahwa Keylan dalam keadaan baik-baik saja.

Mobil melaju dengan kecepatan tinggi membelah jalan menuju hutan-hutan lebat dan juga pegunungan.

"Keylan bertahanlah aku akan segera datang." Lirih Clarissa didalam hatinya.

Mobil yang di kendarai Clarissa tiba-tiba mengerem mendadak hingga membuat tubuh Clarissa terhentak kedepan, tetapi dengan cekatan Olin menahan tubuh Clarissa.

"Luna anda baik-baik saja ?" Tanya Olin khawatir.

"Aku baik-baik saja, apa yang terjadi ?"

"Hamba tidak tahu Luna, tapi sepertinya mobil didepan kita berhenti mendadak."

Mobil yang Clarissa naiki berhenti dan tampak mobil di depan juga sudah berhenti.

Kaca mobil Clarissa di ketuk seseorang dari luar yang Clarissa yakini salah satu warrior yang menjaganya.

"Apa yang terjadi ?" Tanya Ryan yang duduk disamping kursi supir.

"Tuan maafkan kami tiba-tiba berhenti, didepan ada pohon tumbang yang menghalangi jalan."

"Segera singkirkan dan perintahkan beberapa orang untuk berjaga di sekeliling mobil Luna." Perintah Ryan sambil ia juga keluar dari mobil.

"Baik Tuan."

"Olin tetap didalam dan waspada aku takut ini hanya jebakan." Kata Ryan.

"Baik."

Olin mengeluarkan sejatanya, ia meningkatkan kewaspadaanya terhadap ke sekelilingnya, bagaimana tidak saat ini mereka berada di tengah hutan yang banyak dihuni para rogue.

Beberapa orang sudah keluar dari mobil dibelakang mau yang berada di depan mobil Clarissa, para warrior langsung mengelilingi mobil yang Clarissa naiki.

I'm Alpha Love My Mate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang